Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Rabu, 30 Maret 2011

Nasekh dan Mansuh dalam Islam

Al-Baqarah (2) Ayat 106

مَا نَنسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِّنْهَا أَوْ مِثْلِهَا أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللّهَ عَلَىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
2.106. Ayat-ayat yang Aku (Allah) gantikan, atau Aku (Allah) jadikan (manusia) lupa kepadanya, Aku datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?

Rabu, 23 Maret 2011

Pondok Pesantren LDII Kaliawen

LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) menaruh prioritas utama dalam pelestarian dan penyebaran Ilmu Quran dan Hadist dengan cara membangun dan mengembangkan Pondok-pondok pesantren di hampir setiap kota dan kabupaten di Indonesia. Pondok pesantren merupakan pusat penyebaran ilmu Quran Hadist dan tempat mencetak para mubaligh dan mubalighot, calon ulama-ulama masa depan.

Rasulullah SAW telah memberikan jaminan bahwa Islam, sebagai Agama Allah yang sah dan satu-satunya jalan untuk masuk surga selamat dari neraka, akan tetap terus hidup selagi masih ada ulama, pewaris Nabi, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu Al-Quran dan as-Sunah (Al-Hadist). Sebaliknya agama Islam ini akan punah apabila para ulamanya telah mati dan tinggallah generasi yang bodoh-bodoh, tidak menguasai ilmu Quran dan Hadist.

Hadist Ibnu Majah No. 219 Kitabu Mukodimah

بَاب فَضْلِ الْعُلَمَاءِ وَالْحَثِّ عَلَى طَلَبِ الْعِلْمِ
219 … - إِنَّ الْعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
Sesungguhnya Ulama itu pewaris Nabi, sesungguhnya para nabi tidak meninggalkan dinar dan dirham akan tetapi mewariskan ilmu, barangsiapa mengambil ilmu tersebut akan menguasai bagian yang sempurna (mendapatkan kemulyaan dunia dan akhirat)

Hadist Ibnu Majah Bab Ijtanibu Ro’yi wal-Kiyas No. 52

بَابُ اجْتِنَابِ الرَّأْيِ وَالْقِيَاسِ
52 - … أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ النَّاسِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمُ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ فَإِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا »
Sesungguhnya Allah tidak memusnahkan ilmu dengan mencabutnya dari manusia akan tetapi Allah mengambil ilmu dengan mematikan para ulama. Ketika tidak tersisa seorangpun ahli ilmu maka manusia mengangkat pemimpin yang bodoh dan ketika pemimpin-pemimpin itu ditanya mereka menjawab tanpa ilmu / tanpa dalil. Mereka itu sesat dan menyesatkan.

Kamis, 17 Maret 2011

Jihad dan Terorisme

Insiden teror kembali mengoyak negeri ini. Sebuah bom telah meledak di depan kantor Jaringan Islam Liberal (JIL) di Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa 15 Maret 2011. Saat ini terorisme telah mencoreng nama Islam karena orang mencampuradukan antara tindakan TEROR dengan JIHAD. Di sisi lain banyak sumber referensi memberikan konotasi sempit pada terminologi jihad sebagai perang suci (holy war). Beberapa media barat bahkan secara apriori mengadili jihad sebagai gerakan teror oleh golongan Islam yang bertujuan untuk mendominasi dunia dan mematikan kepentingan-kepentingan barat (liberalisme). Namun ayat-ayat jihad dalam Al-Quran dan hadist Rasulullah SAW secara jelas mengisyaratkan beberapa karasteristik JIHAD dalam Islam, antara lain:
  1. Jihad merupakan segala tindakan / usaha yang bertujuan semata-mata menegakkan agama Allah (li i’laai kalimatillah) [Surat Al-Bakarah ayat 190, 191, 193]
  2. Jihad dilakukan dengan menggunakan harta dan diri (tenaga, pikiran dan jiwa) [Surat At-Taubat ayat 41]
  3. Jihad juga dapat dilakukan dengan lisan, dengan tangan dan dengan hati.
  4. Jihad dalam konotasi perang dilakukan terhadap orang atau kaum yang lebih dulu memerangi umat Islam (Al-Quran surat Haji ayat 39).
  5. Peperangan dilakukan di medan perang dengan lawan dan sasaran yang jelas. [Surat Muhammad ayat 4]
  6. Dalam perang jihad tidak boleh membunuh atau melukai anak-anak, wanita dan manula.
  7. Peperangan tidak boleh dilakukan di tanah haram kecuali orang kafir mendahului
  8. Termasuk dalam perang jihad adalah:
    • Membela / melindungi hak milik dari rampasan orang lain
    • Membela / melindungi kehormatan / nama baik
    • Membela / melindungi agama dari agresi kaum non Muslim
    • Membela dan melindungi diri sendiri dari bahaya yang mengancam.
  9. Amalan-amalan yang setara nilainya dengan perang jihad adalah:
    • Merawat kedua orang tua / bapak ibu
    • Merawat janda dan fakir miskin
    • Menyembelih hewan kurban pada Idul Adha.
    • Merawat dan melindungi keluarga dan harta benda orang yang sedang bepergian melaksanakan tugas sabilillah.
    • Haji dan umroh

Rabu, 16 Maret 2011

Pemerintah Kutuk Keras Pelaku Tindakan Teror

Menko Polhukam Djoko Suyanto (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf )
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto mengatakan, pemerintah mengutuk keras pelaku di balik kasus meledaknya bom di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa.

