Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Rabu, 10 Oktober 2018

KADER LDII PROFESIONAL RELIGIUS

LDII SIDOARJO - Ketua Umum DPP LDII, Prof. Dr. KH. Abdullah Syam, M.Sc, APU menyebutkan, sumbangsih LDII terhadap bangsa dan negara adalah mencetak kader-kader yang profesional religius.

"Bahkan pada dekade bangsa dewasa ini, mampu menyumbangkan energi baru dan energi terbarukan,"katanya pada pembukaan Rakernas LDII di Ponpes Minhaajur Rosyidin Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).

Bukti-bukti kontribusi LDII untuk bangsa pun ditampilkan dengan tayangan video.

KH. Prof. Abdullah Syam melaporkan kepada Presiden Jokowi bahwa Rakernas LDII diikuti oleh 1.500 pengurus yang siap menerima arahan dari Presiden.

"Arahan Presiden dapat digunakan untuk menyusun program-program LDII mendatang,"ujarnya.

Kontribusi LDII untuk bangsa di antaranya di bidang: pendidikan agama dan dakwah; pendidikan umum dan pelatihan; pengabdian masyarakat; sumber daya alam dan lingkungan hidup; ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. (yus/koes)

PRESIDEN JOKOWI APRESIASI KONTRIBUSI LDII UNTUK NKRI


LDII SIDOARJO - Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) secara khusus mengapresiasi kontribusi LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia)  untuk NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Rakernas (Rapat Kerja Nasional) LDII di Pondok Pesantren Minhaajur Rosyidiin Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).

"Tema Rakernas 'LDII untuk Bangsa' yang diusung oleh LDII, sudah benar dan tepat,"katanya.

Presiden berharap, Rakernas LDII bisa memberikan rekomendasi kepada pemerintah. Apa-apa yang harus dikerjakan untuk Indonesia ke depan. Apalagi tahun depan adalah Tahun Ekonomi.

Dikatakan, di era teknologi dewasa ini diperlukan kearifan. "Seperti digital ekonomi, LDII adalah jagonya. Saya tahu banyak kader LDII di Telkom, Telkomsel, Indosat, dan lain-lain,"ujarnya.

Disebutkan, dunia sekarang sudah tanpa batas. Karena itu, diperlukan pembangunan karakter bangsa. Yang beretika, tata krama, dan sopan-santun.

Presiden Jokowi juga memberikan perhatian khusus kepada LDII yang sudah memelopori energi baru dan energi terbarukan. Di antaranya: energi matahari di Ponpes Kediri dan energi mikrohidro di beberapa daerah. Semuanya demi Indonesia yang maju.

Di awal sambutannya Presiden yang mantan Walikota Solo dan mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan bahwa NKRI adalah negara yang besar. Penduduknya berjumlah 260 juta yang tersebar di 17.000 pulau, 714 suku, 1.500 bahasa. Ditambah lagi dengan anugerah Tuhan: jumlah penduduk muslin terbesar di dunia dan terdapat perbedaan-perbedaan. Suku, agama, bahasa, dan lain-lain. "Oleh karena itu jangan saling menjelek-jelekkan. Tegakkan dan tingkatkan tata krama,"katanya. 

Presiden Jokowi juga bercerita panjang lebar bahwa rumahnya dekat dengan masjid LDII. Bahkan, saudara-saudaranya juga banyak yang LDII. (yus/koes)

LDII Beri Buku Pedoman Ibadah Kepada Presiden Joko Widodo

LDII SIDOARJO - Presiden Joko Widodo membuka secara resmi Rakernas (Rapat Kerja Nasional) LDII di Pondok Pesantren Minhaajur Rosyidin Pondok Gede Jakarta Timur, 10/10/18.

Pada kesempatan tersebut ketua umum LDII Abdullah Syam memberikan buku Pedoman Ibadah kepada Joko Widodo.

Rakernas LDII yang dibuka presiden ini memiliki dua posisi strategis bagi LDII. Pertama, Rakernas merupakan daya hidup ormas dalam menjalankan fungsinya membangun masyarakat dan melaksanakan berbagai aturan negara dan AD/ART. 

Kedua, Rakernas LDII digelar tepat pada masa-masa kampanye, yang merupakan bagian dari pesta demokrasi.

“Masa kampanye, bukan hanya waktunya kandidat presiden dan wapres menyampaikan programnya, tapi rakyat juga mengemukakan aspirasinya,” ujar Ketua DPP LDII sekaligus Ketua Panitia Pengarah (SC) Rakernas LDII, Prasetyo Sunaryo pada kesempatan lain. Rakyatlah yang selama ini merasakan langsung program kerja lima tahun presiden dan aparaturnya. Walhasil, rakyat sangat berhak memberi masukan sekaligus memberi solusi konkrit masalah bangsa.

Jadi, rakyat jangan lagi memahami bahwa kampanye adalah ajang monolog kandidat. Harus terdapat “diskusi” dua arah antara elit politik dan rakyat, begitu keyakinan LDII sebagaimana disampaikan Prasetyo. 


Lalu apa yang bisa ditawarkan ormas sebagai “wakil” paling dekat dengan rakyat? Ormas merupakan agregator (penghubung antara rakyat dan pemerintah) kapasitas individu dalam masyarakat.

