Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Senin, 19 Maret 2012

Bank Syariah yang Tidak Sesuai Syariat

BERIKUT KISAH SEORANG KARYAWAN YANG MEMUTUSKAN KELUAR KARENA TIDAK TAHAN LAGI DENGAN BERBAGAI PENYIMPANGAN SYARIAH YANG DILAKUKAN BANK SYARIAH TEMPAT KERJANYA.

oleh Amir Siahaan
Tekadku sudah bulat: keluar dari bank syariah tempatku bekerja, dan kini aku di ruangan atasanku untuk menyerahkan surat pengunduranku. Aku tidak peduli lagi ketika atasanku mencoba mempengaruhiku agar aku kembali berpikir ulang. Alhamdulillah. Permohonan pengunduranku, yang kuajukan tiga bulan sebelumnya, akhirnya disetujui. Per November 2008 aku secara resmi resign dari tempat kerjaku.

Bekerja di bank merupakan keinginan banyak anak muda. Termasuk aku. Sebut saja Aku Amir. Aku memilih bekerja di bank syariah, antara lain karena berharap mendapatkan harta barokah, halal, dan juga bisa berdakwah, mengedukasi umat mengenai pentingnya mencari harta yang halal dan betapa bahaya dan besarnya dosa riba. Layaknya para pemuda yang mengaku ‘aktivis dakwah’. Tapi aku memilih pindah karena yang kuimpikan tidak sesuai dengan kenyataan.

“Kamu jangan gegabah, Mir. Kenapa kamu malah resign. Saya nilai, kinerja kamu bagus. Kita di sini kan untuk berdakwah,”(a) kata atasanku ketika aku menghadapnya untuk menyerahkan surat permohonanku.

Berdakwah? Apa yang kualami sungguh berbeda dengan yang dia katakan. Aku mencoba melakukan hal-hal kecil di kantorku yang kuyakini kebenarannya. Meja makan di kantor kupisahkan. Yang untuk pegawai pria sendiri. Terpisah dengan meja makan pegawai perempuan. Tapi meja-meja makan itu dikembalikan ke posisi semula. Di kantorku ada lebih dari satu toilet. Aku mengusulkan agar satu toilet khusus untuk karyawati dan toilet lainnya untuk karyawan. Tapi aku malah dicemooh.(b)

Jumat, 16 Maret 2012

PBNU-LDII Jalin Kerjasama dalam Lima Bidang

Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menjalin kerja sama dalam lima bidang yang strategis bagi umat dan bangsa. Bidang-bidang tersebut adalah dakwah yang bertema mencegah radikalisasi, lingkungan hidup dan penanggulangan bencana, pendidikan, kedaulatan pangan dan tetap tegaknya NKRI.

"Kami bekerjasama dengan PBNU, sebagai Ormas Islam nasional terbesar yang sama-sama berkomitmen terhadap tegaknya NKRI dan Pancasila. Kami konkretkan kerjasama itu dalam 5 bidang, serta dalam rangka lebih menguatkan ukhuwah," kata Ketua Umum DPP LDII, Prof Dr KH Abdullah Syam, usai bertemu dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqiel Siradj, di Jakarta, Kamis sore.

Siaran pers Humas DPP LDII menyebutkan, bahwa Ketua Umum PBNU Said Aqil mengatakan bahwa NU menyambut baik dan siap bekerjasama dengan LDII. Hal ini juga karena selaras dan berkaitan dengan upaya pemberdayaan umat yang dilakukan NU, yang menyentuh rakyat kecil.

Minggu, 11 Maret 2012

OKI Kecam Ormas Anarki Atas Namakan Islam

Kritik keras ini disuarakan Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu.

VIVAnews - Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu mengecam sejumlah ormas yang mengatasnamakan Islam tapi kerap menggelar aksi-aksi kekerasan. Dia bahkan mempertanyakan, siapa yang memberi mereka otoritas untuk bertindak anarkis seperti itu.

"Ketika seseorang mengatakan saya melakukan ini atas nama Islam, harus ditanya dari mana otoritas itu, siapa yang memberinya lisensi sebagai pembela Islam," katanya usai bertemu Presiden SBY di Kantor Presiden, Senin 20 Februari 2012.

Menurutnya, ada banyak aksi yang membawa-bawa nama Islam tapi bertentangan dengan prinsip Islam itu sendiri. Padahal, Islam memiliki standar acuan dalam menilai realitas yang senantiasa berkembang, yakni Alquran dan Sunah Nabi.