"Pemerintah mengutuk keras pelaku tindakan teror yang telah dilakukan oleh siapapun. Tindakan ini sangat bertentangan dengan kemanusiaan dan bertentangan dengan upaya-upaya bersama kita untuk senantiasa menggunakan cara-cara yang damai, cara-cara yang demokratis, persuasif dalam mengelola setiap permasalahan," katanya, setelah rapat mendadak yang dilaksanakan di Gedung Kementerian Polhukam.

Rapat mendadak tersebut dihadiri Menko Polhukam, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Arsyad Mbai.

Djoko mengatakan, pemerintah bersama dengan aparat pemerintah lain yang terkait akan bekerja sekuat tenaga untuk mencari dan menemukan pelaku serta motif dari tindakan mengirim paket bom tersebut, secepatnya.

PBNU : Tindakan Terorisme Harus Dilawan

Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan, tindakan terorisme harus dilawan, kekerasan yang mengancam jiwa warga negara harus dihentikan.

"PBNU menyerukan kepada aparat keamanan untuk lebih sungguh-sungguh menciptakan rasa aman bagi warga negara," demikian pernyataan pers PBNU yang ditandatangani Ketua Umum KH Said Aqil Siroj dan Sekjen Marsudi Syuhud di Jakarta, Selasa.

Pernyataan PBNU tersebut menanggapi pengiriman bom berdaya ledak rendah kepada aktivis Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla, yang meledak dan melukai sejumlah orang, termasuk Kasat Reskrim Jakarta Timur Komisaris Dodi Rachmawan.

PBNU menyerukan kepada kepolisian dan pihak-pihak terkait untuk sungguh-sungguh mengungkap pelaku terror tersebut.

Dalam pernyataan pers tersebut juga dinyatakan, PBNU, keluarga besar NU, beserta para kiai dan ulama NU senantiasa mendoakan keselamatan Ulil dan kader-kader NU yang lain.

PBNU mengimbau para kader NU untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan serta memperbanyak munajat dan mohon perlindungan kepada Allah SWT.

Seperti diketahui, Ulil merupakan kader NU yang juga menantu Wakil Rais Aam PBNU KH Mustofa Bisri.(*)

(S024/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Sumber: antaranews.com

Selasa, 15 Maret 2011

8 Syarat Pakaian Wanita Islam

Ulama LDII kembali menegaskan syarat-syarat pakaian wanita yang benar sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulullah SAW dalam Al-Quran dan Al- Hadist.

1. Menutup semua anggota badan kecuali WAJAH dan TELAPAK TANGAN

2. Pakaian tidak dijadikan sebagai perhiasan yang menarik perhatian orang lain.


وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ... سورة النور 31
Katakanlah pada kaum mukmin perempuan agar memejamkan pandangannya dan menjaga farjinya dan tidak menampakkan perhiasannya (aurat atau perhiasan) kecuali apa-apa yang tampak darinya dan supaya menutupkan kerudungnya atas dadanya...Surat An-Nur ayat 31

وَقَالَ الْأَعْمَشِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْها قَالَ: وَجْهُهَا وَكَفَّيْهَا وَالْخَاتَمُ. وَرُوِيَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ وَعَطَاءٍ وَعِكْرِمَةَ وَسَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ وَأَبِي الشَّعْثَاءِ وَالضَّحَّاكِ وَإِبْرَاهِيمَ النَّخَعِيِّ وَغَيْرِهِمْ نَحْوُ ذَلِكَ *تفسير ابن كثير
Al-’Amash meriwayatkan dari Said bin Jubair dari Ibni Abbas: dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali apa-apa yang nampak darinya, Ibnu Abas menegaskan: wajah dan telapak tangan dan cincinnya...[Tafsir Ibnu Katsir]

Jumat, 11 Maret 2011

Sisi Lain Munas LDII 2011 di Surabaya

Alhamdulillah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, atas ridho Allah berhasil melaksanakan Musyawarah Nasional dengan aman dan lancar, 8-9 Maret 2011. Munas LDII ke-7 di kota Surabaya ini telah menghasilkan keputusan-keputusan penting untuk perkembangan organisasi lima tahun ke depan antara lain: memilih kembali Prof. DR. Ir. K.H. Abdullah Syam, M.Sc. sebagai ketua umum baru LDII, pembentukan kepengurusan DPP LDII dan penyusunan program kerja untuk lima tahun mendatang.

