Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Rabu, 26 Desember 2012

Festival Anak Sholeh, Membangun Generasi Berakhlakul Karimah


Sebanyak 700 caberawit, anak usia TK dan SD, berkumpul di Pondok LDII Al-Barokah desa Sruni Selasa, 25 Desember 2012. Festival Anak Sholeh merupakan salah satu model pembinaan generasi penerus yang diterapkan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia saat ini. Dalam even tersebut dilombakan berbagai ketrampilan beribadah seperti; membaca Al-Quran, hafalan doa-doa dan ayat-ayat pendek, menulis huruf pego (huruf Arab Jawa), Azan, Kaligrafi dan Cerdas Cermat.

Festival Anak Sholeh yang digelar tiap semester ini menjadi barometer tingkat keberhasilan pembinaan generasi muda sekaligus sebagai bahan evaluasi peningkatan program dan proses belajar-mengajar ilmu agama di lingkungan LDII. Agenda ini juga untuk mengisi liburan sekolah dan memberikan anak-anak didik kegiatan yang bermanfaat positif.

Di era globalisasi saat ini tidak ada satupun institusi yang bertanggung jawab terhadap pembangunan karakter generasi muda. Maka Lembaga Islam dan Pondok Pesantren menjadi benteng utama untuk membendung kerusakan moral di akhir jaman ini. Memberikan kefahaman agama yang benar akan membentengi generasi muda dari berbagai kerusakan zaman seperti; narkoba, pergaulan bebas dan perkelahian antar pelajar.

LDII sendiri memiliki tiga sasaran dalam membangun karakter generasi muda yaitu:
  1. Membangun generasi muda alim yang banyak ilmu agamanya
  2. Membentuk generasi berakhlakul karimah yang fakih beribadah
  3. Menjadikan generasi yang terampil bekerja dan bisa hidup mandiri

7068 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّبَيْرِ بْنِ عَدِيٍّ، قَالَ: أَتَيْنَا أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ، فَشَكَوْنَا إِلَيْهِ مَا نَلْقَى مِنَ الحَجَّاجِ، فَقَالَ: «اصْبِرُوا، فَإِنَّهُ لاَ يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلَّا الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ، حَتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُمْ» سَمِعْتُهُ مِنْ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
...Hajaj meriwayatkan: Sabarlah kalian, sesungguhnya tidak datang pada kalian suatu zaman kecuali (zaman) sesudahnya lebih buruk dari sebelumnya sehingga menjumpai Tuhan kalian”, aku (Hajaj) mendengar (ucapan tersebut) dari Nabi kalian sholallohu a'laihi wasallam.
[Hadist Shohih Bukhari No. 8068 Kitabu Fitan]

Festival Anak Sholeh, Membangun Generasi Berakhlakul Karimah


Sebanyak 700 caberawit, anak usia TK dan SD, berkumpul di Pondok LDII Al-Barokah desa Sruni Selasa, 25 Desember 2012. Festival Anak Sholeh merupakan salah satu model pembinaan generasi penerus yang diterapkan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia saat ini. Dalam even tersebut dilombakan berbagai ketrampilan beribadah seperti; membaca Al-Quran, hafalan doa-doa dan ayat-ayat pendek, menulis huruf pego (huruf Arab Jawa), Azan, Kaligrafi dan Cerdas Cermat.

Festival Anak Sholeh yang digelar tiap semester ini menjadi barometer tingkat keberhasilan pembinaan generasi muda sekaligus sebagai bahan evaluasi peningkatan program dan proses belajar-mengajar ilmu agama di lingkungan LDII. Agenda ini juga untuk mengisi liburan sekolah dan memberikan anak-anak didik kegiatan yang bermanfaat positif.

Di era globalisasi saat ini tidak ada satupun institusi yang bertanggung jawab terhadap pembangunan karakter generasi muda. Maka Lembaga Islam dan Pondok Pesantren menjadi benteng utama untuk membendung kerusakan moral di akhir jaman ini. Memberikan kefahaman agama yang benar akan membentengi generasi muda dari berbagai kerusakan zaman seperti; narkoba, pergaulan bebas dan perkelahian antar pelajar.

LDII sendiri memiliki tiga sasaran dalam membangun karakter generasi muda yaitu:
  1. Membangun generasi muda alim yang banyak ilmu agamanya
  2. Membentuk generasi berakhlakul karimah yang fakih beribadah
  3. Menjadikan generasi yang terampil bekerja dan bisa hidup mandiri

7068 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّبَيْرِ بْنِ عَدِيٍّ، قَالَ: أَتَيْنَا أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ، فَشَكَوْنَا إِلَيْهِ مَا نَلْقَى مِنَ الحَجَّاجِ، فَقَالَ: «اصْبِرُوا، فَإِنَّهُ لاَ يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلَّا الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ، حَتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُمْ» سَمِعْتُهُ مِنْ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
...Hajaj meriwayatkan: Sabarlah kalian, sesungguhnya tidak datang pada kalian suatu zaman kecuali (zaman) sesudahnya lebih buruk dari sebelumnya sehingga menjumpai Tuhan kalian”, aku (Hajaj) mendengar (ucapan tersebut) dari Nabi kalian sholallohu a'laihi wasallam.
[Hadist Shohih Bukhari No. 8068 Kitabu Fitan]