Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Senin, 31 Oktober 2011

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 6 November 2011

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah secara resmi menetapkan perayaan hari raya Idul Adha jatuh pada 6 November. Penetapan ini tanpa ada perbedaan dari organisasi Islam.

"Dari hasil sidang itsbat penetapan awal Zulhijah hari ini yang dihadiri oleh perwakilan ormas maka ditetapkan I Zulhijah jatuh pada hari Jumat tanggal 28 Oktober 2011 sehingga Idul Adha jatuh pada hari Ahad 6 November 2011," kata Sekjen Kementerian Agama, Bahrul Hayat di Jakarta, Jumat (28/11).

Berdasarkan data hisab yang dihimpun Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama dari berbagai sumber, Bahrul mengungkapkan, ijtima menjelang awal Zulhijah 1432 H jatuh pada Kamis (27/10). Keputusan rukyat hilal ini telah dilihat oleh dua orang perwakilan dari Jawa Timur.

"Mereka telah melihat hilal dan masing-masing telah disumpah oleh hakim pada pengadilan agama setempat," ujar sekjen.

Sementara itu pada sidang istbat ini muncul pula keinginan dari sejumlah ormas agar pemerintah bisa lebih tegas menjalankan fatwa MUI. Fatwa tersebut berkaitan dengan penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal yang sebaiknya dilakukan pemerintah.

Jumat, 28 Oktober 2011

Beratnya Dosa Membunuh Orang

Hadist Ibnu Majah Kitabu Diyat

Pembunuhan adalah perkara besar dalam Islam. Hanya ada dua macam vonis yang bisa dijatuhkan pada terdakwa pembunuhan yaitu dikishosh (hukuman mati) atau denda senilai 100 ekor onta. Hukuman berat bagi kasus pembunuhan menunjukkan bahwa Islam benar-benar menghargai dan melindungi hak hidup setiap orang tanpa terkecuali.
2615 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ، وَعَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالُوا: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ قَالَ: حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ، عَنْ شَقِيقٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي الدِّمَاءِ»
...Rasulullah SAW bersabda.”Pertama kali apa-apa yang dihukumi di antara manusia pada hari kiamat adalah masalah pembunuhan”.

2621 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَمَّارٍ الدُّهْنِيِّ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ قَالَ: سُئِلَ ابْنُ عَبَّاسٍ عَمَّنْ قَتَلَ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا ثُمَّ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى، قَالَ: وَيْحَهُ، وَأَنَّى لَهُ الْهُدَى؟ سَمِعْتُ نَبِيَّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " يَجِيءُ الْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُتَعَلِّقٌ بِرَأْسِ صَاحِبِهِ يَقُولُ: رَبِّ سَلْ هَذَا لِمَ قَتَلَنِي؟ " وَاللَّهِ لَقَدْ أَنْزَلَهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى نَبِيِّكُمْ، ثُمَّ مَا نَسَخَهَا بَعْدَمَا أَنْزَلَهَا
... Salim bin Abi Al-Ja’di meriwayatkan: Ibnu Abbas ditanya soal seseorang yang membunuh mukmin secara sengaja kemudian bertaubat dan beriman dan beramal sholih kemudian mendapatkan petunjuk, Ibnu Abbas menjawab: Sungguh kasihan!, bagaimana mungkin ia mendapatkan petunjuk? Aku telah mendengar Nabi kalian SAW bersabda,”Akan datang orang yang membunuh, dan orang yang dibunuh pada hari kiamat digantung kepala pembunuhnya dan mengatakan: “Wahai Tuhanku!, tanyakanlah kepala ini, mengapa ia membunuhku?”
Demi Allah!, Allah yang Maha Mulya dan Maha Agung telah menurunkan ayat atas Nabi kalian, kemudian tidak mengganti nya setelah ayat-ayat yang Ia turunkan (Surat Annisa ayat 93).

وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا (93)
Barang siapa membunuh orang iman dengan sengaja maka balasannya adalah neraka Jahannam, ia kekal didalamnya, dan murka Allah atasnya dan Allah melaknatinya dan Allah menjanjikan siksa yang besar.
[Surat Annisa ayat 93]

Senin, 17 Oktober 2011

Perempuan Cantik Berakhlak Mulia

Kajian Kitab Bukhari

ditulis: Al-Mukarrom Ustad KH. Shobirun Ahkam,
pimpinan Pondok LDII Mulyo Abadi, Sleman, Yogyakarta
Di waktu fulan yang kaya masih perjaka berpikiran sederhana, “Istri saya harus muballighah.” Ternyata muballighah, yang dinikahi kufur (tidak bersyukur pada suami), diberi uang sebanyak apapun pasti habis dengan cepat, karena bertujuan agar suaminya tidak beruang untuk berpoligami. Kini fulan bertanya-tanya, “Kenapa kepemilikan kekayaan saya sebanyak ini akhirnya diatas namakan istri?.” Fulan yang pandai mengais rizqi itu kini berputusasa.

Fulana bernasib seperti fulan, warisan dari ayahnya berupa tanah yang sangat luas dihabiskan oleh istri hingga tetangganya hampir tak percaya. Tujuan istrinya juga agar suami tidak berkutik dan tidak berpoligami. Fulano dan fulang yang pejabat kaya-raya juga bernasib agak sama, dihalang-halangi mengaji oleh istri karena dikhawatirkan berpoligami. Memang termasuk yang paling berbahaya dalam kehidupan ini adalah wanita yang berakhlaq jelek. Jika hak lelaki dan wanita disamakan secara mutlak, pasti kaum hawa yang tak beruntung dan kaum lelaki akan terdesak. Inilah yang dimaksud, “Dzaalika adnaaa anlaa tauuluu (ذَلِكَ أَدْنَى أَلَّا تَعُولُوا), yang artinya: Itu upaya pendekatan kearah agar kalian tidak mendesak atau mengalahkan (suatu fihak). Maksudnya adanya Allah menjelaskan ayat-ayat berkenaan akhlaq adalah sebagai upaya pendekatan agar tidak ada fihak yang mendesak fihak yang lain.

Kenapa kaum hawa yang kaya, cantik, atau kejam, yang akan berkuasa di dalam kehidupan. Karena mereka punya senjata dahsyat, berhujah dan bertindak yang bisa membuat lelaki bisa iba atau tersudut atau takut. Orang terpandai sejagad SAW pun pernah tersudut dan iba pada wanita sehingga berani mengharamkan yang telah dihalalkan oleh Allah untuk beliau. Alhamdu lillah lalu Allah memberi wahyu yang menyadarkan pada belliau SAW. Kajian ini bukan untuk menyudutkan wanita berakhlaq jelek, tapi justru untuk menyadarkan pada semua fihak. Untuk itu penulis membedah Hadits Bukhari:

Kamis, 13 Oktober 2011

Silaturahim DPP LDII dengan Kodam Jaya

Membalas undangan Halal Bihalal yang diadakan DPP, Kodam Jaya mengundang DPP LDII untuk silaturahim ke markasnya di Cililitan, Jakarta Timur yang diterima oleh Wakil Asisten Teritorial dan Kepala Bintal. Keduanya pernah menghadiri undangan di Wisma Besar DPP LDII pada acara yang berbeda.

Dalam silaturahim itu Kodam Jaya membuka kesempatan bagi LDII untuk menjadi mitra dalam kegiatan Bedah Rumah Ibadah atau Bedah Sekolah, atau fasilitas umum lainnya, yang merupakan kegiatan OMSP (Operasi Militer Selain Perang) Kodam Jaya.

DPP LDII menyambut baik tawaran tsb, yang akan dipadukan dengan program dakwah di daerah pekumuhan dimana bersama Kodam Jaya dibangun fasilitas umum (fasum) dulu yang sangat dibutuhkan masyarakat sebagai bentuk 'dakwah bil hal', baru kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan 'dakwah bil lisan'.

Hadir dalam silaturahim itu (dari kiri kekanan) Ketua DPP LDII Ir H Teddy Suratmadji, Bendahara Umum DPP LDII H Moch Sidik BE, Ketua DPP LDII Ir H Prasetyo Sunaryo, Kepala Bintal Letkol TNI Choirul dan Wakil Asisten Teritorial Letkol TNI M Affandi. Tidak nampak dalam foto Anggota FKUB (Forum Komunikasi antar Umat Beragama) Provinsi DKI Jakarta H. Tri Gunawan Hadi S.Sos.

