Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Jumat, 22 Januari 2016

Sikapi Aksi Terorisme, LDII Datangi Polsek

LDIISidoarjo - Peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di pusat kawasan bisnis, Sarinah, Jakarta Pusat pada Kamis, 14 Januari lalu, menambah catatan kelam lembaran sejarah Republik Indonesia.

Bom yang meledak tepat di Pos Polisi Sarinah, Thamrin itu menyebabkan jatuh korban sipil bahkan salah satu korban merupakan warga negara asing. Teroris dengan tanpa nurani sedikitpun menyerang aparat kepolisian yang saat itu sedang berjaga di pos polisi. Walaupun pada akhirnya dengan kesigapan aparat aksi brutal teroris dapat dilumpuhkan, peristiwa ini tetap tidak bisa dikesampingkan dan merupakan duka bersama untuk bangsa Indonesia.

Menindak lanjuti hal tersebut kamis, (21/01/2016) Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC LDII)  Tarik-Kab Sidoarjo melakukan kunjungan ke kantor kepolisian untuk bersilaturrohim dan menyatakan sikap atas tindakan keji dari para teroris tersebut.

Di kantor polisi adi kurniawan (Ketua) didampingi Agus Purwoko (Sekretaris) ditemui oleh Aiptu Eddy Santoso (Kanit Binmas) Polsek Tarik. Ketua menjelaskan bahwa tindakan teroris yang melakukan pengeboman di Jl. Thamrin Jakarta merupakan perilaku yang tidak islami,karena membunuh manusia tanpa hak, dan itu merupakan dosa besar. Dan jika pelaku teror itu merupakan orang Indonesia maka berarti mereka tidak mensyukuri kemerdekaan yang telah diwariskan oleh Founding Father kita yang semestinya bersama-sama memperbaiki akhlak bangsa agar menjadi bangsa yang berkarakter, bangsa yang besar dan kuat.

Adi juga menerangkan bahwa Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mendukung pemerintah dan aparat hukum yang telah berupaya keras untuk memulihkan keamanan dan menjaga ketentraman ibukota. Aiptu Eddy berpesan agar LDII juga harus berupaya bersama-sama untuk membina umat agar tidak terpengaruh paham-paham radikal/terorisme.

Kamis, 21 Januari 2016

Silahturahim PC LDII Porong Bersama Polsek dan Camat



LDIISidoarjo.org - Camat dan Kapolsek Porong melakukan kunjungan di pengajian LDII pada Rabu, (20/1) guna menjalin hubungan baik antar warga LDII dengan tokoh masyarakat, agar bisa saling membantu dalam memerangi gerakan komunis yang merugikan negara yang baru-baru ini sering dibahas dalam media.

Aacara dibuka dengan pengajian Al Quran yang dibawakan oleh Ust. Agus Maulana, yang selanjutnya ada sambutan oleh Camat Porong yaitu Bpk. Tohir, yang sebelumnya sering mendatangi acara pengajian di Kecamatan Porong untuk bersillaturahmi, dalam kunjungan kali ini beliau menyampaikan “Saya sangat memberikan aspirasi kepada semua warga LDII Porong, dan Saya ingin agar kita bisa menjalin hubungan baik, dengan sillaturahmi seperti ini ”, tuturnya sambil tersenyum. Selain sambutan dari beliau, Bpk.H.Yonadi selaku sekretaris DPD LDII Sidoarjo juga menyampaikan beberapa hal yaitu agar warga LDII dengan masyarakat bisa saling kompak dan kerja sama yang baik, sehingga menciptakan hubungan kekeluargaan yang erat.

Mengingat banyaknya gerakan-gerakan yang sangat bertentangan dengan ideologi pancasila dan Undang-undang yang berlaku, sehingga banyak usaha-usaha yang dilakukan oleh beberapa tokoh masyarakat yang meninjau gerakan-gerakan yang mencurigakan. Oleh sebab itu terjalinnya hubungan ini agar bisa memudahkan menumpas gerakan-gerakan yang bertentangan tersebut.