Kamis, 10 Maret 2011

Menpora Hadiri Munas LDII di Surabaya

Menpora Andi Mallarangeng hari Rabu (9/3) petang menghadiri Munas ke VII LDII di Grha LDII Nggayungan, Surabaya. (foto: muchlis/kemenpora.go.id)
Surabaya: Menpora Andi Mallarangeng hari Rabu (9/3) petang mendarat di bandara Juanda Surabaya, setelah terbang dari Banjarmasin. Di Banjarmasin, Menpora mewakili Presiden SBY membuka Kongres PMII (Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia), sedang di Surabaya, hari Rabu malam Menpora menghadiri Munas ke VII LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), di Grha LDII Nggayungan, Surabaya.

Munas LDII diikuti 1.300 orang peserta yang berasal dari Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah Provinsi dan Dewan Pimpinan Daerah Kota/Kabupaten. Pengurus LDII berada di seluruh kota/kabupaten di 33 provinsi. Berdiri di Surabaya tahun 1972, LDII adalah ormas Islam, yang anggotanya juga banyak yang berasal dari Muhamadiyah dan Nahdlatul Ulama. (nas)

Sumber: www.kemenpora.go.id

Rabu, 09 Maret 2011

LDII : Islam Tidak Mengenal Radikalisme

Prof. DR. Ir. K.H. Abdullah Syam, M.Sc. Ketua Umum DPP LDII
TEMPO Interaktif, Surabaya - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) tegaskan, Islam yang dia anut bukanlah Islam yang radikal. "Kita harus tunjukan, Islam tidak radikal, Islam sejuk dan damai," kata Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam, ketika membuka Munas LDII ke-VII di Shangri-la Hotel Surabaya, Selasa (8/3).

Sebagai Ketua Umum LDII, Abdullah mengaku beberapa kali ditanya oleh atase pertahanan beberapa negara tetangga mengenai Islam ala LDII. "Saya jelaskan ke mereka, semua yang dialamatkan ke Islam salah, Islam tidak radikal," tegasnya.

Untuk mewujudkan Islam yang ramah, LDII telah merumuskan sistem Green Dakwah yang berisi tujuh prinsip yaitu berpedoman terhadap Al-Quran dan Hadist, kemudian Islam yang shaleh, lantas Islam yang santun dan sejuk. Selanjutnya adalah Islam yang menjunjung kemaslahatan umat, selalu menjaga lingkungan, menjaga pola hidup sehat serta prinsip terkhir, adalah Islam yang menjunjung tinggi kasih sayang.

LDII saat ini juga terus menjalin hubungan dengan pemerintahan di antaranya kerjasama dengan Menteri Kesehatan dalam membangun 49 Posko Kesehatan Pesantren dengan anggaran Rp 56 juta untuk tiap pesantren.

Di tempat yang sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia bidang Ukwah, Umar Shihab berharap, LDII bisa meninggalkan masa lalu dan menatap ke depan dengan prinsip Islam yang benar.

Pada prinsipnya, tambah Umar, umat Islam terpecah karena dua perbedaan. Perbedaan pertama, terkait perbedaan prinsip Islam. "Seperti Ahmadiyah, pinsip Islamnya berbeda," tambah dia.

Sedangkan Perbedaan kedua adalah menyangkut perbedaan furuiah atau perbedaan madzhab. "Perbedaan madzhab sah saja, tapi seyogyanya perbedaan ini jangan menjadikan kita terpecah," ujarnya.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra/2011/03/08/brk,20110308-318389,id.html

Selasa, 08 Maret 2011

LDII Selenggarakan Munas ke-7 di Surabaya

TEMPO Interaktif, SURABAYA - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII, di hotel Shangri-La Surabaya, Selasa siang ini (8/3). Munas digelar hingga Rabu besok (9/3).

Ketua panitia Munas LDII Criswanto Santoso mengatakan, Munas kali ini diikuti 1.300 peserta. Di antaranya dari Unsur Dewan Penasehat DPP LDII, Pengurus Pleno DPP LDII, utusan DPD Provinsi, serta DPD kabupaten dan kota seluruh Indonesia. "Alhamdulilah, perwakilan seluruh provinsi maupun kabupaten dan kota di Indonesia hadir," katanya, Selasa (8/3).

Hotel Shangri-la Jl. Mayjen Sungkono Surabaya tempat Munas ke-7 LDII
Selain melakukan pembahasan AD/ART, Munas lima tahunan ini juga akan memilih ketua Umum LDII yang baru. Dengan tema "Meningkatkan Pengembangan SDM Profesional Religius Menuju Indonesia Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan dan Bermartabat", Munas diharapkan mampu mencari solusi untuk membantu bangsa dari berbagai krisis yang terjadi.

Selain dihadiri pengurus LDII, Munas kali ini juga dihadiri Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siradj dan salah seorang Ketua PP Muhammadiyah Malik Fajar. "Rencananya, Menpora Andi Malarangeng juga hadir untuk menjadi pembicara," ujar Criswanto.

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam mengatakan, Munas di Surabaya ini adalah yang pertama digelar diluar Jakarta. "Sejak diidirikan 39 tahun lalu, baru kali ini Munas dilaksanakan di luar Jakarta," papar Abdullah.

