Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Jumat, 30 September 2011

Karna Allah dan Bersyukur

Di hadapan 1.500 (seribu lima ratus) jamaah LDII Sidoarjo PAC Desa Sruni, Ustad H. Agus Muchlisin memberikan nasehat pemantapan Agama, bertempat di Masjid Baitul Makmur, Senen 26 September 2011 . Topik kali ini yang diangkat adalah pentignya niat karna Alloh dalam beribadah dan wajibnya bersyukur

Selasa, 20 September 2011

Dadio Gurune Jagad

Setelah menghatamkan Hadist Kutubu Sittah yang terdiri dari: Shohih Bukhori, Shohih Muslim, Sunan Temizi, Sunan Abi Dawud, Sunan Nasa'i dan Sunan Ibnu Majah, sejak tahun 2002 LDII kembali mengirimkan belasan mubalighnya ke Mekah untuk memperdalam ilmu Quran Hadist. Setelah 8 tahun berguru pada Syeikh Yahya dan Sheikh-sheikh lainnya di Mahad Haram Mekah, pada akhir tahun 2010 sebagian mubaligh itu telah kembali dengan menguasai 49 hadist beserta sarah-sarahnya. Salah seorang dari mereka adalah Ustad H. Dawam Habibullah, ulama hafidz yang saat ini menjabat wakil ketua Departemen Dakwah DPP LDII. Ke depan pengajaran di pondok LDII akan disetarakan dengan sistem di Mahad Haram Mekah yaitu penguasaan Ilmu Quran - Hadist dengan basis hafalan. Sejak lama para Ulama perintis LDII mempunyai falsafah "DADIO GURUNE JAGAD". Artinya, sebarkan Islam kepada seluruh umat manusia, ajarkan Quran - Hadist dimanapun kalian berpijak.

Nasehat agama oleh wakil ketua Departemen Dakwah Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII), Ustad H. Dawam Habibullah, di Masjid Baitul Izza, desa Kebonagung - Kecamatan Sukodono - Sidoarjo, Minggu 14 Agustus 2011