Sumber: ldii.or.id

Selasa, 11 Oktober 2011

Wajibnya Berdoa

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ* سورة غافر 60
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari ibadah kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
[Surat Ghafir ayat 60]

Berdoa adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam. Berdoa adalah perintah Allah dan juga merupakan salah satu kewajiban umat Islam. Orang yang tidak mau berdoa kepada Allah adalah sombong dan masuk neraka. Berdoa menjadi ibadah bila permohonannya ditujukan hanya kepada Allah dan sepenuhnya mengharapkan pemberian dari Allah SWT dan berkeyakinan hanya Allah-lah yang bisa mengabulkan.
بَابُ تَحْرِيمِ الظُّلْمِ
55 - (2577) حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ بَهْرَامَ الدَّارِمِيُّ، حَدَّثَنَا مَرْوَانُ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ الدِّمَشْقِيَّ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فِيمَا رَوَى عَنِ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَّهُ قَالَ: «يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي، وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا، فَلَا تَظَالَمُوا، يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلَّا مَنْ هَدَيْتُهُ، فَاسْتَهْدُونِي أَهْدِكُمْ، يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ جَائِعٌ، إِلَّا مَنْ أَطْعَمْتُهُ، فَاسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ، يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ عَارٍ، إِلَّا مَنْ كَسَوْتُهُ، فَاسْتَكْسُونِي أَكْسُكُمْ، يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا، فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ، يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضَرِّي فَتَضُرُّونِي وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي، فَتَنْفَعُونِي، يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ، مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا، يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئًا، يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلَّا كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ، يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ، ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا، فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا، فَلْيَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ، فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ» قَالَ سَعِيدٌ: كَانَ أَبُو إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيُّ، إِذَا حَدَّثَ بِهَذَا الْحَدِيثِ، جَثَا عَلَى رُكْبَتَيْهِ.
صحيح مسلم كتاب الْبِرِّ وَالصِّلَةِ وَالْآدَابِ
... dari Nabi SAW dalam hal apa-apa yang beliau riwayatkan dari Allah Tabaroka wa Ta'ala sesungguhnya Allah berfirman: "Wahai hamba-hambaku sesungguhnya Aku mengharamkan dholim atas diriKu dan Aku menjadikan dholim (aniaya) itu diharamkan di antara kalian, maka janganlah saling menganiaya diantara kalian.

Wahai hamba-hambaku sesungguhnya kalian semua itu sesat kecuali orang yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepadaku niscaya Kuberi hidayah kalian.

Wahai hamba-hambaku sesungguhnya kalian semua itu orang yang lapar kecuali orang-orang yang Aku beri makan. Maka mintalah makan kalian padakU niscaya Aku beri makan kalian.

Senin, 10 Oktober 2011

Nawaqidl al-Islam (Lanjutan)

Dalam artikel Nawaqidl al-Islam terdahulu disebutkan bahwa para Ulama Islam telah mengidentifikasi sedikitnya ada sepuluh perkara yang dapat merusak ke-Islam-an seseorang. Ini dimaksudkan agar setiap individu Muslim mawas diri bahwa keislaman sesorang tidak semata ditandai dengan ucapan / lafad kalimat syahadat “لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ“ . Akan tetapi perbuatan, keyakinan dan pandangan yang tidak sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulullah dapat merusak Islamnya yang menjadikan tidak terasa ia telah murtad dari Islam alias menjadi kafir.

Kesepuluh perkara yang dapat merusak keislaman seseorang itu adalah:
  1. Orang Islam yang Mencampuri Ibadahnya dengan Keyakinan dan Perbuatan Syirik
  2. Menjadikan Manusia / Makhluk sebagai Perantara Untuk lebih Mendekatkan diri kepada Allah
  3. Praktek Sihir dan Perdukunan
  4. Condong pada Kaum Musyrik, Kafir dan Jahiliyah
  5. Tidak Menghukumi Kafir pada Orang Musyrik
  6. Berpaling dari Agama Allah