Minggu, 06 Maret 2011

Perceraian dalam Islam

2 Maret 2011, Direktorat Jendral Bimas Islam Kementrian Agama RI, merilis berita bahwa pasca reformasi angka perceraian meningkat tajam. Tingginya kasus perceraian bisa dilihat dari perbandingan bahwa diantara 2 juta pernikahan, terjadi 200.000 kasus perceraian (10%). Ironisnya, dahulu perceraian yang terjadi akibat suami menceraikan isteri (talak), tapi sekarang terbalik, justru banyak isteri yang menggugat cerai.

Prof. Nasaruddin Umar MA, Dirjen Bimas Islam, menambahkan sebab-sebab perceraian antara lain; persoalan ekonomi, ketidakcocokan, jarak sosial, intelektual, umur, cacat badan kecelakaan, dipenjara, dan menjadi TKI. Namun yang terbanyak kasus cerai disebabkan oleh perselingkuhan. Juga tidak sedikit kasus perceraian dilatarbelakangi perbedaan pandangan politik dalam keluarga. Ini menunjukkan betapa rapuhnya bangunan rumah tangga dalam masyarakat Indonesia.

LDII sebagai organisasi Islam yang membina jutaan jamaah di seluruh Indonesia juga tidak luput dari persoalaan perceraian dalam rumah tangga. Karenanya salah satu tugas organisasi adalah membina kerukunan, keutuhan dan keharmonisan dalam keluarga jamaah. Keguncangan rumah tangga akan sangat berpengaruh terhadap kekhusukan ibadah dan beratnya resiko sosial terutama bagi kelangsungan hidup anak-anak.

Kamis, 03 Maret 2011

Imam Al-Ghazali, Pengikut Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah (bagian 4)

Membangun Ukhuwwah Islamiyah di atas Pondasi Al-Quran dan As-Sunnah
Ghazali, sebenarnya, adalah nama tempat dari wilayah At-Thusi wilayah dari Naisabur. Naisabur juga kota tempat tinggal أَبُوْ سَعِيْدٍ النَّيْسَابُورِيّ (Abu Sa’id An-Naisaburi) yang menulis di dalam kitab شَرَفُ الْمُصْطَفَى yang artinya Keunggulan Orang Yang Dipilih, bahwa “Jumlah keunikan yang dikhususkan untuk Nabi kita صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ mengalahkan seluruh Nabi yang ada adalah 60 macam.” Cukup banyak ulama dari kota Naisabur, إسْحَاقُ بْنُ إبْرَاهِيمَ بْنِ هَانِئٍ النّيْسَابُورِيّ (Ischaq bin Ibrahim bin Hani’ An-Naisaburi) juga berasal dari kota tersebut. Imam Muslim penyusun Hadits Muslim juga berasal dari kota tersebut.

Dalam Faidhul-Qadir Al-Munawi menjelaskan:
(م ِلمُسْلِمٍ) أَبُوْ الْحُسَيْنِ ابْنُ الْحَجاَّجِ الْقُشَيْرِيُّ النَّيْسَابُوْرِيُّ صاَحِبُ الصَّحِيْحِ اْلمَشْهثوْدِ لَهُ بِالتَّرْجِيْحِ ، صَنَّفَهُ مِنْ ثَلاَثِمِائَةِ أَلْفِ حَدِيْثٍ كَماَ فِي تاَرِيْخِ ابْنِ عَساَكِرٍ
(Huruf Mim adalah sebagai tanda dari kitab karya Muslim) yakni Abul-Chusain ibnu Al-Chajjaj Al-Qusyairi An-Naisaburi penyusun Kitab Shahih yang sangat masyhur dan telah disaksikan ke-shahihannya dengan pertimbangan yang cermat. Muslim telah menyaring 300. 000 Hadits hingga akhirnya menjadi Kitab tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam Tarikh Ibnu Asakir.

Selasa, 01 Maret 2011

Penerapan Ekonomi Islam Semakin Meluas


Sofyan Syafri Harahap. (webpribadi)
"Semua pemerintah negara yang mengadopsi ekonomi kapitalisme sudah merasakan kegagalan sistem itu."
Medan, 27/2 (ANTARA) - Tumbuh suburnya lembaga keuangan khususnya perbankan berazaskan ekonomi Islam temasuk di negara nonmuslim dipicu sudah semakin terbuktinya sistem itu lebih bagus dari kapitalisme, kata Guru Besar Universitas Trisakti, Prof Dr Sofyan S. Harahap.

"Semua pemerintah negara yang mengadopsi ekonomi kapitalisme sudah merasakan kegagalan sistem itu antara lain terjadinya krisis keuangan dan melesunya pertumbuhan ekonomi dan akhirnya merasakan ekonomi berzaskan sistem Islam lebih baik dan karena itu mereka berlomba menjalankannya," ujarnya di Medan, Minggu.

Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan bahkan China, menurut dia, mulai dan semakin meningkatkan pengadopsian sistem ekonomi islami itu dan seharusnyalah Indonesia yang umat Islamnya mayoritas lebih gencar.