"Tentu, penafsir Quran dan Sunah harus orang yang benar-benar punya otoritas untuk itu. Itu pun harus sesuai konteksnya. Tidak bisa sembarang orang menafsirkan," Ihsanoglu menegaskan.

Ihsanoglu menerangkan dalam ajaran Islam tidak ada referensi dan dogma tunggal yang terlepas dari konteksnya. "Jangan lupa, Islam adalah agama yang konsisten. Ada dua pegangan yang utama, yakni: tidak ada paksaan dalam beragama dan prinsip 'untukmu agamamu dan untukku agamaku'," katanya.

Sumber:VIVAnews

Minggu, 04 Maret 2012

Kiamat Sudah Dekat

“Srigala berbulu domba” adalah pepatah lama yang saat ini masih sangat relevan. Apa yang nampak di luar tidak seperti aslinya. Tokoh dan pemimpin berwajah manis dan bertutur halus ternyata tega juga menghianati kepercayaan rakyat dan mau menggarong uang rakyat. Para pengadil, hakim dan penegak hukum yang sibuk memperkaya diri dengan menjual keadilan yang dipegangnya. Para ulama dan kyai yang tidak lagi sudi membina umat dan tidak peduli dengan merebaknya kemungkaran dan kemaksiatan di masyarakat.

Bagi umat Islam fenomena saat ini sebenarnya tidak mengherankan sebab lima belas abad yang lalu Rasulillah SAW seperti tertulis di berbagai Hadist telah mengisyaratkan tanda-tanda akhir jaman. Beliau Nabi menggambarkan banyaknya manusia berbulu domba namun hatinya singa. Kebohongan, kemunafikan dan kepalsuan merupakan tanda-tanda nyata bahwa kiamat memang sudah dekat.

Tanda-tanda hari kiamat yang tidak kalah nyata adalah merebaknya perzinaan dan suburnya kelahiran anak-anak hasil zina. Saat ini perzinaan dan pergaulan bebas bukanlah hal yang tabu lagi tapi sesuatu yang dianggap biasa dan lumrah. Sebagian besar masyarakat telah hilang batas-batas etika dan rasa malu. Sampai-sampai Rasulullah SAW pernah menggambarkan bahwa di akhir jaman manusia tidak akan malu lagi melakukan hubungan badan (zina) di tengah jalan. Nauzu billahi min zalika!

Bank Syariah yang Tidak Sesuai Syariat

BERIKUT KISAH SEORANG KARYAWAN YANG MEMUTUSKAN KELUAR KARENA TIDAK TAHAN LAGI DENGAN BERBAGAI PENYIMPANGAN SYARIAH YANG DILAKUKAN BANK SYARIAH TEMPAT KERJANYA.

oleh Amir Siahaan
Tekadku sudah bulat: keluar dari bank syariah tempatku bekerja, dan kini aku di ruangan atasanku untuk menyerahkan surat pengunduranku. Aku tidak peduli lagi ketika atasanku mencoba mempengaruhiku agar aku kembali berpikir ulang. Alhamdulillah. Permohonan pengunduranku, yang kuajukan tiga bulan sebelumnya, akhirnya disetujui. Per November 2008 aku secara resmi resign dari tempat kerjaku.

Bekerja di bank merupakan keinginan banyak anak muda. Termasuk aku. Sebut saja Aku Amir. Aku memilih bekerja di bank syariah, antara lain karena berharap mendapatkan harta barokah, halal, dan juga bisa berdakwah, mengedukasi umat mengenai pentingnya mencari harta yang halal dan betapa bahaya dan besarnya dosa riba. Layaknya para pemuda yang mengaku ‘aktivis dakwah’. Tapi aku memilih pindah karena yang kuimpikan tidak sesuai dengan kenyataan.

“Kamu jangan gegabah, Mir. Kenapa kamu malah resign. Saya nilai, kinerja kamu bagus. Kita di sini kan untuk berdakwah,”(a) kata atasanku ketika aku menghadapnya untuk menyerahkan surat permohonanku.

Berdakwah? Apa yang kualami sungguh berbeda dengan yang dia katakan. Aku mencoba melakukan hal-hal kecil di kantorku yang kuyakini kebenarannya. Meja makan di kantor kupisahkan. Yang untuk pegawai pria sendiri. Terpisah dengan meja makan pegawai perempuan. Tapi meja-meja makan itu dikembalikan ke posisi semula. Di kantorku ada lebih dari satu toilet. Aku mengusulkan agar satu toilet khusus untuk karyawati dan toilet lainnya untuk karyawan. Tapi aku malah dicemooh.(b)

PBNU-LDII Jalin Kerjasama dalam Lima Bidang

Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menjalin kerja sama dalam lima bidang yang strategis bagi umat dan bangsa. Bidang-bidang tersebut adalah dakwah yang bertema mencegah radikalisasi, lingkungan hidup dan penanggulangan bencana, pendidikan, kedaulatan pangan dan tetap tegaknya NKRI.

