Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Rabu, 21 Oktober 2015

Camat Krian Himbau Wanita LDII Deteksi Dini Kanker Serviks

LDIISidoarjo.org - Salah satu program khusus untuk para wanita diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Pimpinan Cabang (PC) Krian lewat sebuah acara yang bertajuk seminar Personal Hyegiens & Deteksi Dini Pencegahan Kanker Serviks. Acara dilaksanakan pada hari Minggu,(18/10) di Masjid Khoirul Huda, Tundungan Sidomojo, Krian, Sidoarjo. 

Acara yang terlaksana berkat kerjasama Keputrian LDII Sidoarjo dengan BIDADARI – Pusat Deteksi Dini dan Diagnosis Kanker (PD3K) ini dihadiri oleh sekitar 400 orang yang terdiri dari ibu-ibu dan remaja putri LDII PC Krian, Prambon dan Balongbendo. 

Materi disampaikan oleh dua narasumber yang sangat kompeten dibidangnya, yaitu dr. Etty Ananto, Sp.PA(K) MIAC dan Santi Karlina Amd.Kep. Camat Krian, Agustin Iriani S.H juga sempat hadir untuk membuka dan memberikan sambutannya. 

Camat Krian, Agustin Iriani S.H (kiri)
Dalam sambutanya, Agustin Iriani menghimbau tentang pentingnya menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan. Terutama untuk para ibu, agar mengetahui dan mampu menghindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kanker serviks. Karena sampai saat ini kanker serviks adalah pembunuh wanita no 1 di dunia. “Penting juga bagi ibu – ibu untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan dini untuk mendeteksi kanker serviks. Mungkin biayanya lumayan tapi bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?” tuturnya. 


Pada Materi pertama tentang Personal Hyegiens, Santi Karlina Amd. Kep, seorang praktisi kesehatan Puskesmas Karangrejo memaparkan materi tentang bagaimana menjaga dan merawat kebersihan diri mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Terutama juga perawatan bagian organital wanita.

Santi pun menambahkan bahwa ibu dan remaja putri memiliki peran penting untuk menjaga kebersihan keluarga. Ibu sebagai seorang guru, ahli gizi sekaligus manager operasional yang tahu seluk beluk dalam keluarga harus sangat bijak menyikapi perkembangan zaman baik untuk dirinya sendiri maupun keluarganya. Karena itu, seorang ibu harus mampu menjaga kebersihan dirinya (personal hyegiens) maupun kebersihan keluarganya. Ia pun menjelaskan dampak-dampak yang ditimbulkan apabila tidak menjaga kebersihan serta kesehatan diri. Semua itu disampaikan agar bisa diimplementasikan untuk diri sendiri dan keluarga, agar bisa tercapai keluarga yang sehat bahagia.

Pada materi kedua yaitu tentang deteksi dini dan pencegahan Kanker Serviks, dr. Etty Ananto, Sp.PA(K)MIAC menyampaikan bahwa diperkirakan setiap 2 menit seorang wanita meninggal karena kanker serviks. “Melihat banyaknya angka kematian para ibu di Indonesia karena kanker serviks juga turut meningkatkan anak piatu yang menangis karena kehilangan sosok ibu” ucap dr. Etty dalam materinya.

Kanker serviks merupakan kanker penyebab utama kematian untuk perempuan di negara – negara berkembang. Kanker serviks merupakan penyakit yang menyerang bagian leher rahim (serviks) yaitu bagian terendah pada rahim yang mengkoneksikan antara rahim dan vagina. Penyakit ini disebabkan oleh virus human papilloma (HPV) dan terbilang sangat berbahaya. Umumnya penyakit ini menyerang ibu-ibu yang telah menikah dan mempunyai keturunan.

Pada kesempatan ini dr.Etty Harry Kusumastuti, Sp.PA menerangkan bahaya kanker serviks dan deteksi sejak dini agar tidak menyerang tubuh wanita. Gejala kanker serviks ditandai dengan keputihan berbau busuk, perdarahan setelah berhubungan seksual, pendarahan spontan melalui vagina, gangguan pada saluran kencing, dan timbul saluran dari vagina ke anus. 