Dia menjelaskan, dalam menjalankan ekonomi Islam, pasar uang dan modal bukan untuk spekulasi atau meraih uang dari uang dan utang, tetapi menjadi ekuitas atau penyertaan yang akan membagi dana untung (profit), rugi (loss, pain), biaya (cost) secara bersama-sama.

Nasekh dan Mansuh dalam Islam

Al-Baqarah (2) Ayat 106

مَا نَنسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِّنْهَا أَوْ مِثْلِهَا أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللّهَ عَلَىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
2.106. Ayat-ayat yang Aku (Allah) gantikan, atau Aku (Allah) jadikan (manusia) lupa kepadanya, Aku datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?

Pondok Pesantren LDII Kaliawen

LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) menaruh prioritas utama dalam pelestarian dan penyebaran Ilmu Quran dan Hadist dengan cara membangun dan mengembangkan Pondok-pondok pesantren di hampir setiap kota dan kabupaten di Indonesia. Pondok pesantren merupakan pusat penyebaran ilmu Quran Hadist dan tempat mencetak para mubaligh dan mubalighot, calon ulama-ulama masa depan.

Rasulullah SAW telah memberikan jaminan bahwa Islam, sebagai Agama Allah yang sah dan satu-satunya jalan untuk masuk surga selamat dari neraka, akan tetap terus hidup selagi masih ada ulama, pewaris Nabi, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu Al-Quran dan as-Sunah (Al-Hadist). Sebaliknya agama Islam ini akan punah apabila para ulamanya telah mati dan tinggallah generasi yang bodoh-bodoh, tidak menguasai ilmu Quran dan Hadist.

Hadist Ibnu Majah No. 219 Kitabu Mukodimah

بَاب فَضْلِ الْعُلَمَاءِ وَالْحَثِّ عَلَى طَلَبِ الْعِلْمِ
219 … - إِنَّ الْعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
Sesungguhnya Ulama itu pewaris Nabi, sesungguhnya para nabi tidak meninggalkan dinar dan dirham akan tetapi mewariskan ilmu, barangsiapa mengambil ilmu tersebut akan menguasai bagian yang sempurna (mendapatkan kemulyaan dunia dan akhirat)

Hadist Ibnu Majah Bab Ijtanibu Ro’yi wal-Kiyas No. 52

بَابُ اجْتِنَابِ الرَّأْيِ وَالْقِيَاسِ
52 - … أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ النَّاسِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمُ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ فَإِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا »
Sesungguhnya Allah tidak memusnahkan ilmu dengan mencabutnya dari manusia akan tetapi Allah mengambil ilmu dengan mematikan para ulama. Ketika tidak tersisa seorangpun ahli ilmu maka manusia mengangkat pemimpin yang bodoh dan ketika pemimpin-pemimpin itu ditanya mereka menjawab tanpa ilmu / tanpa dalil. Mereka itu sesat dan menyesatkan.

Jihad dan Terorisme

Insiden teror kembali mengoyak negeri ini. Sebuah bom telah meledak di depan kantor Jaringan Islam Liberal (JIL) di Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa 15 Maret 2011. Saat ini terorisme telah mencoreng nama Islam karena orang mencampuradukan antara tindakan TEROR dengan JIHAD. Di sisi lain banyak sumber referensi memberikan konotasi sempit pada terminologi jihad sebagai perang suci (holy war). Beberapa media barat bahkan secara apriori mengadili jihad sebagai gerakan teror oleh golongan Islam yang bertujuan untuk mendominasi dunia dan mematikan kepentingan-kepentingan barat (liberalisme). Namun ayat-ayat jihad dalam Al-Quran dan hadist Rasulullah SAW secara jelas mengisyaratkan beberapa karasteristik JIHAD dalam Islam, antara lain:
  1. Jihad merupakan segala tindakan / usaha yang bertujuan semata-mata menegakkan agama Allah (li i’laai kalimatillah) [Surat Al-Bakarah ayat 190, 191, 193]
  2. Jihad dilakukan dengan menggunakan harta dan diri (tenaga, pikiran dan jiwa) [Surat At-Taubat ayat 41]
  3. Jihad juga dapat dilakukan dengan lisan, dengan tangan dan dengan hati.
  4. Jihad dalam konotasi perang dilakukan terhadap orang atau kaum yang lebih dulu memerangi umat Islam (Al-Quran surat Haji ayat 39).
  5. Peperangan dilakukan di medan perang dengan lawan dan sasaran yang jelas. [Surat Muhammad ayat 4]
  6. Dalam perang jihad tidak boleh membunuh atau melukai anak-anak, wanita dan manula.
  7. Peperangan tidak boleh dilakukan di tanah haram kecuali orang kafir mendahului
  8. Termasuk dalam perang jihad adalah:
    • Membela / melindungi hak milik dari rampasan orang lain
    • Membela / melindungi kehormatan / nama baik
    • Membela / melindungi agama dari agresi kaum non Muslim
    • Membela dan melindungi diri sendiri dari bahaya yang mengancam.
  9. Amalan-amalan yang setara nilainya dengan perang jihad adalah:
    • Merawat kedua orang tua / bapak ibu
    • Merawat janda dan fakir miskin
    • Menyembelih hewan kurban pada Idul Adha.
    • Merawat dan melindungi keluarga dan harta benda orang yang sedang bepergian melaksanakan tugas sabilillah.
    • Haji dan umroh

Pemerintah Kutuk Keras Pelaku Tindakan Teror

Menko Polhukam Djoko Suyanto (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf )
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto mengatakan, pemerintah mengutuk keras pelaku di balik kasus meledaknya bom di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa.