Senin, 19 September 2011

Bertaubat setelah Membunuh 99 Orang

Hadist berikut mengajarkan pada kita bahwa Allah mengampuni seberapapun besar dosa-dosa hambanya selagi mau bertaubat kembali pada jalan yang benar. juga agar kita tidak apriori tehadap siapapun atau golongan apapun sekstrim dan sejahat apapun karena selagi masih hidup mereka masih mungkin untuk bertaubat menjadi orang baik.
2622 - حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ قَالَ: أَنْبَأَنَا هَمَّامُ بْنُ يَحْيَى، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الصِّدِّيقِ النَّاجِيِّ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَا سَمِعْتُ مِنْ فِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ، وَوَعَاهُ قَلْبِي " إِنَّ عَبْدًا قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا ثُمَّ عَرَضَتْ لَهُ التَّوْبَةُ، فَسَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ، فَدُلَّ عَلَى رَجُلٍ فَأَتَاهُ، فَقَالَ: إِنِّي قَتَلْتُ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا، فَهَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ؟ قَالَ: بَعْدَ تِسْعَةٍ وَتِسْعِينَ نَفْسًا قَالَ: فَانْتَضَى سَيْفَهُ فَقَتَلَهُ، فَأَكْمَلَ بِهِ الْمِائَةَ، ثُمَّ عَرَضَتْ لَهُ التَّوْبَةُ، فَسَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ، فَدُلَّ عَلَى رَجُلٍ فَأَتَاهُ فَقَالَ: إِنِّي قَتَلْتُ مِائَةَ نَفْسٍ، فَهَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ؟ قَالَ: فَقَالَ: وَيْحَكَ، وَمَنْ يَحُولُ بَيْنَكَ وَبَيْنَ التَّوْبَةِ؟ اخْرُجْ مِنَ الْقَرْيَةِ الْخَبِيثَةِ الَّتِي أَنْتَ فِيهَا إِلَى الْقَرْيَةِ الصَّالِحَةِ قَرْيَةِ كَذَا وَكَذَا، فَاعْبُدْ رَبَّكَ فِيهَا، فَخَرَجَ يُرِيدُ الْقَرْيَةَ الصَّالِحَةَ، فَعَرَضَ لَهُ أَجَلُهُ فِي الطَّرِيقِ، فَاخْتَصَمَتْ فِيهِ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ وَمَلَائِكَةُ الْعَذَابِ، قَالَ إِبْلِيسُ: أَنَا أَوْلَى بِهِ، إِنَّهُ لَمْ يَعْصِنِي سَاعَةً قَطُّ، قَالَ: فَقَالَتْ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ: إِنَّهُ خَرَجَ تَائِبًا " قَالَ هَمَّامٌ: فَحَدَّثَنِي حُمَيْدٌ الطَّوِيلُ، عَنْ بَكْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِي رَافِعٍ قَالَ: فَبَعَثَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مَلَكًا، فَاخْتَصَمُوا إِلَيْهِ ثُمَّ رَجَعُوا، فَقَالَ: انْظُرُوا، أَيَّ الْقَرْيَتَيْنِ كَانَتْ أَقْرَبَ، فَأَلْحِقُوهُ بِأَهْلِهَا، قَالَ قَتَادَةُ: فَحَدَّثَنَا الْحَسَنُ، قَالَ: لَمَّا حَضَرَهُ الْمَوْتُ احْتَفَزَ بِنَفْسِهِ فَقَرُبَ مِنَ الْقَرْيَةِ الصَّالِحَةِ، وَبَاعَدَ مِنْهُ الْقَرْيَةَ الْخَبِيثَةَ، فَأَلْحَقُوهُ بِأَهْلِ الْقَرْيَةِ الصَّالِحَةِ. قَالَ أَبُو الْحَسَنِ بْنُ الْقَطَّانِ: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ إِسْمَاعِيلَ الْبَغْدَادِيُّ، حَدَّثَنَا عَفَّانُ، حَدَّثَنَا هَمَّامٌ فَذَكَرَ نَحْوَهُ
__________
[حكم الألباني]
صحيح دون قوله الحسن لما حضره الموت ق
... Abi Said Al-Hudriyi meriwayatkan: Sudikah kalian aku ceritakan apa-apa yang saya dengar dari lisan Rasulillahi SAW? Yang aku dengar sendiri dan aku fahami dengan hatiku. Sesungghnya seorang hamba telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Kemudian ia berkehendak untuk bertaubat. Maka ia bertanya tentang orang alim penduduk bumi. Maka ia ditunjukkan pada seseorang maka ia mendatanginya:
”Sesungguhya saya telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, apakah saya masih bisa bertaubat?
“Setelah engaku membunuh 99 orang?”

Minggu, 18 September 2011

AS Kritik Kebebasan Beragama Indonesia

WASHINGTON, KOMPAS.com - Meski Indonesia secara umum menghormati kebebasan beragama tetapi dalam sejumlah kasus negara telah gagal melindungi orang dari diskriminasi dan pelecehan berdasarkan agama.

Demikian menurut sebuah laporan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS yang dirilis Selasa (13/9/2011). Laporan tersebut, yang diperlukan oleh Kongres AS dan mencakup paruh kedua tahun 2010, sesungguhnya mengulas tentang kebebasan beragama di seluruh dunia. Penganiayaan terkait agama, kata laporan itu, terus memburuk di China dan Afganistan. Vietnam, Laos, Myanmar, dan Pakistan juga dikecam dalam laporan tersebut.

Khusus tentang Indonesia, laporan Deplu AS itu yang mengutip laporan dari organisasi nonpemerintah menyatakan bahwa ada lebih dari 50 serangan terhadap anggota sekte Ahmadiyah di Indonesia selama 2010 dan lebih dari 75 serangan terhadap umat Kristen.

Laporan tersebut juga mengecam Pakistan karena telah gagal mereformasi undang-undang tentang penghujatan yang digunakan untuk menganiaya umat dari agama minoritas dan dalam sejumlah kasus juga menyiksa kaum Muslim yang mempromosikan toleransi. Laporan itu juga mengatakan Myanmar yang didominasi militer masih menahan ratusan biksu di penjara menyusul penumpasan terhadap aksi demonstrasi pro-demokrasi pada 2007.