  7. Bentuk nyata berpaling dari Agama Allah adalah tidak mau mempelajari / mengkaji / memahami Al-Quran dan Sunnah Nabi (Al-Hadist) dan juga tidak mengamalkannya, terutama akidah yang wajib diketahui seperti Rukun Islam, Rukun Iman dan lain sebagainya. Orang-orang yang berpaling dari Agama Allah beranggapan bahwa:
    • Ajaran Islam ketinggalan jaman / kolot dan tidak relevan dengan kehidupan moderen. Syariat Islam dianggap tidak bisa memberi solusi terhadap berbagai problematika kehidupan moderen.
    • Semua agama sama benarnya karena semua agama tujuannya adalah ibadah kepada Allah
    • Termasuk berpaling dari agama Allah adalah orang-orang munafik yaitu orang yang belajar dan menguasai ajaran Islam namun ilmunya hanya di bibir saja, tidak diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.
    وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ (179)
    Dan sungguh-sungguh Aku (Allah) jadikan isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
    [Surat Al-Arof ayat 179}
    وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ* سورة الأعراف182
    Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Ku, akan Aku (Allah) binasakan, dengan cara yang tidak mereka ketahui.
    Surat Al-Arof 182

Jumat, 07 Oktober 2011

Pondok Quran Hadist Gading Mangu

Pondok Pesantren Gading Mangu merupakan salah satu pusat pendidikan agama Islam terbesar di Indonesia. Sebanyak 4.200 (empat ribu dua ratus) santri yang datang dari berbagai daerah di Indonesia saat ini menempuh pendidikan Quran Hadist di pondok ini. Keunggulan Pondok ini adalah bahwa lembaga pendidikan ini dilengkapi dengan sekolah umum tingkat SMP, SMU dan SMK di bawah pengelolaan Yayasan Budi Utomo.

Pendidikan sistem terpadu seperti ini terbukti sangat ideal untuk membentuk generasi muda yang profesional sekaligus berakhlakul karimah dan fakih dalam beriadah. Para siswa sekaligus dapat memperoleh dua ijasah, ijasah kemubalighan dan ijasah pendidikan umum. Dengan kata lain, para generasi muda bisa menjadi seorang mubaligh, penyebar ilmu Quran Hadist tanpa harus meninggalkan bangku sekolah. Dengan sistem karantina dalam pondok, pengawasan terhadap siswa lebih terkontrol sehingga terjaga dari pengaruh buruk lingkungan dan waktu siswa lebih efektif hanya untuk sekolah dan belajar ilmu agama.

Pondok Pesantren Gading mangu beralamat di desa Gadingmangu Kecamatan Perak Kabupaten Jombang, kode pos 61461. Lokasinya kurang lebih masuk 400 meter dari pasar Jeruk Perak. Setiap Minggu Pondok ini ramai dikunjungi jamaah Muslim dan keluarga santri. Pondok Pesantren Gadingmangu merupakan salah satu titik pusat penyebaran Ilmu Quran Hadist dalam perkembangan agama Islam di Indonesia.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Menjadikan Media Sebagai Alat Dakwah

ditulis oleh : Budi Waluyo, ST*
Sabtu, 4 Juni 2011 di Pondok Wali Barokah saya mendapat cerita teman saya, Yunus asal Bandung. Dalam perjalanan Bandung - Kediri ia berkenalan dengan seorang penumpang yang duduk di sampingnya. Kenalan barunya ini tiba-tiba berteriak histeris ketika mengetahui bahwa dia adalah orang LDII. "Hai penumpang di sini ada orang LDII membawa bom!". Sontak gerbong kereta menjadi ribut bahkan barang bawaan Yunus sempat digeledah. Syukurlah berkat kesabarannya gerbong kereta akhirnya tenang kembali dan tidak terjadi apa-apa.

Insiden yang dialami Yunus sungguh menggelikan sekaligus memprihatinkan. Kejadian tersebut merupakan salah satu bukti nyata salah persepsi dan ketidaktahuan masyarakat tentang LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia). Ini merupakan peluang amal sholih untuk lebih sungguh-sungguh dalam menerapkan budi luhur dan lebih inten lagi membangun citra organisasi di tengah masyarakat. Mereka yang salah persepsi terhadap LDII adalah orang yang tidak tahu sendiri tentang LDII namun telah termakan INFORMASI yang tidak benar.

Rasulullah SAW jauh hari sudah mengingatkan: إِنَّ مِنَ الْبَيَانِ لَسِحْرًا* تفسر القرتب
“Sesungguhnya sebagian dari keterangan itu merupakan sihir” [Tafsir Al-Kurtubi Surat Al-Bakarah ayat 102]
Pada jaman modern ini terbukti bahwa informasi memiliki kekuatan sungguh luar biasa. Tidak ada perubahan dan pergolakan di dunia ini yang tidak melibatkan media dan informasi

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 6 November 2011

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah secara resmi menetapkan perayaan hari raya Idul Adha jatuh pada 6 November. Penetapan ini tanpa ada perbedaan dari organisasi Islam.