"Pemerintah mengutuk keras pelaku tindakan teror yang telah dilakukan oleh siapapun. Tindakan ini sangat bertentangan dengan kemanusiaan dan bertentangan dengan upaya-upaya bersama kita untuk senantiasa menggunakan cara-cara yang damai, cara-cara yang demokratis, persuasif dalam mengelola setiap permasalahan," katanya, setelah rapat mendadak yang dilaksanakan di Gedung Kementerian Polhukam.

Rapat mendadak tersebut dihadiri Menko Polhukam, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Arsyad Mbai.

Djoko mengatakan, pemerintah bersama dengan aparat pemerintah lain yang terkait akan bekerja sekuat tenaga untuk mencari dan menemukan pelaku serta motif dari tindakan mengirim paket bom tersebut, secepatnya.

PBNU : Tindakan Terorisme Harus Dilawan

Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan, tindakan terorisme harus dilawan, kekerasan yang mengancam jiwa warga negara harus dihentikan.

"PBNU menyerukan kepada aparat keamanan untuk lebih sungguh-sungguh menciptakan rasa aman bagi warga negara," demikian pernyataan pers PBNU yang ditandatangani Ketua Umum KH Said Aqil Siroj dan Sekjen Marsudi Syuhud di Jakarta, Selasa.

Pernyataan PBNU tersebut menanggapi pengiriman bom berdaya ledak rendah kepada aktivis Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla, yang meledak dan melukai sejumlah orang, termasuk Kasat Reskrim Jakarta Timur Komisaris Dodi Rachmawan.

PBNU menyerukan kepada kepolisian dan pihak-pihak terkait untuk sungguh-sungguh mengungkap pelaku terror tersebut.

Dalam pernyataan pers tersebut juga dinyatakan, PBNU, keluarga besar NU, beserta para kiai dan ulama NU senantiasa mendoakan keselamatan Ulil dan kader-kader NU yang lain.

PBNU mengimbau para kader NU untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan serta memperbanyak munajat dan mohon perlindungan kepada Allah SWT.

Seperti diketahui, Ulil merupakan kader NU yang juga menantu Wakil Rais Aam PBNU KH Mustofa Bisri.(*)

(S024/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Sumber: antaranews.com

8 Syarat Pakaian Wanita Islam

Ulama LDII kembali menegaskan syarat-syarat pakaian wanita yang benar sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulullah SAW dalam Al-Quran dan Al- Hadist.

1. Menutup semua anggota badan kecuali WAJAH dan TELAPAK TANGAN

2. Pakaian tidak dijadikan sebagai perhiasan yang menarik perhatian orang lain.


وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ... سورة النور 31
Katakanlah pada kaum mukmin perempuan agar memejamkan pandangannya dan menjaga farjinya dan tidak menampakkan perhiasannya (aurat atau perhiasan) kecuali apa-apa yang tampak darinya dan supaya menutupkan kerudungnya atas dadanya...Surat An-Nur ayat 31

وَقَالَ الْأَعْمَشِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْها قَالَ: وَجْهُهَا وَكَفَّيْهَا وَالْخَاتَمُ. وَرُوِيَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ وَعَطَاءٍ وَعِكْرِمَةَ وَسَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ وَأَبِي الشَّعْثَاءِ وَالضَّحَّاكِ وَإِبْرَاهِيمَ النَّخَعِيِّ وَغَيْرِهِمْ نَحْوُ ذَلِكَ *تفسير ابن كثير
Al-’Amash meriwayatkan dari Said bin Jubair dari Ibni Abbas: dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali apa-apa yang nampak darinya, Ibnu Abas menegaskan: wajah dan telapak tangan dan cincinnya...[Tafsir Ibnu Katsir]

Sisi Lain Munas LDII 2011 di Surabaya

Alhamdulillah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, atas ridho Allah berhasil melaksanakan Musyawarah Nasional dengan aman dan lancar, 8-9 Maret 2011. Munas LDII ke-7 di kota Surabaya ini telah menghasilkan keputusan-keputusan penting untuk perkembangan organisasi lima tahun ke depan antara lain: memilih kembali Prof. DR. Ir. K.H. Abdullah Syam, M.Sc. sebagai ketua umum baru LDII, pembentukan kepengurusan DPP LDII dan penyusunan program kerja untuk lima tahun mendatang.

