Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Minggu, 13 Desember 2009

Lima Rukun Islam: Ibadah Haji ke Baitullah Mekah, Saudi Arabia

Wajibnya Ibadah Haji ke Baitullah

Ibadah haji ke Baitullah adalah salah satu dari 5 rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim laki-laki atau perempuan sekali selama hidup selagi mampu (biaya perjalanan, pemondokan dan uang sakunya). Ibadah haji adalah rangkaian kegiatan ibadah di Mekah yang dilaksanakan secara berurutan sesuai dengan syariat Islam dan dilaksanakan pada bulan Islam Dhul-Hijjah.

Suasana ibadah, tawaf dan shalat, di Masjidil Haram, Mekah, Saudi Arabia
Al-Quran Surat Ali Imron ayat 97
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّـنَاتٌ مَّقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَن دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا وَلِلّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ - سورة آل عمران 97
"Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; {1} barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; {2} Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam".
{1}Ialah: tempat Nabi Ibrahim a.s. berdiri membangun Kakbah.
{2}Yaitu: orang yang sanggup mendapatkan perbekalan dan alat-alat pengangkutan serta sehat jasmani dan perjalananpun aman.

Al-Quran Surat Al Baqoroh ayat 158
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوْ اعْتَمَرَ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ - سورة البقرة 158
"Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebahagian dari syi`ar Allah. {1} Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-`umrah, maka tidak ada dosa {2} baginya mengerjakan sai antara keduanya. Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan {3} lagi Maha Mengetahui".

{1}Syiar-syiar Allah: tempat-tempat beribadah kepada Allah.
{2}Tuhan mengungkapkan dengan perkataan ''tidak ada dosa'' sebab sebahagian sahabat merasa keberatan mengerjakan sai di situ, karena tempat itu bekas tempat berhala. Dan di masa jahiliah pun tempat itu digunakan sebagai tempat sai. Untuk menghilangkan rasa keberatan itu Allah menurunkan ayat ini.
{3}Allah mensyukuri hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, memaafkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya dan sebagainya.
Hajar Aswad sebagai salah satu syiar Allah, berada di salah satu sudut Ka'bah
Al-Quran Surat Al Baqoroh ayat 196-200
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنْ الْهَدْيِ وَلا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضاً أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنْ الْهَدْيِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ* (196) الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِي يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ* (197) لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا فَضْلاً مِنْ رَبِّكُمْ فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنتُمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنْ الضَّالِّينَ* (198) ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ* (199) فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْراً فَمِنْ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ* - 200
Al-Baqarah 196
"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan `umrah karena Allah. Jika kamu terkepung terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu {1} mencukur kepalamu, {2} sebelum kurban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) kurban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidilharam (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya".
{1} Yang dimaksud dengan korban di sini ialah menyembelih binatang korban sebagai pengganti pekerjaan wajib haji yang ditinggalkan; atau sebagai denda karena melanggar hal-hal yang terlarang mengerjakannya di dalam ibadah haji.
{2} Mencukur kepala adalah salah satu pekerjaan wajib dalam haji, sebagai tanda selesai ihram.

AlBaqarah 197
"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, {1} barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah {2} takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal". {3}
{1} Ialah bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijah.
{2} "Rafats" artinya mengeluarkan perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak senonoh atau bersetubuh.
{3} Maksud bekal takwa di sini ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri dari perbuatan hina atau minta-minta selama dalam perjalanan haji
Al Baqarah 198
Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy`arilharam. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. {1}
{1}Ialah bukit Quzah di Muzdalifah.

Al Baqarah 199
"Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Al Baqarah 200
"Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, {1} atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat".

{1} Adalah menjadi kebiasaan orang-orang Arab Jahiliah setelah menunaikan haji lalu bermegah-megahan tentang kebesaran nenek-moyangnya. Setelah ayat ini diturunkan maka memegah-megahkan nenek-moyang itu diganti dengan zikir kepada Allah.
Rute Perjalanan Ibadah Haji

Tawaf dan Sai di Masjidil Haram

Semua amalan ibadah di Masjidil Haram dilipatgandakan 100.000 (seratus ribu) kali dibandingkan amalan di tempat lain. Amalan yang bisa dikerjakan di Masjidil Harom antara lain;
  • Tawaf, mengelilingi Ka'bah 7 kali kemudian diikuti dengan shalat 2 rakaat di belakang Makom Ibrohim.
  • Sai, praktek ibadah berjalan tujuh kali bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah.
  • Berdoa kepada Allah di Multazam, dinding Ka'bah antara Hajar Aswad and pintu Ka'bah
  • Amalan sunah; berdoa, membaca Quran dan berzikir.
Wukuf di Padang Arofah pada 9 Dhul Hijjah

Jutaan jamaah haji dengan pakaian ihrom berbondong-bondong berjalan datang ke Padang Arofah sebelum dhuhur 9 Dhul Hijjah dan meninggalkan Padang Arofah saat maghrib menuju Muzdalifa untuk beristirahat sebelum melempar Jumroh di Mina besok paginya.


Wukuf, salah satu rukun ibadah haji, para jama'ah haji tinggal diam di padang Arofah sambil berdoa, mulai waktu shalat dhuhur hingga maghrib pada tangal 9 Dhul-Hijjah
Lempar Jumroh di Mina 10 Dhul Hijjah
Setelah semalam beristirahat di Muzdalifa, pagi hari sehabis shalat subuh jama'ah haji berangkat menuju Mina untuk melaksanakan lempar jumroh, salah satu rukun Haji.