Kunjungan ini mendapat respon yang baik oleh warga LDII juga para Tokoh Masyarakat ini sehingga menciptakan suasana yang kondusif. Dalam Kunjungan kali ini, yang paling menarik adalah ada sesi tanya jawab antara Kapolsek dengan warga LDII, pada akhir penyampaiannya beliau menawarkan dan membuka sesi tanya jawab apabila ada suatu hal yang ingin ditanyakan. Dan lucunya pada awal sambutannya Heri selaku Kapolsek Porong memberikan nomer hapenya di awal, “ Saya sangat senang sekali dan menunggu, apabila ada warga LDII bisa menghubungi saya, Saya siap membantu apabila warga LDII mengalami masalah ” begitu tuturnya. Dan hal itu juga mendapat respon baik oleh seluruh warga LDII yang menghadiri acara pengajian pada malam hari itu. Sebagian warga LDII mencatat nomer hape Kapolsek itu dengan serius, sehingga beliau sangat antusias untuk meyakinkan pelayanan yang akan diberikan kepada warga LDII apabila menghubungi nomer handphone yang diberikan tersebut.

Dalam acara kali ini, Joko Budi Handono selaku PC LDII Porong menyambut baik kunjungan yang dilakukan oleh pak Camat dan Pak Kapolsek Porong dalam sambutannya beliu berharap agar Bapak-bapak Tokoh masyarakat ini mau untuk sering berkunjung mengikuti acara pengajian warga LDII yang dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Pada penuturannya PC LDII Porong mengatakan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian Tokoh Masyarakat tersebut dalam membina suatu kebersamaan dengan warga LDII (Ariska)

Senin, 18 Januari 2016

LDII Sidoarjo Asah Skill Dan Kreatifitas Remaja

Tak hanya membina generus usia dini (Caberawit), Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Sidoarjo juga melakukan pembinaan untuk remaja lewat acara  Ajang Kreasi Anak Sholeh (AKAS) pada Minggu, (17/01). 

Ketua Pembina Remaja LDII Sidoarjo, Heru Sasmita yang ditemui dalam wawancara disela-sela acara menyampaikan "acara ini dibuat seperti ajang untuk mengasah atau istilahnya menderes skill dan kreatifitas remaja LDII yang sudah dipelajari di PC/PAC/TPQ masing-masing peserta."

Acara yang diikuti sekitar 500 orang peserta remaja LDII ini berlangsung dalam 6 kegiatan, yaitu: Adzan, Tartil Al-quran, Tahfid, Da'i, Cerdas Cermat, serta Kaligrafi. Salah seorang penguji kegiatan yaitu Nur Yudi mengungkapkan "Harapannya, ke depan lebih bisa ditingkatkan untuk materi dan seleksi peserta. Baik di tingkat PAC dan PC maupun tingkat kota sehingga acara seperti ini ke depan akan lebih baik. Antusias dari peserta dinilai sudah bagus karena sebelumnya sudah di sosialisasikan baik dari panitia, pengurus PAC, orang tua sehingga peserta mendapat dukungan penuh,“ imbuhnya.

Heru Sasmita berharap acara seperti ini dapat menjadi media peramutan remaja LDII. “Pengurus PC dan PAC diharapkan dapat ikut serta meramut remaja LDII sehingga dapat menjadi remaja yang paham agama, berbudi pekerti yang baik, dan mandiri serta tidak mudah terpengaruh zaman," ungkapnya

”kegiatan ini didesain seminimal mungkin. Tidak ada panggung yang biasanya diperuntukkan pada lomba untuk usia SD ke bawah. Sehingga ke depan diharapkan ada kerjasama yang lebih dengan pihak-pihak tertentu sehingga acara lebih menarik," ungkap Yerik, dari panitia acara.