Menpora Hadiri Munas LDII di Surabaya

Menpora Andi Mallarangeng hari Rabu (9/3) petang menghadiri Munas ke VII LDII di Grha LDII Nggayungan, Surabaya. (foto: muchlis/kemenpora.go.id)
Surabaya: Menpora Andi Mallarangeng hari Rabu (9/3) petang mendarat di bandara Juanda Surabaya, setelah terbang dari Banjarmasin. Di Banjarmasin, Menpora mewakili Presiden SBY membuka Kongres PMII (Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia), sedang di Surabaya, hari Rabu malam Menpora menghadiri Munas ke VII LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), di Grha LDII Nggayungan, Surabaya.

Munas LDII diikuti 1.300 orang peserta yang berasal dari Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah Provinsi dan Dewan Pimpinan Daerah Kota/Kabupaten. Pengurus LDII berada di seluruh kota/kabupaten di 33 provinsi. Berdiri di Surabaya tahun 1972, LDII adalah ormas Islam, yang anggotanya juga banyak yang berasal dari Muhamadiyah dan Nahdlatul Ulama. (nas)

Sumber: www.kemenpora.go.id

LDII : Islam Tidak Mengenal Radikalisme

Prof. DR. Ir. K.H. Abdullah Syam, M.Sc. Ketua Umum DPP LDII
TEMPO Interaktif, Surabaya - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) tegaskan, Islam yang dia anut bukanlah Islam yang radikal. "Kita harus tunjukan, Islam tidak radikal, Islam sejuk dan damai," kata Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam, ketika membuka Munas LDII ke-VII di Shangri-la Hotel Surabaya, Selasa (8/3).

Sebagai Ketua Umum LDII, Abdullah mengaku beberapa kali ditanya oleh atase pertahanan beberapa negara tetangga mengenai Islam ala LDII. "Saya jelaskan ke mereka, semua yang dialamatkan ke Islam salah, Islam tidak radikal," tegasnya.

Untuk mewujudkan Islam yang ramah, LDII telah merumuskan sistem Green Dakwah yang berisi tujuh prinsip yaitu berpedoman terhadap Al-Quran dan Hadist, kemudian Islam yang shaleh, lantas Islam yang santun dan sejuk. Selanjutnya adalah Islam yang menjunjung kemaslahatan umat, selalu menjaga lingkungan, menjaga pola hidup sehat serta prinsip terkhir, adalah Islam yang menjunjung tinggi kasih sayang.

LDII saat ini juga terus menjalin hubungan dengan pemerintahan di antaranya kerjasama dengan Menteri Kesehatan dalam membangun 49 Posko Kesehatan Pesantren dengan anggaran Rp 56 juta untuk tiap pesantren.

Di tempat yang sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia bidang Ukwah, Umar Shihab berharap, LDII bisa meninggalkan masa lalu dan menatap ke depan dengan prinsip Islam yang benar.

Pada prinsipnya, tambah Umar, umat Islam terpecah karena dua perbedaan. Perbedaan pertama, terkait perbedaan prinsip Islam. "Seperti Ahmadiyah, pinsip Islamnya berbeda," tambah dia.

Sedangkan Perbedaan kedua adalah menyangkut perbedaan furuiah atau perbedaan madzhab. "Perbedaan madzhab sah saja, tapi seyogyanya perbedaan ini jangan menjadikan kita terpecah," ujarnya.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra/2011/03/08/brk,20110308-318389,id.html

LDII Selenggarakan Munas ke-7 di Surabaya

TEMPO Interaktif, SURABAYA - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII, di hotel Shangri-La Surabaya, Selasa siang ini (8/3). Munas digelar hingga Rabu besok (9/3).

Ketua panitia Munas LDII Criswanto Santoso mengatakan, Munas kali ini diikuti 1.300 peserta. Di antaranya dari Unsur Dewan Penasehat DPP LDII, Pengurus Pleno DPP LDII, utusan DPD Provinsi, serta DPD kabupaten dan kota seluruh Indonesia. "Alhamdulilah, perwakilan seluruh provinsi maupun kabupaten dan kota di Indonesia hadir," katanya, Selasa (8/3).

Hotel Shangri-la Jl. Mayjen Sungkono Surabaya tempat Munas ke-7 LDII
Selain melakukan pembahasan AD/ART, Munas lima tahunan ini juga akan memilih ketua Umum LDII yang baru. Dengan tema "Meningkatkan Pengembangan SDM Profesional Religius Menuju Indonesia Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan dan Bermartabat", Munas diharapkan mampu mencari solusi untuk membantu bangsa dari berbagai krisis yang terjadi.

Selain dihadiri pengurus LDII, Munas kali ini juga dihadiri Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siradj dan salah seorang Ketua PP Muhammadiyah Malik Fajar. "Rencananya, Menpora Andi Malarangeng juga hadir untuk menjadi pembicara," ujar Criswanto.

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam mengatakan, Munas di Surabaya ini adalah yang pertama digelar diluar Jakarta. "Sejak diidirikan 39 tahun lalu, baru kali ini Munas dilaksanakan di luar Jakarta," papar Abdullah.