Kanker serviks bisa dideteksi dan bisa disembuhkan jika masih stadium awal. Pencegahan dini dapat dilakukan dengan cara pencegahan primer dengan vaksinasi untuk perempuan yang belum menikah serta pemerikasaan pap smear untuk para ibu atau wanita yang sudah menikah dan memiliki keturunan secara rutin 1 tahun sekali. Pap smear adalah sebuah langkah pengujian medis untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan pada leher rahim. Berkaitan dengan kanker serviks pada wanita, dr.Etty menekankan kepada peserta seminar untuk melakukan vaksinasi dan pap smear agar keganasan kanker serviks tidak menyerang tubuh. “Saya ingin menekankan pada semua wanita untuk memahami pentingnya pap smear itu untuk menjaga kita supaya kita bisa sedini mungkin bisa terdeteksi kalau terkena kanker serviks, sehingga kalau terkena nanti bisa disembuhkan,” kata dr.Etty.

Sekitar tahun 2015 angka kematian karena kanker serviks pada wanita di Amerika yang semula berada pada urutan pertama telah berkurang dan turun ke urutan ke 8. Itulah manfaatnya deteksi dini dan pencegahan kanker serviks. 

Dalam interaksi tanya jawab yang disediakan peserta pun mendapat lebih banyak lagi pengetahuan dan kejelasan dari yang mereka belum ketahui . “Alhamdulillah mbak, seneng bisa ikut seminar hari ini, ilmu saya bisa bertambah dan bisa dipraktekan dirumah untuk lebih menjaga kesehatan dan semoga kedepannya ada lebih banyak lagi seminar dengan materi yang bermanfaat seperti ini”, ujar Ibu Siti, salah satu peserta seminar. 

“Harapan kedepannya semoga sedikit ilmu tentang kesehatan hari ini bisa menginspirasi Ibu-ibu untuk lebih menjaga kesehatan sehingga akan tercapai keluarga sehat sukses dunia akhirat,” ujar Dian Nur Aini selaku ketua panitia acara. (Fadilah/Ajeng)

Camat Krian Himbau Wanita LDII Deteksi Dini Kanker Serviks

LDIISidoarjo.org - Salah satu program khusus untuk para wanita diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Pimpinan Cabang (PC) Krian lewat sebuah acara yang bertajuk seminar Personal Hyegiens & Deteksi Dini Pencegahan Kanker Serviks. Acara dilaksanakan pada hari Minggu,(18/10) di Masjid Khoirul Huda, Tundungan Sidomojo, Krian, Sidoarjo. 

Acara yang terlaksana berkat kerjasama Keputrian LDII Sidoarjo dengan BIDADARI – Pusat Deteksi Dini dan Diagnosis Kanker (PD3K) ini dihadiri oleh sekitar 400 orang yang terdiri dari ibu-ibu dan remaja putri LDII PC Krian, Prambon dan Balongbendo. 

Materi disampaikan oleh dua narasumber yang sangat kompeten dibidangnya, yaitu dr. Etty Ananto, Sp.PA(K) MIAC dan Santi Karlina Amd.Kep. Camat Krian, Agustin Iriani S.H juga sempat hadir untuk membuka dan memberikan sambutannya. 

Camat Krian, Agustin Iriani S.H (kiri)
Dalam sambutanya, Agustin Iriani menghimbau tentang pentingnya menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan. Terutama untuk para ibu, agar mengetahui dan mampu menghindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kanker serviks. Karena sampai saat ini kanker serviks adalah pembunuh wanita no 1 di dunia. “Penting juga bagi ibu – ibu untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan dini untuk mendeteksi kanker serviks. Mungkin biayanya lumayan tapi bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?” tuturnya. 


Pada Materi pertama tentang Personal Hyegiens, Santi Karlina Amd. Kep, seorang praktisi kesehatan Puskesmas Karangrejo memaparkan materi tentang bagaimana menjaga dan merawat kebersihan diri mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Terutama juga perawatan bagian organital wanita.