Tentang China laporan itu mengatakan, di China dakwah di tempat umum atau beribadah di tempat yang tidak terdaftar tidak diperbolehkan. Sejumlah agama dan kelompok spiritual bahkan dilarang. Para anggota Partai Komunis China ditakut-takuti untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan. Di wilayah baratdaya China, kata laporan itu, kaum Muslim Uighur menghadapi pembatasan dalam melakukan ibadah haji dan mengenakan jilbab. Para pemimpin agama Buddha Tibet juga dilaporan mengalami diskriminasi yang terus meningkat. Mereka tidak bebas untuk secara terbuka menghormati pemimpin mereka yang berada di pengasingan, Dalai Lama, dan menghadapi intervensi pemerintah yang hebat dalam menjalankan agama.

Minggu, 11 September 2011

Keutamaan Berbahasa Arab

ditulis: Al-Mukarrom Ustad KH. Shobirun Ahkam,
pimpinan Pondok LDII Mulyo Abadi, Sleman, Yogyakarta
Bersamaan membesarnya Islam, maka bahasa Arab pun makin terkenal. Setelah Umar atau Ali RA menyuruh Abul-Aswad agar menyusun kitab Nahwu, dalam waktu cepat bahasa Arab mendunia. Diperkirakan sebelum meledaknya Perang Salib bahasa paling terkenal adalah bahasa Arab. Hal itu bisa dilogika dengan sederhana: 1), Kebanyakan lafal atau kata dalam bahasa Indonesia atau Malaisia saat ini berasal dari Arab.[1] 2), Sebelum Perang Salib meledak kekuatan paling dahsyat di dunia adalah Arab.

Karena yang membidani lahirnya negara Yahudi adalah Inggris, maka sudah sewajarnya kalau kaum Yahudi menjayakan bahasa Inggris. Kaum Yahudi berhasil menjayakan bahasa Inggris karena persatuan dan ketaan mereka pada pimpinan luar biasa. Akhirnya kaum Salibis menyingkirkan bahasa Arab dari kaum Muslimiin. Kesultanan Turki ditumbangkan dan penduduk Turki diperintah agar adzan dengan bahasaTurki.

Mengenai agar Muslimiin mencintai dan mempergunakan bahasa Arab, Thobaroni meriwayatkan:
المعجم الكبير للطبراني - (9 / 387)
11278 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن عَبْدِ اللَّهِ الْحَضْرَمِيُّ، حَدَّثَنَا الْعَلاءُ بن عَمْرٍو الْحَنَفِيُّ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بن يَزِيدَ الأَشْعَرِيُّ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُمَا، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ:أُحِبُّوا الْعَرَبَ لِثَلاثٍ: لأَنِّي عَرَبِيٌّ، وَالْقُرْآنُ عَرَبِيٌّ، وَكَلامُ أَهْلِ الْجَنَّةِ عَرَبِيٌّ.
Artinya (isnadnya tidak diartikan):
Dari Ibnu Abbas RA: Sesungguhnya Rasulallah SAW telah bersabda, “Cintailah bahasa Arab karena tiga: 1), Karena sungguh saya orang Arab. 2), Al-Qur’an bahasa Arab. 3), Bahasa orang surga, Arab.”

Memang dalam matan Hadits di atas tidak dijelaskan agar bahasa Arab dipergunakan di dalam khutbah saja. Tetapi lebih pas jika Hadits itu diamalkan di dalam khutbah jumat karena semua Majlis adalah Muslimiin. Sekarang banyak orang yang bertanya, “Masyak kalau khutbah jumahnya bahasa Indonesia tidak sah?.”

Jumat, 09 September 2011

Mufti Mekah di Pondok LDII

Syech Dr Abdullah Nasri Yahya Al Asiri, dosen sekaligus Mufti di Ma'had Haram Mekah, 7 April 2011 mengunjungi Pondok Pesantren LDII Wali Barokah Burengan Kediri. Didampingi Ustad Haji Muhammad Cholil Asari dan Ustad Haji Abdul Aziz Ridwan, Sheikh kelahiran Mekah 1979 ini berkeliling meninjau fasilitas Pondok termasuk melihat panorama kota Kediri dari menara Asmaulhusna. Ustad Haji Muhammad Cholil Asari dan Ustad Haji Abdul Aziz Ridwan adalah dua ulama muda LDII Lulusan Ma'had Haram yang juga murid Sheikh Abdullah.