Perceraian dalam Islam

2 Maret 2011, Direktorat Jendral Bimas Islam Kementrian Agama RI, merilis berita bahwa pasca reformasi angka perceraian meningkat tajam. Tingginya kasus perceraian bisa dilihat dari perbandingan bahwa diantara 2 juta pernikahan, terjadi 200.000 kasus perceraian (10%). Ironisnya, dahulu perceraian yang terjadi akibat suami menceraikan isteri (talak), tapi sekarang terbalik, justru banyak isteri yang menggugat cerai.

Prof. Nasaruddin Umar MA, Dirjen Bimas Islam, menambahkan sebab-sebab perceraian antara lain; persoalan ekonomi, ketidakcocokan, jarak sosial, intelektual, umur, cacat badan kecelakaan, dipenjara, dan menjadi TKI. Namun yang terbanyak kasus cerai disebabkan oleh perselingkuhan. Juga tidak sedikit kasus perceraian dilatarbelakangi perbedaan pandangan politik dalam keluarga. Ini menunjukkan betapa rapuhnya bangunan rumah tangga dalam masyarakat Indonesia.

LDII sebagai organisasi Islam yang membina jutaan jamaah di seluruh Indonesia juga tidak luput dari persoalaan perceraian dalam rumah tangga. Karenanya salah satu tugas organisasi adalah membina kerukunan, keutuhan dan keharmonisan dalam keluarga jamaah. Keguncangan rumah tangga akan sangat berpengaruh terhadap kekhusukan ibadah dan beratnya resiko sosial terutama bagi kelangsungan hidup anak-anak.

Imam Al-Ghazali, Pengikut Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah (bagian 4)

Membangun Ukhuwwah Islamiyah di atas Pondasi Al-Quran dan As-Sunnah
Ghazali, sebenarnya, adalah nama tempat dari wilayah At-Thusi wilayah dari Naisabur. Naisabur juga kota tempat tinggal أَبُوْ سَعِيْدٍ النَّيْسَابُورِيّ (Abu Sa’id An-Naisaburi) yang menulis di dalam kitab شَرَفُ الْمُصْطَفَى yang artinya Keunggulan Orang Yang Dipilih, bahwa “Jumlah keunikan yang dikhususkan untuk Nabi kita صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ mengalahkan seluruh Nabi yang ada adalah 60 macam.” Cukup banyak ulama dari kota Naisabur, إسْحَاقُ بْنُ إبْرَاهِيمَ بْنِ هَانِئٍ النّيْسَابُورِيّ (Ischaq bin Ibrahim bin Hani’ An-Naisaburi) juga berasal dari kota tersebut. Imam Muslim penyusun Hadits Muslim juga berasal dari kota tersebut.

Dalam Faidhul-Qadir Al-Munawi menjelaskan:
(م ِلمُسْلِمٍ) أَبُوْ الْحُسَيْنِ ابْنُ الْحَجاَّجِ الْقُشَيْرِيُّ النَّيْسَابُوْرِيُّ صاَحِبُ الصَّحِيْحِ اْلمَشْهثوْدِ لَهُ بِالتَّرْجِيْحِ ، صَنَّفَهُ مِنْ ثَلاَثِمِائَةِ أَلْفِ حَدِيْثٍ كَماَ فِي تاَرِيْخِ ابْنِ عَساَكِرٍ
(Huruf Mim adalah sebagai tanda dari kitab karya Muslim) yakni Abul-Chusain ibnu Al-Chajjaj Al-Qusyairi An-Naisaburi penyusun Kitab Shahih yang sangat masyhur dan telah disaksikan ke-shahihannya dengan pertimbangan yang cermat. Muslim telah menyaring 300. 000 Hadits hingga akhirnya menjadi Kitab tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam Tarikh Ibnu Asakir.

Penerapan Ekonomi Islam Semakin Meluas


Sofyan Syafri Harahap. (webpribadi)
"Semua pemerintah negara yang mengadopsi ekonomi kapitalisme sudah merasakan kegagalan sistem itu."
Medan, 27/2 (ANTARA) - Tumbuh suburnya lembaga keuangan khususnya perbankan berazaskan ekonomi Islam temasuk di negara nonmuslim dipicu sudah semakin terbuktinya sistem itu lebih bagus dari kapitalisme, kata Guru Besar Universitas Trisakti, Prof Dr Sofyan S. Harahap.

"Semua pemerintah negara yang mengadopsi ekonomi kapitalisme sudah merasakan kegagalan sistem itu antara lain terjadinya krisis keuangan dan melesunya pertumbuhan ekonomi dan akhirnya merasakan ekonomi berzaskan sistem Islam lebih baik dan karena itu mereka berlomba menjalankannya," ujarnya di Medan, Minggu.

Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan bahkan China, menurut dia, mulai dan semakin meningkatkan pengadopsian sistem ekonomi islami itu dan seharusnyalah Indonesia yang umat Islamnya mayoritas lebih gencar.

Dia menjelaskan, dalam menjalankan ekonomi Islam, pasar uang dan modal bukan untuk spekulasi atau meraih uang dari uang dan utang, tetapi menjadi ekuitas atau penyertaan yang akan membagi dana untung (profit), rugi (loss, pain), biaya (cost) secara bersama-sama.