Tugu Jumroh masa lalu
Tugu Jumroh saat kini, dimodernisasi untuk memudahkan jamaaah haji melaksanakan ibadah

Lima Rukun Islam: Ibadah Haji ke Baitullah Mekah, Saudi Arabia

Wajibnya Ibadah Haji ke Baitullah

Ibadah haji ke Baitullah adalah salah satu dari 5 rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim laki-laki atau perempuan sekali selama hidup selagi mampu (biaya perjalanan, pemondokan dan uang sakunya). Ibadah haji adalah rangkaian kegiatan ibadah di Mekah yang dilaksanakan secara berurutan sesuai dengan syariat Islam dan dilaksanakan pada bulan Islam Dhul-Hijjah.

Suasana ibadah, tawaf dan shalat, di Masjidil Haram, Mekah, Saudi Arabia
Al-Quran Surat Ali Imron ayat 97
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّـنَاتٌ مَّقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَن دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا وَلِلّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ - سورة آل عمران 97
"Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; {1} barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; {2} Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam".
{1}Ialah: tempat Nabi Ibrahim a.s. berdiri membangun Kakbah.
{2}Yaitu: orang yang sanggup mendapatkan perbekalan dan alat-alat pengangkutan serta sehat jasmani dan perjalananpun aman.

Al-Quran Surat Al Baqoroh ayat 158
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوْ اعْتَمَرَ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ - سورة البقرة 158
"Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebahagian dari syi`ar Allah. {1} Maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-`umrah, maka tidak ada dosa {2} baginya mengerjakan sai antara keduanya. Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan {3} lagi Maha Mengetahui".

{1}Syiar-syiar Allah: tempat-tempat beribadah kepada Allah.
{2}Tuhan mengungkapkan dengan perkataan ''tidak ada dosa'' sebab sebahagian sahabat merasa keberatan mengerjakan sai di situ, karena tempat itu bekas tempat berhala. Dan di masa jahiliah pun tempat itu digunakan sebagai tempat sai. Untuk menghilangkan rasa keberatan itu Allah menurunkan ayat ini.
{3}Allah mensyukuri hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, memaafkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya dan sebagainya.
Hajar Aswad sebagai salah satu syiar Allah, berada di salah satu sudut Ka'bah
Al-Quran Surat Al Baqoroh ayat 196-200
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنْ الْهَدْيِ وَلا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضاً أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنْ الْهَدْيِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ* (196) الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِي يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ* (197) لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا فَضْلاً مِنْ رَبِّكُمْ فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنتُمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنْ الضَّالِّينَ* (198) ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ* (199) فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْراً فَمِنْ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ* - 200
Al-Baqarah 196
"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan `umrah karena Allah. Jika kamu terkepung terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu {1} mencukur kepalamu, {2} sebelum kurban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) kurban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidilharam (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya".
{1} Yang dimaksud dengan korban di sini ialah menyembelih binatang korban sebagai pengganti pekerjaan wajib haji yang ditinggalkan; atau sebagai denda karena melanggar hal-hal yang terlarang mengerjakannya di dalam ibadah haji.
{2} Mencukur kepala adalah salah satu pekerjaan wajib dalam haji, sebagai tanda selesai ihram.

AlBaqarah 197
"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, {1} barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah {2} takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal". {3}
{1} Ialah bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijah.
{2} "Rafats" artinya mengeluarkan perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak senonoh atau bersetubuh.
{3} Maksud bekal takwa di sini ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri dari perbuatan hina atau minta-minta selama dalam perjalanan haji
Al Baqarah 198
Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy`arilharam. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. {1}
{1}Ialah bukit Quzah di Muzdalifah.

Al Baqarah 199
"Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Al Baqarah 200
"Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, {1} atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat".

{1} Adalah menjadi kebiasaan orang-orang Arab Jahiliah setelah menunaikan haji lalu bermegah-megahan tentang kebesaran nenek-moyangnya. Setelah ayat ini diturunkan maka memegah-megahkan nenek-moyang itu diganti dengan zikir kepada Allah.
Rute Perjalanan Ibadah Haji

Tawaf dan Sai di Masjidil Haram

Semua amalan ibadah di Masjidil Haram dilipatgandakan 100.000 (seratus ribu) kali dibandingkan amalan di tempat lain. Amalan yang bisa dikerjakan di Masjidil Harom antara lain;
  • Tawaf, mengelilingi Ka'bah 7 kali kemudian diikuti dengan shalat 2 rakaat di belakang Makom Ibrohim.
  • Sai, praktek ibadah berjalan tujuh kali bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah.
  • Berdoa kepada Allah di Multazam, dinding Ka'bah antara Hajar Aswad and pintu Ka'bah
  • Amalan sunah; berdoa, membaca Quran dan berzikir.
Wukuf di Padang Arofah pada 9 Dhul Hijjah

Jutaan jamaah haji dengan pakaian ihrom berbondong-bondong berjalan datang ke Padang Arofah sebelum dhuhur 9 Dhul Hijjah dan meninggalkan Padang Arofah saat maghrib menuju Muzdalifa untuk beristirahat sebelum melempar Jumroh di Mina besok paginya.


Wukuf, salah satu rukun ibadah haji, para jama'ah haji tinggal diam di padang Arofah sambil berdoa, mulai waktu shalat dhuhur hingga maghrib pada tangal 9 Dhul-Hijjah
Lempar Jumroh di Mina 10 Dhul Hijjah
Setelah semalam beristirahat di Muzdalifa, pagi hari sehabis shalat subuh jama'ah haji berangkat menuju Mina untuk melaksanakan lempar jumroh, salah satu rukun Haji.

Tugu Jumroh masa lalu
Tugu Jumroh saat kini, dimodernisasi untuk memudahkan jamaaah haji melaksanakan ibadah