"Kami bekerjasama dengan PBNU, sebagai Ormas Islam nasional terbesar yang sama-sama berkomitmen terhadap tegaknya NKRI dan Pancasila. Kami konkretkan kerjasama itu dalam 5 bidang, serta dalam rangka lebih menguatkan ukhuwah," kata Ketua Umum DPP LDII, Prof Dr KH Abdullah Syam, usai bertemu dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqiel Siradj, di Jakarta, Kamis sore.

Siaran pers Humas DPP LDII menyebutkan, bahwa Ketua Umum PBNU Said Aqil mengatakan bahwa NU menyambut baik dan siap bekerjasama dengan LDII. Hal ini juga karena selaras dan berkaitan dengan upaya pemberdayaan umat yang dilakukan NU, yang menyentuh rakyat kecil.

OKI Kecam Ormas Anarki Atas Namakan Islam

Kritik keras ini disuarakan Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu.

VIVAnews - Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu mengecam sejumlah ormas yang mengatasnamakan Islam tapi kerap menggelar aksi-aksi kekerasan. Dia bahkan mempertanyakan, siapa yang memberi mereka otoritas untuk bertindak anarkis seperti itu.

"Ketika seseorang mengatakan saya melakukan ini atas nama Islam, harus ditanya dari mana otoritas itu, siapa yang memberinya lisensi sebagai pembela Islam," katanya usai bertemu Presiden SBY di Kantor Presiden, Senin 20 Februari 2012.

Menurutnya, ada banyak aksi yang membawa-bawa nama Islam tapi bertentangan dengan prinsip Islam itu sendiri. Padahal, Islam memiliki standar acuan dalam menilai realitas yang senantiasa berkembang, yakni Alquran dan Sunah Nabi.

"Tentu, penafsir Quran dan Sunah harus orang yang benar-benar punya otoritas untuk itu. Itu pun harus sesuai konteksnya. Tidak bisa sembarang orang menafsirkan," Ihsanoglu menegaskan.

Ihsanoglu menerangkan dalam ajaran Islam tidak ada referensi dan dogma tunggal yang terlepas dari konteksnya. "Jangan lupa, Islam adalah agama yang konsisten. Ada dua pegangan yang utama, yakni: tidak ada paksaan dalam beragama dan prinsip 'untukmu agamamu dan untukku agamaku'," katanya.

Sumber:VIVAnews

Kiamat Sudah Dekat

“Srigala berbulu domba” adalah pepatah lama yang saat ini masih sangat relevan. Apa yang nampak di luar tidak seperti aslinya. Tokoh dan pemimpin berwajah manis dan bertutur halus ternyata tega juga menghianati kepercayaan rakyat dan mau menggarong uang rakyat. Para pengadil, hakim dan penegak hukum yang sibuk memperkaya diri dengan menjual keadilan yang dipegangnya. Para ulama dan kyai yang tidak lagi sudi membina umat dan tidak peduli dengan merebaknya kemungkaran dan kemaksiatan di masyarakat.

Bagi umat Islam fenomena saat ini sebenarnya tidak mengherankan sebab lima belas abad yang lalu Rasulillah SAW seperti tertulis di berbagai Hadist telah mengisyaratkan tanda-tanda akhir jaman. Beliau Nabi menggambarkan banyaknya manusia berbulu domba namun hatinya singa. Kebohongan, kemunafikan dan kepalsuan merupakan tanda-tanda nyata bahwa kiamat memang sudah dekat.

Tanda-tanda hari kiamat yang tidak kalah nyata adalah merebaknya perzinaan dan suburnya kelahiran anak-anak hasil zina. Saat ini perzinaan dan pergaulan bebas bukanlah hal yang tabu lagi tapi sesuatu yang dianggap biasa dan lumrah. Sebagian besar masyarakat telah hilang batas-batas etika dan rasa malu. Sampai-sampai Rasulullah SAW pernah menggambarkan bahwa di akhir jaman manusia tidak akan malu lagi melakukan hubungan badan (zina) di tengah jalan. Nauzu billahi min zalika!