Seperti sebelumnya, diakhir acara dilakukan pengumuman dan pembagian hadiah bagi peserta terbaik dari masing-masing kegiatan. Misalnya, dari kegiatan da'i, dipilih 3 orang peserta terbaik. Peserta terbaik pertama juga dipersilahkan menampilkan kemampuan da'inya. Khusus untuk  tartil, tahfid dan adzan tidak dipilih peserta terbaik karena tidak menggunakan sistem kompetisi karena hanya untuk mengasah kemampuan peserta dalam bidang tersebut. (ewn,ariska,cand)

Mewujudkan Target Pembinaan Generus Melalui Kompetisi Anak Sholeh





Kompetisi Anak Sholeh Sidoarjo (Kompass) ke-4 yang diadakan oleh DPD LDII Sidoarjo di Gedung Al-Barokah, Sruni, Gedangan, Sidoarjo, Minggu (17/1), dihadiri Sekitar 2.000 peserta dari Pengurus Cabang (PC) LDII Gedangan, Waru, dan Sukodono.

Tahun ini Jumlah peserta mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya hanya anak usia PAUD dan SD yang menjadi peserta, tahun ini anak usia SMP (pra remaja) juga ikut berpartisipasi.

Kegiatan yang bertemakan “Dengan Kompetisi Anak Sholeh Sidoarjo, kita wujudkan generasi yang berilmu, berakhlakul karimah, mandiri, dan berprestasi” itu menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan program Pembina Penggerak Generus (PPG). PPG merupakan salah satu program pembinaan LDII terhadap generasi penerus dengan sasaran usia PAUD hingga usia mandiri.

“Tolok ukur yang lain misalnya tingkat ketertiban anak sholat di masjid, ketertiban dalam aktifitas anak mengaji di masjid, atau tingkah laku anak terhadap orang tuanya dan lingkungannya,” tutur Ir. H. Rony Romandhawira, M.M. selaku Ketua DPD LDII Sidoarjo saat ditemui tim penulis.

Rony menyatakan bangga terhadap keberhasilan para pengurus LDII beserta pakar pendidik dan orang tua dalam membina generasi penerus LDII. Ia membuka acara Kompass pada pukul 7 pagi, yang diisi dengan atraksi pencak silat Persinas ASAD.

Ada beberapa kategori lomba, diantaranya cerdas cermat, hafalan doa, adzan, pildacil, tahfidz, serta membaca dan menerangkan arti dari beberapa ayat dalam Al-Quran. Masing-masing lomba diikuti oleh beberapa perwakilan dari masing-masing Pengurus Cabang (PC).

Khusus untuk lomba mewarnai diperuntukkan bagi peserta dengan kategori usia PAUD hingga 3 SD. Sedangkan lomba menggambar untuk usia 4-6 SD dan untuk usia SMP mengikuti lomba rangking 1.
Demi mewujudkan tercapainya target dalam program PPG ini, selain pakar pendidik, orang tua juga dilibatkan penuh. Termasuk dalam hal mendidik putra-putrinya ketika di rumah, dan dalam hal agama sekalipun. Dengan adanya kolaborasi antara pakar pendidik dan orang tua diharapkan putra-putri LDII menjadi generasi yang berilmu, berakhlakul karimah, mandiri, dan berprestasi.

“Walaupun persiapannya sangat singkat, hanya 2 minggu, alhamdulillah bisa berjalan lancar.”, sambut salah satu panitia. “Untuk program dalam waktu dekat, Insyaallah akan diadakan Kompass se-Sidoarjo,” lanjutnya.

Saat acara doorprize, seluruh peserta saling berlomba menjawab pertanyaan. Tidak hanya santri, bahkan pengurus LDII dan pakar pendidik pun juga ikut menjawab pertanyaan yang dilontarkan panitia.
Di penghujung acara diumumkan juara dari masing-masing kategori lomba. Sebagai juara umum dalam Kompass 4 kali ini disabet oleh PC Gedangan.

“Dalam suatu perlombaan, menang kalah itu hal yang wajar. Walaupun kita tidak mendapatkan medali sekalipun itu tidak menjadi masalah. Sebab setiap detail pembinaan agama yang kita dapat itu nilainya lebih berharga dari pada hadiah dan medali. Itu yang kami tanamkan pada anak didik kami,” tutur Hadi selaku pakar pendidik LDII PC Sukodono. (Ita/Lian/Frano/Adam)














Sabtu, 09 Januari 2016

Khataman Hadits Tirmidzi Untuk Melengkapi Sempurnanya Ilmu

Pondok Kutubusittah Al Barokah, Gedangan, Sidoarjo menggelar khataman asrama hadits Sunan Tirmidzi, Jumat (8/1). Khataman periode 2 ini dihadiri para pengurus dan beberapa kyai dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Sidoarjo.