Dalam kesempatan itu, Ustad Haji Muhammad Cholil Asari dan Ustad Haji Abdul Aziz Ridwan menerangkan sejarah perkembangan Pondok Walibarokah yang dirintis oleh Sheikh Nurhasan Al Ubaidah bin Abdul Aziz mulai tahun 1950. Dari Pondok LDII Burengan ini sejak itu telah disebar ribuan mubaligh dan mubalighot ke seluruh penjuru nusantara. Berbasis di salah satu Lembaga Pendidikan Agama Islam terbesar di Indonesia itu, atas pertolongan Allah, LDII sekarang telah menjadi lembaga dakwah Islam terpercaya di tanah air.

Di bawah kendali Prof. Dr KH Abdullah Syam MSc beserta jajarannya, dengan berpegang teguh pada kemurnian Kitabillah dan Sunnah Nabi, LDII kini menjelma menjadi salah satu organisasi Islam raksasa yang moderen di Indonesia. Dewan Pimpinan Pusat LDII saat ini telah tersebar membawahi 33 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII tingkat Propinsi, 432 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Tingkat Kota / Kabupaten, 1.500 Pengurus cabang (PC) LDII Tingkat Kecamatan dan 4.500 Pengurus Anak Cabang (PAC) LDII Tingkat Desa / Kelurahan serta mendapat dukungan penuh tidak kurang 15 juta orang jamaahnya.

Rabu, 07 September 2011

Kafir, Orang yang Meninggalkan Salat

463 - أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ قَالَ: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى، عَنِ الْحُسَيْنِ بْنُ وَاقِدٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ الْعَهْدَ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمِ الصَّلَاةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ»
__________
[حكم الألباني] صحيح
...Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya janji yang membedakan antara kita (orang iman) dan mereka (orang kafir) adalah salat, barangsiapa meninggalkan salat maka sungguh-sungguh ia telah KAFIR".
Hadist Nasai No. 463 Kitabu Sholah

Jumat, 02 September 2011

Wow, Billboard itu !

ditulis oleh : Budi Waluyo, ST
Selama bulan puasa saya tidak pernah ke Surabaya, tapi setelah lebaran kemarin saya mendapatkan pemandangan mengejutkan ketika melintasi jembatan layang Mayangkara. Billboard berukuran raksasa di tepi jembatan itu telah terisi dengan pesan ucapan “Selamat Idul Fitri” dari DPW LDII Jawa Timur.

Sungguh fantastis! Belum pernah sebuah organisasi massa Islam memasang spanduk begitu besar lebih-lebih hanya untuk menyapa masyarakat mengucapkan selamat idul fitri. Billboard sebesar itu yang konon pajaknya saja seharga Rp25 juta, biasanya hanya perusahaan besar yang mampu memasang untuk mempromosikan produk andalannya. Atau layaknya sebuah partai politik besar yang sedang menyelenggarakan even berskala nasional.

Pemasangan baliho itu juga merupakan satu lompatan maju di tengah phobia yang masih menghantui sebagian pengurus dan jamaah LDII. Diakui atau tidak masih banyak jamaah dan pengurus yang saat ini masih enggan menunjukkan identitasnya sebagai jamaah LDII. Ironis memang, di tengah alam demokrasi dan kebebasan saat ini masih ada golongan masyarakat yang mendiskreditkan kelompok lain karena perbedaan faham dan keyakinan.

Yang lebih menyenangkan adalah pesan Idul Fitri tersebut berbunyi "SEGENAP ULAMA, PENGURUS DAN KELUARGA BESAR LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA ...". Artinya, dengan menyebutkan kata ulama, LDII telah berusaha memperkuat citranya sebagai organisasi Islam, sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Tanpa atribut Islam dan keislaman LDII tidak tampak sebagai ormas Islam maupun lembaga dakwah Islam. Dilihat logonya saja orang awam dengan mudah akan mengasosiasikan LDII dengan Golkar daripada sebuah organisasi yang berbasis Islam.