"Dari hasil sidang itsbat penetapan awal Zulhijah hari ini yang dihadiri oleh perwakilan ormas maka ditetapkan I Zulhijah jatuh pada hari Jumat tanggal 28 Oktober 2011 sehingga Idul Adha jatuh pada hari Ahad 6 November 2011," kata Sekjen Kementerian Agama, Bahrul Hayat di Jakarta, Jumat (28/11).

Berdasarkan data hisab yang dihimpun Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama dari berbagai sumber, Bahrul mengungkapkan, ijtima menjelang awal Zulhijah 1432 H jatuh pada Kamis (27/10). Keputusan rukyat hilal ini telah dilihat oleh dua orang perwakilan dari Jawa Timur.

"Mereka telah melihat hilal dan masing-masing telah disumpah oleh hakim pada pengadilan agama setempat," ujar sekjen.

Sementara itu pada sidang istbat ini muncul pula keinginan dari sejumlah ormas agar pemerintah bisa lebih tegas menjalankan fatwa MUI. Fatwa tersebut berkaitan dengan penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal yang sebaiknya dilakukan pemerintah.

Beratnya Dosa Membunuh Orang

Hadist Ibnu Majah Kitabu Diyat

Pembunuhan adalah perkara besar dalam Islam. Hanya ada dua macam vonis yang bisa dijatuhkan pada terdakwa pembunuhan yaitu dikishosh (hukuman mati) atau denda senilai 100 ekor onta. Hukuman berat bagi kasus pembunuhan menunjukkan bahwa Islam benar-benar menghargai dan melindungi hak hidup setiap orang tanpa terkecuali.
2615 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ، وَعَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالُوا: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ قَالَ: حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ، عَنْ شَقِيقٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي الدِّمَاءِ»
...Rasulullah SAW bersabda.”Pertama kali apa-apa yang dihukumi di antara manusia pada hari kiamat adalah masalah pembunuhan”.

2621 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَمَّارٍ الدُّهْنِيِّ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ قَالَ: سُئِلَ ابْنُ عَبَّاسٍ عَمَّنْ قَتَلَ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا ثُمَّ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى، قَالَ: وَيْحَهُ، وَأَنَّى لَهُ الْهُدَى؟ سَمِعْتُ نَبِيَّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " يَجِيءُ الْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُتَعَلِّقٌ بِرَأْسِ صَاحِبِهِ يَقُولُ: رَبِّ سَلْ هَذَا لِمَ قَتَلَنِي؟ " وَاللَّهِ لَقَدْ أَنْزَلَهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى نَبِيِّكُمْ، ثُمَّ مَا نَسَخَهَا بَعْدَمَا أَنْزَلَهَا
... Salim bin Abi Al-Ja’di meriwayatkan: Ibnu Abbas ditanya soal seseorang yang membunuh mukmin secara sengaja kemudian bertaubat dan beriman dan beramal sholih kemudian mendapatkan petunjuk, Ibnu Abbas menjawab: Sungguh kasihan!, bagaimana mungkin ia mendapatkan petunjuk? Aku telah mendengar Nabi kalian SAW bersabda,”Akan datang orang yang membunuh, dan orang yang dibunuh pada hari kiamat digantung kepala pembunuhnya dan mengatakan: “Wahai Tuhanku!, tanyakanlah kepala ini, mengapa ia membunuhku?”
Demi Allah!, Allah yang Maha Mulya dan Maha Agung telah menurunkan ayat atas Nabi kalian, kemudian tidak mengganti nya setelah ayat-ayat yang Ia turunkan (Surat Annisa ayat 93).

وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا (93)
Barang siapa membunuh orang iman dengan sengaja maka balasannya adalah neraka Jahannam, ia kekal didalamnya, dan murka Allah atasnya dan Allah melaknatinya dan Allah menjanjikan siksa yang besar.
[Surat Annisa ayat 93]

Perempuan Cantik Berakhlak Mulia

Kajian Kitab Bukhari

ditulis: Al-Mukarrom Ustad KH. Shobirun Ahkam,
pimpinan Pondok LDII Mulyo Abadi, Sleman, Yogyakarta
Di waktu fulan yang kaya masih perjaka berpikiran sederhana, “Istri saya harus muballighah.” Ternyata muballighah, yang dinikahi kufur (tidak bersyukur pada suami), diberi uang sebanyak apapun pasti habis dengan cepat, karena bertujuan agar suaminya tidak beruang untuk berpoligami. Kini fulan bertanya-tanya, “Kenapa kepemilikan kekayaan saya sebanyak ini akhirnya diatas namakan istri?.” Fulan yang pandai mengais rizqi itu kini berputusasa.

Fulana bernasib seperti fulan, warisan dari ayahnya berupa tanah yang sangat luas dihabiskan oleh istri hingga tetangganya hampir tak percaya. Tujuan istrinya juga agar suami tidak berkutik dan tidak berpoligami. Fulano dan fulang yang pejabat kaya-raya juga bernasib agak sama, dihalang-halangi mengaji oleh istri karena dikhawatirkan berpoligami. Memang termasuk yang paling berbahaya dalam kehidupan ini adalah wanita yang berakhlaq jelek. Jika hak lelaki dan wanita disamakan secara mutlak, pasti kaum hawa yang tak beruntung dan kaum lelaki akan terdesak. Inilah yang dimaksud, “Dzaalika adnaaa anlaa tauuluu (ذَلِكَ أَدْنَى أَلَّا تَعُولُوا), yang artinya: Itu upaya pendekatan kearah agar kalian tidak mendesak atau mengalahkan (suatu fihak). Maksudnya adanya Allah menjelaskan ayat-ayat berkenaan akhlaq adalah sebagai upaya pendekatan agar tidak ada fihak yang mendesak fihak yang lain.

Kenapa kaum hawa yang kaya, cantik, atau kejam, yang akan berkuasa di dalam kehidupan. Karena mereka punya senjata dahsyat, berhujah dan bertindak yang bisa membuat lelaki bisa iba atau tersudut atau takut. Orang terpandai sejagad SAW pun pernah tersudut dan iba pada wanita sehingga berani mengharamkan yang telah dihalalkan oleh Allah untuk beliau. Alhamdu lillah lalu Allah memberi wahyu yang menyadarkan pada belliau SAW. Kajian ini bukan untuk menyudutkan wanita berakhlaq jelek, tapi justru untuk menyadarkan pada semua fihak. Untuk itu penulis membedah Hadits Bukhari:

Silaturahim DPP LDII dengan Kodam Jaya

Membalas undangan Halal Bihalal yang diadakan DPP, Kodam Jaya mengundang DPP LDII untuk silaturahim ke markasnya di Cililitan, Jakarta Timur yang diterima oleh Wakil Asisten Teritorial dan Kepala Bintal. Keduanya pernah menghadiri undangan di Wisma Besar DPP LDII pada acara yang berbeda.

Dalam silaturahim itu Kodam Jaya membuka kesempatan bagi LDII untuk menjadi mitra dalam kegiatan Bedah Rumah Ibadah atau Bedah Sekolah, atau fasilitas umum lainnya, yang merupakan kegiatan OMSP (Operasi Militer Selain Perang) Kodam Jaya.

DPP LDII menyambut baik tawaran tsb, yang akan dipadukan dengan program dakwah di daerah pekumuhan dimana bersama Kodam Jaya dibangun fasilitas umum (fasum) dulu yang sangat dibutuhkan masyarakat sebagai bentuk 'dakwah bil hal', baru kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan 'dakwah bil lisan'.

Hadir dalam silaturahim itu (dari kiri kekanan) Ketua DPP LDII Ir H Teddy Suratmadji, Bendahara Umum DPP LDII H Moch Sidik BE, Ketua DPP LDII Ir H Prasetyo Sunaryo, Kepala Bintal Letkol TNI Choirul dan Wakil Asisten Teritorial Letkol TNI M Affandi. Tidak nampak dalam foto Anggota FKUB (Forum Komunikasi antar Umat Beragama) Provinsi DKI Jakarta H. Tri Gunawan Hadi S.Sos.