“Sangat syukur, kita sebagai generasi penerus LDII diberi kesempatan oleh Allah untuk dapat menimba ilmu hadits besar di sini,” tutur Willy disaat memberikan sambutannya.

Asrama hadits yang berlangsung sejak 23 November 2015 hingga 8 Januari 2016 ini diikuti sekitar 70 orang dari Indonesia dan Malaysia. Khataman hadits kali ini mengangkat tema “Nggayuh marang kasampurnan”. Yang dalam bahasa Indonesia berarti meraih kesempurnaan.

Ketua Kelas asrama, Vicky, asal Lampung berharap seluruh peserta asrama dapat meraih kesempurnaan ilmu agamanya, tidak pernah bosan untuk semakin menyempurnakan ilmu agamanya, agar ibadah yang dikerjakan tidak sia-sia. Vicky menambahkan, agar peserta asrama kelak dapat membagikan ilmu yang telah diterimanya kepada warga LDII di tempat tinggalnya masing-masing dan masyarakat pada umumnya.

“Alhamdulillah, saya mendapat banyak sekali ilmu di sini. Pengetahuan agama saya semakin bertambah. Suasana pondok yang nyaman membuat saya betah di sini. Semoga pondok ini kedepannya semakin baik dari segi fasilitas dan segala halnya,” ujar salah satu peserta asrama.

Pasca berakhirnya asrama hadits Sunan Tirmidzi, akan dilanjutkan dengan asrama hadits sohih Bukhori yang akan dilaksanakan mulai 18 Januari 2016. Peserta asrama banyak yang antusias untuk melanjutkan pada asrama hadits lanjutan ini.

Ulama LDII Kabupaten Sidoarjo, Abdurrahman Shaleh menegaskan bahwa Pondok Al-Barokah yang berada di bawah naungan Yayasan Mulia Insani ini perkembangannya pesat. Jumlah santri yang mengkaji kitab kutubusittah makin meningkat tiap tahunnya.(ita)

Sikapi Aksi Terorisme, LDII Datangi Polsek

LDIISidoarjo - Peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di pusat kawasan bisnis, Sarinah, Jakarta Pusat pada Kamis, 14 Januari lalu, menambah catatan kelam lembaran sejarah Republik Indonesia.

Bom yang meledak tepat di Pos Polisi Sarinah, Thamrin itu menyebabkan jatuh korban sipil bahkan salah satu korban merupakan warga negara asing. Teroris dengan tanpa nurani sedikitpun menyerang aparat kepolisian yang saat itu sedang berjaga di pos polisi. Walaupun pada akhirnya dengan kesigapan aparat aksi brutal teroris dapat dilumpuhkan, peristiwa ini tetap tidak bisa dikesampingkan dan merupakan duka bersama untuk bangsa Indonesia.

Menindak lanjuti hal tersebut kamis, (21/01/2016) Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC LDII)  Tarik-Kab Sidoarjo melakukan kunjungan ke kantor kepolisian untuk bersilaturrohim dan menyatakan sikap atas tindakan keji dari para teroris tersebut.

Di kantor polisi adi kurniawan (Ketua) didampingi Agus Purwoko (Sekretaris) ditemui oleh Aiptu Eddy Santoso (Kanit Binmas) Polsek Tarik. Ketua menjelaskan bahwa tindakan teroris yang melakukan pengeboman di Jl. Thamrin Jakarta merupakan perilaku yang tidak islami,karena membunuh manusia tanpa hak, dan itu merupakan dosa besar. Dan jika pelaku teror itu merupakan orang Indonesia maka berarti mereka tidak mensyukuri kemerdekaan yang telah diwariskan oleh Founding Father kita yang semestinya bersama-sama memperbaiki akhlak bangsa agar menjadi bangsa yang berkarakter, bangsa yang besar dan kuat.