Karna Allah dan Bersyukur

Di hadapan 1.500 (seribu lima ratus) jamaah LDII Sidoarjo PAC Desa Sruni, Ustad H. Agus Muchlisin memberikan nasehat pemantapan Agama, bertempat di Masjid Baitul Makmur, Senen 26 September 2011 . Topik kali ini yang diangkat adalah pentignya niat karna Alloh dalam beribadah dan wajibnya bersyukur

Dadio Gurune Jagad

Setelah menghatamkan Hadist Kutubu Sittah yang terdiri dari: Shohih Bukhori, Shohih Muslim, Sunan Temizi, Sunan Abi Dawud, Sunan Nasa'i dan Sunan Ibnu Majah, sejak tahun 2002 LDII kembali mengirimkan belasan mubalighnya ke Mekah untuk memperdalam ilmu Quran Hadist. Setelah 8 tahun berguru pada Syeikh Yahya dan Sheikh-sheikh lainnya di Mahad Haram Mekah, pada akhir tahun 2010 sebagian mubaligh itu telah kembali dengan menguasai 49 hadist beserta sarah-sarahnya. Salah seorang dari mereka adalah Ustad H. Dawam Habibullah, ulama hafidz yang saat ini menjabat wakil ketua Departemen Dakwah DPP LDII. Ke depan pengajaran di pondok LDII akan disetarakan dengan sistem di Mahad Haram Mekah yaitu penguasaan Ilmu Quran - Hadist dengan basis hafalan. Sejak lama para Ulama perintis LDII mempunyai falsafah "DADIO GURUNE JAGAD". Artinya, sebarkan Islam kepada seluruh umat manusia, ajarkan Quran - Hadist dimanapun kalian berpijak.

Nasehat agama oleh wakil ketua Departemen Dakwah Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII), Ustad H. Dawam Habibullah, di Masjid Baitul Izza, desa Kebonagung - Kecamatan Sukodono - Sidoarjo, Minggu 14 Agustus 2011

