Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Minggu, 11 Maret 2012

OKI Kecam Ormas Anarki Atas Namakan Islam

Kritik keras ini disuarakan Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu.

VIVAnews - Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu mengecam sejumlah ormas yang mengatasnamakan Islam tapi kerap menggelar aksi-aksi kekerasan. Dia bahkan mempertanyakan, siapa yang memberi mereka otoritas untuk bertindak anarkis seperti itu.

"Ketika seseorang mengatakan saya melakukan ini atas nama Islam, harus ditanya dari mana otoritas itu, siapa yang memberinya lisensi sebagai pembela Islam," katanya usai bertemu Presiden SBY di Kantor Presiden, Senin 20 Februari 2012.

Menurutnya, ada banyak aksi yang membawa-bawa nama Islam tapi bertentangan dengan prinsip Islam itu sendiri. Padahal, Islam memiliki standar acuan dalam menilai realitas yang senantiasa berkembang, yakni Alquran dan Sunah Nabi.

"Tentu, penafsir Quran dan Sunah harus orang yang benar-benar punya otoritas untuk itu. Itu pun harus sesuai konteksnya. Tidak bisa sembarang orang menafsirkan," Ihsanoglu menegaskan.

Ihsanoglu menerangkan dalam ajaran Islam tidak ada referensi dan dogma tunggal yang terlepas dari konteksnya. "Jangan lupa, Islam adalah agama yang konsisten. Ada dua pegangan yang utama, yakni: tidak ada paksaan dalam beragama dan prinsip 'untukmu agamamu dan untukku agamaku'," katanya.

Sumber:VIVAnews

OKI Kecam Ormas Anarki Atas Namakan Islam

Kritik keras ini disuarakan Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu.

VIVAnews - Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu mengecam sejumlah ormas yang mengatasnamakan Islam tapi kerap menggelar aksi-aksi kekerasan. Dia bahkan mempertanyakan, siapa yang memberi mereka otoritas untuk bertindak anarkis seperti itu.

"Ketika seseorang mengatakan saya melakukan ini atas nama Islam, harus ditanya dari mana otoritas itu, siapa yang memberinya lisensi sebagai pembela Islam," katanya usai bertemu Presiden SBY di Kantor Presiden, Senin 20 Februari 2012.

Menurutnya, ada banyak aksi yang membawa-bawa nama Islam tapi bertentangan dengan prinsip Islam itu sendiri. Padahal, Islam memiliki standar acuan dalam menilai realitas yang senantiasa berkembang, yakni Alquran dan Sunah Nabi.

"Tentu, penafsir Quran dan Sunah harus orang yang benar-benar punya otoritas untuk itu. Itu pun harus sesuai konteksnya. Tidak bisa sembarang orang menafsirkan," Ihsanoglu menegaskan.

Ihsanoglu menerangkan dalam ajaran Islam tidak ada referensi dan dogma tunggal yang terlepas dari konteksnya. "Jangan lupa, Islam adalah agama yang konsisten. Ada dua pegangan yang utama, yakni: tidak ada paksaan dalam beragama dan prinsip 'untukmu agamamu dan untukku agamaku'," katanya.

Sumber:VIVAnews