Santi pun menambahkan bahwa ibu dan remaja putri memiliki peran penting untuk menjaga kebersihan keluarga. Ibu sebagai seorang guru, ahli gizi sekaligus manager operasional yang tahu seluk beluk dalam keluarga harus sangat bijak menyikapi perkembangan zaman baik untuk dirinya sendiri maupun keluarganya. Karena itu, seorang ibu harus mampu menjaga kebersihan dirinya (personal hyegiens) maupun kebersihan keluarganya. Ia pun menjelaskan dampak-dampak yang ditimbulkan apabila tidak menjaga kebersihan serta kesehatan diri. Semua itu disampaikan agar bisa diimplementasikan untuk diri sendiri dan keluarga, agar bisa tercapai keluarga yang sehat bahagia.

Pada materi kedua yaitu tentang deteksi dini dan pencegahan Kanker Serviks, dr. Etty Ananto, Sp.PA(K)MIAC menyampaikan bahwa diperkirakan setiap 2 menit seorang wanita meninggal karena kanker serviks. “Melihat banyaknya angka kematian para ibu di Indonesia karena kanker serviks juga turut meningkatkan anak piatu yang menangis karena kehilangan sosok ibu” ucap dr. Etty dalam materinya.

Kanker serviks merupakan kanker penyebab utama kematian untuk perempuan di negara – negara berkembang. Kanker serviks merupakan penyakit yang menyerang bagian leher rahim (serviks) yaitu bagian terendah pada rahim yang mengkoneksikan antara rahim dan vagina. Penyakit ini disebabkan oleh virus human papilloma (HPV) dan terbilang sangat berbahaya. Umumnya penyakit ini menyerang ibu-ibu yang telah menikah dan mempunyai keturunan.

Pada kesempatan ini dr.Etty Harry Kusumastuti, Sp.PA menerangkan bahaya kanker serviks dan deteksi sejak dini agar tidak menyerang tubuh wanita. Gejala kanker serviks ditandai dengan keputihan berbau busuk, perdarahan setelah berhubungan seksual, pendarahan spontan melalui vagina, gangguan pada saluran kencing, dan timbul saluran dari vagina ke anus. 

Kanker serviks bisa dideteksi dan bisa disembuhkan jika masih stadium awal. Pencegahan dini dapat dilakukan dengan cara pencegahan primer dengan vaksinasi untuk perempuan yang belum menikah serta pemerikasaan pap smear untuk para ibu atau wanita yang sudah menikah dan memiliki keturunan secara rutin 1 tahun sekali. Pap smear adalah sebuah langkah pengujian medis untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan pada leher rahim. Berkaitan dengan kanker serviks pada wanita, dr.Etty menekankan kepada peserta seminar untuk melakukan vaksinasi dan pap smear agar keganasan kanker serviks tidak menyerang tubuh. “Saya ingin menekankan pada semua wanita untuk memahami pentingnya pap smear itu untuk menjaga kita supaya kita bisa sedini mungkin bisa terdeteksi kalau terkena kanker serviks, sehingga kalau terkena nanti bisa disembuhkan,” kata dr.Etty.

Sekitar tahun 2015 angka kematian karena kanker serviks pada wanita di Amerika yang semula berada pada urutan pertama telah berkurang dan turun ke urutan ke 8. Itulah manfaatnya deteksi dini dan pencegahan kanker serviks. 

Dalam interaksi tanya jawab yang disediakan peserta pun mendapat lebih banyak lagi pengetahuan dan kejelasan dari yang mereka belum ketahui . “Alhamdulillah mbak, seneng bisa ikut seminar hari ini, ilmu saya bisa bertambah dan bisa dipraktekan dirumah untuk lebih menjaga kesehatan dan semoga kedepannya ada lebih banyak lagi seminar dengan materi yang bermanfaat seperti ini”, ujar Ibu Siti, salah satu peserta seminar. 

“Harapan kedepannya semoga sedikit ilmu tentang kesehatan hari ini bisa menginspirasi Ibu-ibu untuk lebih menjaga kesehatan sehingga akan tercapai keluarga sehat sukses dunia akhirat,” ujar Dian Nur Aini selaku ketua panitia acara. (Fadilah/Ajeng)