Sumber: ldii.or.id

Wajibnya Berdoa

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ* سورة غافر 60
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari ibadah kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
[Surat Ghafir ayat 60]

Berdoa adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam. Berdoa adalah perintah Allah dan juga merupakan salah satu kewajiban umat Islam. Orang yang tidak mau berdoa kepada Allah adalah sombong dan masuk neraka. Berdoa menjadi ibadah bila permohonannya ditujukan hanya kepada Allah dan sepenuhnya mengharapkan pemberian dari Allah SWT dan berkeyakinan hanya Allah-lah yang bisa mengabulkan.
بَابُ تَحْرِيمِ الظُّلْمِ
55 - (2577) حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ بَهْرَامَ الدَّارِمِيُّ، حَدَّثَنَا مَرْوَانُ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ الدِّمَشْقِيَّ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فِيمَا رَوَى عَنِ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَّهُ قَالَ: «يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي، وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا، فَلَا تَظَالَمُوا، يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلَّا مَنْ هَدَيْتُهُ، فَاسْتَهْدُونِي أَهْدِكُمْ، يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ جَائِعٌ، إِلَّا مَنْ أَطْعَمْتُهُ، فَاسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ، يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ عَارٍ، إِلَّا مَنْ كَسَوْتُهُ، فَاسْتَكْسُونِي أَكْسُكُمْ، يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا، فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ، يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضَرِّي فَتَضُرُّونِي وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي، فَتَنْفَعُونِي، يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ، مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا، يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئًا، يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلَّا كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ، يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ، ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا، فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا، فَلْيَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ، فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ» قَالَ سَعِيدٌ: كَانَ أَبُو إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيُّ، إِذَا حَدَّثَ بِهَذَا الْحَدِيثِ، جَثَا عَلَى رُكْبَتَيْهِ.
صحيح مسلم كتاب الْبِرِّ وَالصِّلَةِ وَالْآدَابِ
... dari Nabi SAW dalam hal apa-apa yang beliau riwayatkan dari Allah Tabaroka wa Ta'ala sesungguhnya Allah berfirman: "Wahai hamba-hambaku sesungguhnya Aku mengharamkan dholim atas diriKu dan Aku menjadikan dholim (aniaya) itu diharamkan di antara kalian, maka janganlah saling menganiaya diantara kalian.

Wahai hamba-hambaku sesungguhnya kalian semua itu sesat kecuali orang yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepadaku niscaya Kuberi hidayah kalian.

Wahai hamba-hambaku sesungguhnya kalian semua itu orang yang lapar kecuali orang-orang yang Aku beri makan. Maka mintalah makan kalian padakU niscaya Aku beri makan kalian.

Nawaqidl al-Islam (Lanjutan)

Dalam artikel Nawaqidl al-Islam terdahulu disebutkan bahwa para Ulama Islam telah mengidentifikasi sedikitnya ada sepuluh perkara yang dapat merusak ke-Islam-an seseorang. Ini dimaksudkan agar setiap individu Muslim mawas diri bahwa keislaman sesorang tidak semata ditandai dengan ucapan / lafad kalimat syahadat “لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ“ . Akan tetapi perbuatan, keyakinan dan pandangan yang tidak sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulullah dapat merusak Islamnya yang menjadikan tidak terasa ia telah murtad dari Islam alias menjadi kafir.

Kesepuluh perkara yang dapat merusak keislaman seseorang itu adalah:
  1. Orang Islam yang Mencampuri Ibadahnya dengan Keyakinan dan Perbuatan Syirik
  2. Menjadikan Manusia / Makhluk sebagai Perantara Untuk lebih Mendekatkan diri kepada Allah
  3. Praktek Sihir dan Perdukunan
  4. Condong pada Kaum Musyrik, Kafir dan Jahiliyah
  5. Tidak Menghukumi Kafir pada Orang Musyrik
  6. Berpaling dari Agama Allah