Bertaubat setelah Membunuh 99 Orang

Hadist berikut mengajarkan pada kita bahwa Allah mengampuni seberapapun besar dosa-dosa hambanya selagi mau bertaubat kembali pada jalan yang benar. juga agar kita tidak apriori tehadap siapapun atau golongan apapun sekstrim dan sejahat apapun karena selagi masih hidup mereka masih mungkin untuk bertaubat menjadi orang baik.
2622 - حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ قَالَ: أَنْبَأَنَا هَمَّامُ بْنُ يَحْيَى، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الصِّدِّيقِ النَّاجِيِّ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَا سَمِعْتُ مِنْ فِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ، وَوَعَاهُ قَلْبِي " إِنَّ عَبْدًا قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا ثُمَّ عَرَضَتْ لَهُ التَّوْبَةُ، فَسَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ، فَدُلَّ عَلَى رَجُلٍ فَأَتَاهُ، فَقَالَ: إِنِّي قَتَلْتُ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا، فَهَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ؟ قَالَ: بَعْدَ تِسْعَةٍ وَتِسْعِينَ نَفْسًا قَالَ: فَانْتَضَى سَيْفَهُ فَقَتَلَهُ، فَأَكْمَلَ بِهِ الْمِائَةَ، ثُمَّ عَرَضَتْ لَهُ التَّوْبَةُ، فَسَأَلَ عَنْ أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ، فَدُلَّ عَلَى رَجُلٍ فَأَتَاهُ فَقَالَ: إِنِّي قَتَلْتُ مِائَةَ نَفْسٍ، فَهَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ؟ قَالَ: فَقَالَ: وَيْحَكَ، وَمَنْ يَحُولُ بَيْنَكَ وَبَيْنَ التَّوْبَةِ؟ اخْرُجْ مِنَ الْقَرْيَةِ الْخَبِيثَةِ الَّتِي أَنْتَ فِيهَا إِلَى الْقَرْيَةِ الصَّالِحَةِ قَرْيَةِ كَذَا وَكَذَا، فَاعْبُدْ رَبَّكَ فِيهَا، فَخَرَجَ يُرِيدُ الْقَرْيَةَ الصَّالِحَةَ، فَعَرَضَ لَهُ أَجَلُهُ فِي الطَّرِيقِ، فَاخْتَصَمَتْ فِيهِ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ وَمَلَائِكَةُ الْعَذَابِ، قَالَ إِبْلِيسُ: أَنَا أَوْلَى بِهِ، إِنَّهُ لَمْ يَعْصِنِي سَاعَةً قَطُّ، قَالَ: فَقَالَتْ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ: إِنَّهُ خَرَجَ تَائِبًا " قَالَ هَمَّامٌ: فَحَدَّثَنِي حُمَيْدٌ الطَّوِيلُ، عَنْ بَكْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِي رَافِعٍ قَالَ: فَبَعَثَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مَلَكًا، فَاخْتَصَمُوا إِلَيْهِ ثُمَّ رَجَعُوا، فَقَالَ: انْظُرُوا، أَيَّ الْقَرْيَتَيْنِ كَانَتْ أَقْرَبَ، فَأَلْحِقُوهُ بِأَهْلِهَا، قَالَ قَتَادَةُ: فَحَدَّثَنَا الْحَسَنُ، قَالَ: لَمَّا حَضَرَهُ الْمَوْتُ احْتَفَزَ بِنَفْسِهِ فَقَرُبَ مِنَ الْقَرْيَةِ الصَّالِحَةِ، وَبَاعَدَ مِنْهُ الْقَرْيَةَ الْخَبِيثَةَ، فَأَلْحَقُوهُ بِأَهْلِ الْقَرْيَةِ الصَّالِحَةِ. قَالَ أَبُو الْحَسَنِ بْنُ الْقَطَّانِ: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ إِسْمَاعِيلَ الْبَغْدَادِيُّ، حَدَّثَنَا عَفَّانُ، حَدَّثَنَا هَمَّامٌ فَذَكَرَ نَحْوَهُ
__________
[حكم الألباني]
صحيح دون قوله الحسن لما حضره الموت ق
... Abi Said Al-Hudriyi meriwayatkan: Sudikah kalian aku ceritakan apa-apa yang saya dengar dari lisan Rasulillahi SAW? Yang aku dengar sendiri dan aku fahami dengan hatiku. Sesungghnya seorang hamba telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Kemudian ia berkehendak untuk bertaubat. Maka ia bertanya tentang orang alim penduduk bumi. Maka ia ditunjukkan pada seseorang maka ia mendatanginya:
”Sesungguhya saya telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, apakah saya masih bisa bertaubat?
“Setelah engaku membunuh 99 orang?”

AS Kritik Kebebasan Beragama Indonesia

WASHINGTON, KOMPAS.com - Meski Indonesia secara umum menghormati kebebasan beragama tetapi dalam sejumlah kasus negara telah gagal melindungi orang dari diskriminasi dan pelecehan berdasarkan agama.

Demikian menurut sebuah laporan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS yang dirilis Selasa (13/9/2011). Laporan tersebut, yang diperlukan oleh Kongres AS dan mencakup paruh kedua tahun 2010, sesungguhnya mengulas tentang kebebasan beragama di seluruh dunia. Penganiayaan terkait agama, kata laporan itu, terus memburuk di China dan Afganistan. Vietnam, Laos, Myanmar, dan Pakistan juga dikecam dalam laporan tersebut.

Khusus tentang Indonesia, laporan Deplu AS itu yang mengutip laporan dari organisasi nonpemerintah menyatakan bahwa ada lebih dari 50 serangan terhadap anggota sekte Ahmadiyah di Indonesia selama 2010 dan lebih dari 75 serangan terhadap umat Kristen.

Laporan tersebut juga mengecam Pakistan karena telah gagal mereformasi undang-undang tentang penghujatan yang digunakan untuk menganiaya umat dari agama minoritas dan dalam sejumlah kasus juga menyiksa kaum Muslim yang mempromosikan toleransi. Laporan itu juga mengatakan Myanmar yang didominasi militer masih menahan ratusan biksu di penjara menyusul penumpasan terhadap aksi demonstrasi pro-demokrasi pada 2007.