Adi juga menerangkan bahwa Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mendukung pemerintah dan aparat hukum yang telah berupaya keras untuk memulihkan keamanan dan menjaga ketentraman ibukota. Aiptu Eddy berpesan agar LDII juga harus berupaya bersama-sama untuk membina umat agar tidak terpengaruh paham-paham radikal/terorisme.

Silahturahim PC LDII Porong Bersama Polsek dan Camat



LDIISidoarjo.org - Camat dan Kapolsek Porong melakukan kunjungan di pengajian LDII pada Rabu, (20/1) guna menjalin hubungan baik antar warga LDII dengan tokoh masyarakat, agar bisa saling membantu dalam memerangi gerakan komunis yang merugikan negara yang baru-baru ini sering dibahas dalam media.

Aacara dibuka dengan pengajian Al Quran yang dibawakan oleh Ust. Agus Maulana, yang selanjutnya ada sambutan oleh Camat Porong yaitu Bpk. Tohir, yang sebelumnya sering mendatangi acara pengajian di Kecamatan Porong untuk bersillaturahmi, dalam kunjungan kali ini beliau menyampaikan “Saya sangat memberikan aspirasi kepada semua warga LDII Porong, dan Saya ingin agar kita bisa menjalin hubungan baik, dengan sillaturahmi seperti ini ”, tuturnya sambil tersenyum. Selain sambutan dari beliau, Bpk.H.Yonadi selaku sekretaris DPD LDII Sidoarjo juga menyampaikan beberapa hal yaitu agar warga LDII dengan masyarakat bisa saling kompak dan kerja sama yang baik, sehingga menciptakan hubungan kekeluargaan yang erat.

Mengingat banyaknya gerakan-gerakan yang sangat bertentangan dengan ideologi pancasila dan Undang-undang yang berlaku, sehingga banyak usaha-usaha yang dilakukan oleh beberapa tokoh masyarakat yang meninjau gerakan-gerakan yang mencurigakan. Oleh sebab itu terjalinnya hubungan ini agar bisa memudahkan menumpas gerakan-gerakan yang bertentangan tersebut.

Kunjungan ini mendapat respon yang baik oleh warga LDII juga para Tokoh Masyarakat ini sehingga menciptakan suasana yang kondusif. Dalam Kunjungan kali ini, yang paling menarik adalah ada sesi tanya jawab antara Kapolsek dengan warga LDII, pada akhir penyampaiannya beliau menawarkan dan membuka sesi tanya jawab apabila ada suatu hal yang ingin ditanyakan. Dan lucunya pada awal sambutannya Heri selaku Kapolsek Porong memberikan nomer hapenya di awal, “ Saya sangat senang sekali dan menunggu, apabila ada warga LDII bisa menghubungi saya, Saya siap membantu apabila warga LDII mengalami masalah ” begitu tuturnya. Dan hal itu juga mendapat respon baik oleh seluruh warga LDII yang menghadiri acara pengajian pada malam hari itu. Sebagian warga LDII mencatat nomer hape Kapolsek itu dengan serius, sehingga beliau sangat antusias untuk meyakinkan pelayanan yang akan diberikan kepada warga LDII apabila menghubungi nomer handphone yang diberikan tersebut.

Dalam acara kali ini, Joko Budi Handono selaku PC LDII Porong menyambut baik kunjungan yang dilakukan oleh pak Camat dan Pak Kapolsek Porong dalam sambutannya beliu berharap agar Bapak-bapak Tokoh masyarakat ini mau untuk sering berkunjung mengikuti acara pengajian warga LDII yang dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Pada penuturannya PC LDII Porong mengatakan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian Tokoh Masyarakat tersebut dalam membina suatu kebersamaan dengan warga LDII (Ariska)

LDII Sidoarjo Asah Skill Dan Kreatifitas Remaja

Tak hanya membina generus usia dini (Caberawit), Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Sidoarjo juga melakukan pembinaan untuk remaja lewat acara  Ajang Kreasi Anak Sholeh (AKAS) pada Minggu, (17/01). 

Ketua Pembina Remaja LDII Sidoarjo, Heru Sasmita yang ditemui dalam wawancara disela-sela acara menyampaikan "acara ini dibuat seperti ajang untuk mengasah atau istilahnya menderes skill dan kreatifitas remaja LDII yang sudah dipelajari di PC/PAC/TPQ masing-masing peserta."

