Dari Kiri: KH. Kholil, KH. Abdurahman Navis Lc.M.HI dan Drs.Sunarto |
LDIISidoarjo | Kediri - NKRI adalah harga mati. Semboyan yang selalu dijunjung oleh setiap warga Negara Indonesia agar ke depannya bisa menjadi negara yang lebih bermartabat. Termasuk organisasi Islam LDII dan NU memandang hal tersebut adalah sangat penting dalam membangun bangsa. Dengan saling memahami satu sama lain, akan membuat bangsa Indonesia ini semakin kuat dan tidak mudah terpecah belah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Selaras dengan tujuan yang sama, Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim KH. Abdurahman Navis Lc.M.HI sekaligus sebagai wakil ketua 1 Tanfidz PWNU Jatim melakukan kunjungan ke pondok LDII Burengan, Kediri (23/01). Dalam kunjungannya tersebut, disambut oleh ketua pondok Burengan yaitu Drs.Sunarto dan K.H. Kholil Asyari Busthomi di dalam ruangan perpustakaan pondok.
Abdurahman menuturkan bahwa Islam ini sedang terancam karena Islam sengaja dipecah belah, maka perlu merekatkan ukhuwah islamiah, dengan diawali melalui Ta’arruf saling mengenal. Kemudian dilanjutkan dengan tafahhum saling memahami agar ikhtilaf yang terjadi bisa saling menghormati, tidak saling mengklaim paling benar. Hal ini akan bisa terwujud dengan banyak menambah wawasan. Karena dakwah itu harus melihat kapan menggunakan fiqih dakwah dan kapan kita menggunakan fiqih ahkam, ungkapnya.
Abdurahman menuturkan bahwa Islam ini sedang terancam karena Islam sengaja dipecah belah, maka perlu merekatkan ukhuwah islamiah, dengan diawali melalui Ta’arruf saling mengenal. Kemudian dilanjutkan dengan tafahhum saling memahami agar ikhtilaf yang terjadi bisa saling menghormati, tidak saling mengklaim paling benar. Hal ini akan bisa terwujud dengan banyak menambah wawasan. Karena dakwah itu harus melihat kapan menggunakan fiqih dakwah dan kapan kita menggunakan fiqih ahkam, ungkapnya.