Tentang China laporan itu mengatakan, di China dakwah di tempat umum atau beribadah di tempat yang tidak terdaftar tidak diperbolehkan. Sejumlah agama dan kelompok spiritual bahkan dilarang. Para anggota Partai Komunis China ditakut-takuti untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan. Di wilayah baratdaya China, kata laporan itu, kaum Muslim Uighur menghadapi pembatasan dalam melakukan ibadah haji dan mengenakan jilbab. Para pemimpin agama Buddha Tibet juga dilaporan mengalami diskriminasi yang terus meningkat. Mereka tidak bebas untuk secara terbuka menghormati pemimpin mereka yang berada di pengasingan, Dalai Lama, dan menghadapi intervensi pemerintah yang hebat dalam menjalankan agama.

Keutamaan Berbahasa Arab

ditulis: Al-Mukarrom Ustad KH. Shobirun Ahkam,
pimpinan Pondok LDII Mulyo Abadi, Sleman, Yogyakarta
Bersamaan membesarnya Islam, maka bahasa Arab pun makin terkenal. Setelah Umar atau Ali RA menyuruh Abul-Aswad agar menyusun kitab Nahwu, dalam waktu cepat bahasa Arab mendunia. Diperkirakan sebelum meledaknya Perang Salib bahasa paling terkenal adalah bahasa Arab. Hal itu bisa dilogika dengan sederhana: 1), Kebanyakan lafal atau kata dalam bahasa Indonesia atau Malaisia saat ini berasal dari Arab.[1] 2), Sebelum Perang Salib meledak kekuatan paling dahsyat di dunia adalah Arab.

Karena yang membidani lahirnya negara Yahudi adalah Inggris, maka sudah sewajarnya kalau kaum Yahudi menjayakan bahasa Inggris. Kaum Yahudi berhasil menjayakan bahasa Inggris karena persatuan dan ketaan mereka pada pimpinan luar biasa. Akhirnya kaum Salibis menyingkirkan bahasa Arab dari kaum Muslimiin. Kesultanan Turki ditumbangkan dan penduduk Turki diperintah agar adzan dengan bahasaTurki.

Mengenai agar Muslimiin mencintai dan mempergunakan bahasa Arab, Thobaroni meriwayatkan:
المعجم الكبير للطبراني - (9 / 387)
11278 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن عَبْدِ اللَّهِ الْحَضْرَمِيُّ، حَدَّثَنَا الْعَلاءُ بن عَمْرٍو الْحَنَفِيُّ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بن يَزِيدَ الأَشْعَرِيُّ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُمَا، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ:أُحِبُّوا الْعَرَبَ لِثَلاثٍ: لأَنِّي عَرَبِيٌّ، وَالْقُرْآنُ عَرَبِيٌّ، وَكَلامُ أَهْلِ الْجَنَّةِ عَرَبِيٌّ.
Artinya (isnadnya tidak diartikan):
Dari Ibnu Abbas RA: Sesungguhnya Rasulallah SAW telah bersabda, “Cintailah bahasa Arab karena tiga: 1), Karena sungguh saya orang Arab. 2), Al-Qur’an bahasa Arab. 3), Bahasa orang surga, Arab.”

Memang dalam matan Hadits di atas tidak dijelaskan agar bahasa Arab dipergunakan di dalam khutbah saja. Tetapi lebih pas jika Hadits itu diamalkan di dalam khutbah jumat karena semua Majlis adalah Muslimiin. Sekarang banyak orang yang bertanya, “Masyak kalau khutbah jumahnya bahasa Indonesia tidak sah?.”

Mufti Mekah di Pondok LDII

Syech Dr Abdullah Nasri Yahya Al Asiri, dosen sekaligus Mufti di Ma'had Haram Mekah, 7 April 2011 mengunjungi Pondok Pesantren LDII Wali Barokah Burengan Kediri. Didampingi Ustad Haji Muhammad Cholil Asari dan Ustad Haji Abdul Aziz Ridwan, Sheikh kelahiran Mekah 1979 ini berkeliling meninjau fasilitas Pondok termasuk melihat panorama kota Kediri dari menara Asmaulhusna. Ustad Haji Muhammad Cholil Asari dan Ustad Haji Abdul Aziz Ridwan adalah dua ulama muda LDII Lulusan Ma'had Haram yang juga murid Sheikh Abdullah.