Acara yang diikuti sekitar 500 orang peserta remaja LDII ini berlangsung dalam 6 kegiatan, yaitu: Adzan, Tartil Al-quran, Tahfid, Da'i, Cerdas Cermat, serta Kaligrafi. Salah seorang penguji kegiatan yaitu Nur Yudi mengungkapkan "Harapannya, ke depan lebih bisa ditingkatkan untuk materi dan seleksi peserta. Baik di tingkat PAC dan PC maupun tingkat kota sehingga acara seperti ini ke depan akan lebih baik. Antusias dari peserta dinilai sudah bagus karena sebelumnya sudah di sosialisasikan baik dari panitia, pengurus PAC, orang tua sehingga peserta mendapat dukungan penuh,“ imbuhnya.

Heru Sasmita berharap acara seperti ini dapat menjadi media peramutan remaja LDII. “Pengurus PC dan PAC diharapkan dapat ikut serta meramut remaja LDII sehingga dapat menjadi remaja yang paham agama, berbudi pekerti yang baik, dan mandiri serta tidak mudah terpengaruh zaman," ungkapnya

”kegiatan ini didesain seminimal mungkin. Tidak ada panggung yang biasanya diperuntukkan pada lomba untuk usia SD ke bawah. Sehingga ke depan diharapkan ada kerjasama yang lebih dengan pihak-pihak tertentu sehingga acara lebih menarik," ungkap Yerik, dari panitia acara.

Seperti sebelumnya, diakhir acara dilakukan pengumuman dan pembagian hadiah bagi peserta terbaik dari masing-masing kegiatan. Misalnya, dari kegiatan da'i, dipilih 3 orang peserta terbaik. Peserta terbaik pertama juga dipersilahkan menampilkan kemampuan da'inya. Khusus untuk  tartil, tahfid dan adzan tidak dipilih peserta terbaik karena tidak menggunakan sistem kompetisi karena hanya untuk mengasah kemampuan peserta dalam bidang tersebut. (ewn,ariska,cand)

Mewujudkan Target Pembinaan Generus Melalui Kompetisi Anak Sholeh





Kompetisi Anak Sholeh Sidoarjo (Kompass) ke-4 yang diadakan oleh DPD LDII Sidoarjo di Gedung Al-Barokah, Sruni, Gedangan, Sidoarjo, Minggu (17/1), dihadiri Sekitar 2.000 peserta dari Pengurus Cabang (PC) LDII Gedangan, Waru, dan Sukodono.

Tahun ini Jumlah peserta mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya hanya anak usia PAUD dan SD yang menjadi peserta, tahun ini anak usia SMP (pra remaja) juga ikut berpartisipasi.

Kegiatan yang bertemakan “Dengan Kompetisi Anak Sholeh Sidoarjo, kita wujudkan generasi yang berilmu, berakhlakul karimah, mandiri, dan berprestasi” itu menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan program Pembina Penggerak Generus (PPG). PPG merupakan salah satu program pembinaan LDII terhadap generasi penerus dengan sasaran usia PAUD hingga usia mandiri.

“Tolok ukur yang lain misalnya tingkat ketertiban anak sholat di masjid, ketertiban dalam aktifitas anak mengaji di masjid, atau tingkah laku anak terhadap orang tuanya dan lingkungannya,” tutur Ir. H. Rony Romandhawira, M.M. selaku Ketua DPD LDII Sidoarjo saat ditemui tim penulis.

Rony menyatakan bangga terhadap keberhasilan para pengurus LDII beserta pakar pendidik dan orang tua dalam membina generasi penerus LDII. Ia membuka acara Kompass pada pukul 7 pagi, yang diisi dengan atraksi pencak silat Persinas ASAD.

Ada beberapa kategori lomba, diantaranya cerdas cermat, hafalan doa, adzan, pildacil, tahfidz, serta membaca dan menerangkan arti dari beberapa ayat dalam Al-Quran. Masing-masing lomba diikuti oleh beberapa perwakilan dari masing-masing Pengurus Cabang (PC).