  7. Bentuk nyata berpaling dari Agama Allah adalah tidak mau mempelajari / mengkaji / memahami Al-Quran dan Sunnah Nabi (Al-Hadist) dan juga tidak mengamalkannya, terutama akidah yang wajib diketahui seperti Rukun Islam, Rukun Iman dan lain sebagainya. Orang-orang yang berpaling dari Agama Allah beranggapan bahwa:
    • Ajaran Islam ketinggalan jaman / kolot dan tidak relevan dengan kehidupan moderen. Syariat Islam dianggap tidak bisa memberi solusi terhadap berbagai problematika kehidupan moderen.
    • Semua agama sama benarnya karena semua agama tujuannya adalah ibadah kepada Allah
    • Termasuk berpaling dari agama Allah adalah orang-orang munafik yaitu orang yang belajar dan menguasai ajaran Islam namun ilmunya hanya di bibir saja, tidak diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.
    وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ (179)
    Dan sungguh-sungguh Aku (Allah) jadikan isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
    [Surat Al-Arof ayat 179}
    وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ* سورة الأعراف182
    Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Ku, akan Aku (Allah) binasakan, dengan cara yang tidak mereka ketahui.
    Surat Al-Arof 182

Pondok Quran Hadist Gading Mangu

Pondok Pesantren Gading Mangu merupakan salah satu pusat pendidikan agama Islam terbesar di Indonesia. Sebanyak 4.200 (empat ribu dua ratus) santri yang datang dari berbagai daerah di Indonesia saat ini menempuh pendidikan Quran Hadist di pondok ini. Keunggulan Pondok ini adalah bahwa lembaga pendidikan ini dilengkapi dengan sekolah umum tingkat SMP, SMU dan SMK di bawah pengelolaan Yayasan Budi Utomo.

Pendidikan sistem terpadu seperti ini terbukti sangat ideal untuk membentuk generasi muda yang profesional sekaligus berakhlakul karimah dan fakih dalam beriadah. Para siswa sekaligus dapat memperoleh dua ijasah, ijasah kemubalighan dan ijasah pendidikan umum. Dengan kata lain, para generasi muda bisa menjadi seorang mubaligh, penyebar ilmu Quran Hadist tanpa harus meninggalkan bangku sekolah. Dengan sistem karantina dalam pondok, pengawasan terhadap siswa lebih terkontrol sehingga terjaga dari pengaruh buruk lingkungan dan waktu siswa lebih efektif hanya untuk sekolah dan belajar ilmu agama.

Pondok Pesantren Gading mangu beralamat di desa Gadingmangu Kecamatan Perak Kabupaten Jombang, kode pos 61461. Lokasinya kurang lebih masuk 400 meter dari pasar Jeruk Perak. Setiap Minggu Pondok ini ramai dikunjungi jamaah Muslim dan keluarga santri. Pondok Pesantren Gadingmangu merupakan salah satu titik pusat penyebaran Ilmu Quran Hadist dalam perkembangan agama Islam di Indonesia.

Menjadikan Media Sebagai Alat Dakwah

ditulis oleh : Budi Waluyo, ST*
Sabtu, 4 Juni 2011 di Pondok Wali Barokah saya mendapat cerita teman saya, Yunus asal Bandung. Dalam perjalanan Bandung - Kediri ia berkenalan dengan seorang penumpang yang duduk di sampingnya. Kenalan barunya ini tiba-tiba berteriak histeris ketika mengetahui bahwa dia adalah orang LDII. "Hai penumpang di sini ada orang LDII membawa bom!". Sontak gerbong kereta menjadi ribut bahkan barang bawaan Yunus sempat digeledah. Syukurlah berkat kesabarannya gerbong kereta akhirnya tenang kembali dan tidak terjadi apa-apa.

Insiden yang dialami Yunus sungguh menggelikan sekaligus memprihatinkan. Kejadian tersebut merupakan salah satu bukti nyata salah persepsi dan ketidaktahuan masyarakat tentang LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia). Ini merupakan peluang amal sholih untuk lebih sungguh-sungguh dalam menerapkan budi luhur dan lebih inten lagi membangun citra organisasi di tengah masyarakat. Mereka yang salah persepsi terhadap LDII adalah orang yang tidak tahu sendiri tentang LDII namun telah termakan INFORMASI yang tidak benar.

Rasulullah SAW jauh hari sudah mengingatkan: إِنَّ مِنَ الْبَيَانِ لَسِحْرًا* تفسر القرتب
“Sesungguhnya sebagian dari keterangan itu merupakan sihir” [Tafsir Al-Kurtubi Surat Al-Bakarah ayat 102]
Pada jaman modern ini terbukti bahwa informasi memiliki kekuatan sungguh luar biasa. Tidak ada perubahan dan pergolakan di dunia ini yang tidak melibatkan media dan informasi