Ormas menjadi agregator kerja mandiri dan inovasi masyarakat dalam menghasilkan teknologi atau sistem sosial, sehingga bisa dijadikan solusi masalah bangsa. Tanpa kehadiran ormas potensi-potensi tersebut tercecer dalam level mikro yang tak pernah menjadi solusi bangsa.

foto


 


KADER LDII PROFESIONAL RELIGIUS

LDII SIDOARJO - Ketua Umum DPP LDII, Prof. Dr. KH. Abdullah Syam, M.Sc, APU menyebutkan, sumbangsih LDII terhadap bangsa dan negara adalah mencetak kader-kader yang profesional religius.

"Bahkan pada dekade bangsa dewasa ini, mampu menyumbangkan energi baru dan energi terbarukan,"katanya pada pembukaan Rakernas LDII di Ponpes Minhaajur Rosyidin Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).

Bukti-bukti kontribusi LDII untuk bangsa pun ditampilkan dengan tayangan video.

KH. Prof. Abdullah Syam melaporkan kepada Presiden Jokowi bahwa Rakernas LDII diikuti oleh 1.500 pengurus yang siap menerima arahan dari Presiden.

"Arahan Presiden dapat digunakan untuk menyusun program-program LDII mendatang,"ujarnya.

Kontribusi LDII untuk bangsa di antaranya di bidang: pendidikan agama dan dakwah; pendidikan umum dan pelatihan; pengabdian masyarakat; sumber daya alam dan lingkungan hidup; ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. (yus/koes)

PRESIDEN JOKOWI APRESIASI KONTRIBUSI LDII UNTUK NKRI


LDII SIDOARJO - Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) secara khusus mengapresiasi kontribusi LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia)  untuk NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Rakernas (Rapat Kerja Nasional) LDII di Pondok Pesantren Minhaajur Rosyidiin Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).

"Tema Rakernas 'LDII untuk Bangsa' yang diusung oleh LDII, sudah benar dan tepat,"katanya.

Presiden berharap, Rakernas LDII bisa memberikan rekomendasi kepada pemerintah. Apa-apa yang harus dikerjakan untuk Indonesia ke depan. Apalagi tahun depan adalah Tahun Ekonomi.

Dikatakan, di era teknologi dewasa ini diperlukan kearifan. "Seperti digital ekonomi, LDII adalah jagonya. Saya tahu banyak kader LDII di Telkom, Telkomsel, Indosat, dan lain-lain,"ujarnya.

Disebutkan, dunia sekarang sudah tanpa batas. Karena itu, diperlukan pembangunan karakter bangsa. Yang beretika, tata krama, dan sopan-santun.

Presiden Jokowi juga memberikan perhatian khusus kepada LDII yang sudah memelopori energi baru dan energi terbarukan. Di antaranya: energi matahari di Ponpes Kediri dan energi mikrohidro di beberapa daerah. Semuanya demi Indonesia yang maju.

Di awal sambutannya Presiden yang mantan Walikota Solo dan mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan bahwa NKRI adalah negara yang besar. Penduduknya berjumlah 260 juta yang tersebar di 17.000 pulau, 714 suku, 1.500 bahasa. Ditambah lagi dengan anugerah Tuhan: jumlah penduduk muslin terbesar di dunia dan terdapat perbedaan-perbedaan. Suku, agama, bahasa, dan lain-lain. "Oleh karena itu jangan saling menjelek-jelekkan. Tegakkan dan tingkatkan tata krama,"katanya. 

Presiden Jokowi juga bercerita panjang lebar bahwa rumahnya dekat dengan masjid LDII. Bahkan, saudara-saudaranya juga banyak yang LDII. (yus/koes)

LDII Beri Buku Pedoman Ibadah Kepada Presiden Joko Widodo

LDII SIDOARJO - Presiden Joko Widodo membuka secara resmi Rakernas (Rapat Kerja Nasional) LDII di Pondok Pesantren Minhaajur Rosyidin Pondok Gede Jakarta Timur, 10/10/18.

Pada kesempatan tersebut ketua umum LDII Abdullah Syam memberikan buku Pedoman Ibadah kepada Joko Widodo.

Rakernas LDII yang dibuka presiden ini memiliki dua posisi strategis bagi LDII. Pertama, Rakernas merupakan daya hidup ormas dalam menjalankan fungsinya membangun masyarakat dan melaksanakan berbagai aturan negara dan AD/ART. 

Kedua, Rakernas LDII digelar tepat pada masa-masa kampanye, yang merupakan bagian dari pesta demokrasi.

“Masa kampanye, bukan hanya waktunya kandidat presiden dan wapres menyampaikan programnya, tapi rakyat juga mengemukakan aspirasinya,” ujar Ketua DPP LDII sekaligus Ketua Panitia Pengarah (SC) Rakernas LDII, Prasetyo Sunaryo pada kesempatan lain. Rakyatlah yang selama ini merasakan langsung program kerja lima tahun presiden dan aparaturnya. Walhasil, rakyat sangat berhak memberi masukan sekaligus memberi solusi konkrit masalah bangsa.

Jadi, rakyat jangan lagi memahami bahwa kampanye adalah ajang monolog kandidat. Harus terdapat “diskusi” dua arah antara elit politik dan rakyat, begitu keyakinan LDII sebagaimana disampaikan Prasetyo. 


Lalu apa yang bisa ditawarkan ormas sebagai “wakil” paling dekat dengan rakyat? Ormas merupakan agregator (penghubung antara rakyat dan pemerintah) kapasitas individu dalam masyarakat.

Ormas menjadi agregator kerja mandiri dan inovasi masyarakat dalam menghasilkan teknologi atau sistem sosial, sehingga bisa dijadikan solusi masalah bangsa. Tanpa kehadiran ormas potensi-potensi tersebut tercecer dalam level mikro yang tak pernah menjadi solusi bangsa.

foto