Khusus untuk lomba mewarnai diperuntukkan bagi peserta dengan kategori usia PAUD hingga 3 SD. Sedangkan lomba menggambar untuk usia 4-6 SD dan untuk usia SMP mengikuti lomba rangking 1.
Demi mewujudkan tercapainya target dalam program PPG ini, selain pakar pendidik, orang tua juga dilibatkan penuh. Termasuk dalam hal mendidik putra-putrinya ketika di rumah, dan dalam hal agama sekalipun. Dengan adanya kolaborasi antara pakar pendidik dan orang tua diharapkan putra-putri LDII menjadi generasi yang berilmu, berakhlakul karimah, mandiri, dan berprestasi.

“Walaupun persiapannya sangat singkat, hanya 2 minggu, alhamdulillah bisa berjalan lancar.”, sambut salah satu panitia. “Untuk program dalam waktu dekat, Insyaallah akan diadakan Kompass se-Sidoarjo,” lanjutnya.

Saat acara doorprize, seluruh peserta saling berlomba menjawab pertanyaan. Tidak hanya santri, bahkan pengurus LDII dan pakar pendidik pun juga ikut menjawab pertanyaan yang dilontarkan panitia.
Di penghujung acara diumumkan juara dari masing-masing kategori lomba. Sebagai juara umum dalam Kompass 4 kali ini disabet oleh PC Gedangan.

“Dalam suatu perlombaan, menang kalah itu hal yang wajar. Walaupun kita tidak mendapatkan medali sekalipun itu tidak menjadi masalah. Sebab setiap detail pembinaan agama yang kita dapat itu nilainya lebih berharga dari pada hadiah dan medali. Itu yang kami tanamkan pada anak didik kami,” tutur Hadi selaku pakar pendidik LDII PC Sukodono. (Ita/Lian/Frano/Adam)














Khataman Hadits Tirmidzi Untuk Melengkapi Sempurnanya Ilmu

Pondok Kutubusittah Al Barokah, Gedangan, Sidoarjo menggelar khataman asrama hadits Sunan Tirmidzi, Jumat (8/1). Khataman periode 2 ini dihadiri para pengurus dan beberapa kyai dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Sidoarjo.

“Sangat syukur, kita sebagai generasi penerus LDII diberi kesempatan oleh Allah untuk dapat menimba ilmu hadits besar di sini,” tutur Willy disaat memberikan sambutannya.

Asrama hadits yang berlangsung sejak 23 November 2015 hingga 8 Januari 2016 ini diikuti sekitar 70 orang dari Indonesia dan Malaysia. Khataman hadits kali ini mengangkat tema “Nggayuh marang kasampurnan”. Yang dalam bahasa Indonesia berarti meraih kesempurnaan.

Ketua Kelas asrama, Vicky, asal Lampung berharap seluruh peserta asrama dapat meraih kesempurnaan ilmu agamanya, tidak pernah bosan untuk semakin menyempurnakan ilmu agamanya, agar ibadah yang dikerjakan tidak sia-sia. Vicky menambahkan, agar peserta asrama kelak dapat membagikan ilmu yang telah diterimanya kepada warga LDII di tempat tinggalnya masing-masing dan masyarakat pada umumnya.

“Alhamdulillah, saya mendapat banyak sekali ilmu di sini. Pengetahuan agama saya semakin bertambah. Suasana pondok yang nyaman membuat saya betah di sini. Semoga pondok ini kedepannya semakin baik dari segi fasilitas dan segala halnya,” ujar salah satu peserta asrama.

Pasca berakhirnya asrama hadits Sunan Tirmidzi, akan dilanjutkan dengan asrama hadits sohih Bukhori yang akan dilaksanakan mulai 18 Januari 2016. Peserta asrama banyak yang antusias untuk melanjutkan pada asrama hadits lanjutan ini.

Ulama LDII Kabupaten Sidoarjo, Abdurrahman Shaleh menegaskan bahwa Pondok Al-Barokah yang berada di bawah naungan Yayasan Mulia Insani ini perkembangannya pesat. Jumlah santri yang mengkaji kitab kutubusittah makin meningkat tiap tahunnya.(ita)