Dalam kesempatan itu, Ustad Haji Muhammad Cholil Asari dan Ustad Haji Abdul Aziz Ridwan menerangkan sejarah perkembangan Pondok Walibarokah yang dirintis oleh Sheikh Nurhasan Al Ubaidah bin Abdul Aziz mulai tahun 1950. Dari Pondok LDII Burengan ini sejak itu telah disebar ribuan mubaligh dan mubalighot ke seluruh penjuru nusantara. Berbasis di salah satu Lembaga Pendidikan Agama Islam terbesar di Indonesia itu, atas pertolongan Allah, LDII sekarang telah menjadi lembaga dakwah Islam terpercaya di tanah air.

Di bawah kendali Prof. Dr KH Abdullah Syam MSc beserta jajarannya, dengan berpegang teguh pada kemurnian Kitabillah dan Sunnah Nabi, LDII kini menjelma menjadi salah satu organisasi Islam raksasa yang moderen di Indonesia. Dewan Pimpinan Pusat LDII saat ini telah tersebar membawahi 33 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII tingkat Propinsi, 432 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Tingkat Kota / Kabupaten, 1.500 Pengurus cabang (PC) LDII Tingkat Kecamatan dan 4.500 Pengurus Anak Cabang (PAC) LDII Tingkat Desa / Kelurahan serta mendapat dukungan penuh tidak kurang 15 juta orang jamaahnya.

Kafir, Orang yang Meninggalkan Salat

463 - أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ قَالَ: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى، عَنِ الْحُسَيْنِ بْنُ وَاقِدٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ الْعَهْدَ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمِ الصَّلَاةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ»
__________
[حكم الألباني] صحيح
...Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya janji yang membedakan antara kita (orang iman) dan mereka (orang kafir) adalah salat, barangsiapa meninggalkan salat maka sungguh-sungguh ia telah KAFIR".
Hadist Nasai No. 463 Kitabu Sholah

Wow, Billboard itu !

ditulis oleh : Budi Waluyo, ST
Selama bulan puasa saya tidak pernah ke Surabaya, tapi setelah lebaran kemarin saya mendapatkan pemandangan mengejutkan ketika melintasi jembatan layang Mayangkara. Billboard berukuran raksasa di tepi jembatan itu telah terisi dengan pesan ucapan “Selamat Idul Fitri” dari DPW LDII Jawa Timur.

Sungguh fantastis! Belum pernah sebuah organisasi massa Islam memasang spanduk begitu besar lebih-lebih hanya untuk menyapa masyarakat mengucapkan selamat idul fitri. Billboard sebesar itu yang konon pajaknya saja seharga Rp25 juta, biasanya hanya perusahaan besar yang mampu memasang untuk mempromosikan produk andalannya. Atau layaknya sebuah partai politik besar yang sedang menyelenggarakan even berskala nasional.

Pemasangan baliho itu juga merupakan satu lompatan maju di tengah phobia yang masih menghantui sebagian pengurus dan jamaah LDII. Diakui atau tidak masih banyak jamaah dan pengurus yang saat ini masih enggan menunjukkan identitasnya sebagai jamaah LDII. Ironis memang, di tengah alam demokrasi dan kebebasan saat ini masih ada golongan masyarakat yang mendiskreditkan kelompok lain karena perbedaan faham dan keyakinan.

Yang lebih menyenangkan adalah pesan Idul Fitri tersebut berbunyi "SEGENAP ULAMA, PENGURUS DAN KELUARGA BESAR LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA ...". Artinya, dengan menyebutkan kata ulama, LDII telah berusaha memperkuat citranya sebagai organisasi Islam, sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Tanpa atribut Islam dan keislaman LDII tidak tampak sebagai ormas Islam maupun lembaga dakwah Islam. Dilihat logonya saja orang awam dengan mudah akan mengasosiasikan LDII dengan Golkar daripada sebuah organisasi yang berbasis Islam.