Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Senin, 18 Januari 2016

Mewujudkan Target Pembinaan Generus Melalui Kompetisi Anak Sholeh





Kompetisi Anak Sholeh Sidoarjo (Kompass) ke-4 yang diadakan oleh DPD LDII Sidoarjo di Gedung Al-Barokah, Sruni, Gedangan, Sidoarjo, Minggu (17/1), dihadiri Sekitar 2.000 peserta dari Pengurus Cabang (PC) LDII Gedangan, Waru, dan Sukodono.

Tahun ini Jumlah peserta mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya hanya anak usia PAUD dan SD yang menjadi peserta, tahun ini anak usia SMP (pra remaja) juga ikut berpartisipasi.

Kegiatan yang bertemakan “Dengan Kompetisi Anak Sholeh Sidoarjo, kita wujudkan generasi yang berilmu, berakhlakul karimah, mandiri, dan berprestasi” itu menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan program Pembina Penggerak Generus (PPG). PPG merupakan salah satu program pembinaan LDII terhadap generasi penerus dengan sasaran usia PAUD hingga usia mandiri.

“Tolok ukur yang lain misalnya tingkat ketertiban anak sholat di masjid, ketertiban dalam aktifitas anak mengaji di masjid, atau tingkah laku anak terhadap orang tuanya dan lingkungannya,” tutur Ir. H. Rony Romandhawira, M.M. selaku Ketua DPD LDII Sidoarjo saat ditemui tim penulis.

Rony menyatakan bangga terhadap keberhasilan para pengurus LDII beserta pakar pendidik dan orang tua dalam membina generasi penerus LDII. Ia membuka acara Kompass pada pukul 7 pagi, yang diisi dengan atraksi pencak silat Persinas ASAD.

Ada beberapa kategori lomba, diantaranya cerdas cermat, hafalan doa, adzan, pildacil, tahfidz, serta membaca dan menerangkan arti dari beberapa ayat dalam Al-Quran. Masing-masing lomba diikuti oleh beberapa perwakilan dari masing-masing Pengurus Cabang (PC).

Khusus untuk lomba mewarnai diperuntukkan bagi peserta dengan kategori usia PAUD hingga 3 SD. Sedangkan lomba menggambar untuk usia 4-6 SD dan untuk usia SMP mengikuti lomba rangking 1.
Demi mewujudkan tercapainya target dalam program PPG ini, selain pakar pendidik, orang tua juga dilibatkan penuh. Termasuk dalam hal mendidik putra-putrinya ketika di rumah, dan dalam hal agama sekalipun. Dengan adanya kolaborasi antara pakar pendidik dan orang tua diharapkan putra-putri LDII menjadi generasi yang berilmu, berakhlakul karimah, mandiri, dan berprestasi.

“Walaupun persiapannya sangat singkat, hanya 2 minggu, alhamdulillah bisa berjalan lancar.”, sambut salah satu panitia. “Untuk program dalam waktu dekat, Insyaallah akan diadakan Kompass se-Sidoarjo,” lanjutnya.

Saat acara doorprize, seluruh peserta saling berlomba menjawab pertanyaan. Tidak hanya santri, bahkan pengurus LDII dan pakar pendidik pun juga ikut menjawab pertanyaan yang dilontarkan panitia.
Di penghujung acara diumumkan juara dari masing-masing kategori lomba. Sebagai juara umum dalam Kompass 4 kali ini disabet oleh PC Gedangan.

“Dalam suatu perlombaan, menang kalah itu hal yang wajar. Walaupun kita tidak mendapatkan medali sekalipun itu tidak menjadi masalah. Sebab setiap detail pembinaan agama yang kita dapat itu nilainya lebih berharga dari pada hadiah dan medali. Itu yang kami tanamkan pada anak didik kami,” tutur Hadi selaku pakar pendidik LDII PC Sukodono. (Ita/Lian/Frano/Adam)














Mewujudkan Target Pembinaan Generus Melalui Kompetisi Anak Sholeh





Kompetisi Anak Sholeh Sidoarjo (Kompass) ke-4 yang diadakan oleh DPD LDII Sidoarjo di Gedung Al-Barokah, Sruni, Gedangan, Sidoarjo, Minggu (17/1), dihadiri Sekitar 2.000 peserta dari Pengurus Cabang (PC) LDII Gedangan, Waru, dan Sukodono.

Tahun ini Jumlah peserta mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya hanya anak usia PAUD dan SD yang menjadi peserta, tahun ini anak usia SMP (pra remaja) juga ikut berpartisipasi.

Kegiatan yang bertemakan “Dengan Kompetisi Anak Sholeh Sidoarjo, kita wujudkan generasi yang berilmu, berakhlakul karimah, mandiri, dan berprestasi” itu menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan program Pembina Penggerak Generus (PPG). PPG merupakan salah satu program pembinaan LDII terhadap generasi penerus dengan sasaran usia PAUD hingga usia mandiri.

“Tolok ukur yang lain misalnya tingkat ketertiban anak sholat di masjid, ketertiban dalam aktifitas anak mengaji di masjid, atau tingkah laku anak terhadap orang tuanya dan lingkungannya,” tutur Ir. H. Rony Romandhawira, M.M. selaku Ketua DPD LDII Sidoarjo saat ditemui tim penulis.

Rony menyatakan bangga terhadap keberhasilan para pengurus LDII beserta pakar pendidik dan orang tua dalam membina generasi penerus LDII. Ia membuka acara Kompass pada pukul 7 pagi, yang diisi dengan atraksi pencak silat Persinas ASAD.

Ada beberapa kategori lomba, diantaranya cerdas cermat, hafalan doa, adzan, pildacil, tahfidz, serta membaca dan menerangkan arti dari beberapa ayat dalam Al-Quran. Masing-masing lomba diikuti oleh beberapa perwakilan dari masing-masing Pengurus Cabang (PC).

Khusus untuk lomba mewarnai diperuntukkan bagi peserta dengan kategori usia PAUD hingga 3 SD. Sedangkan lomba menggambar untuk usia 4-6 SD dan untuk usia SMP mengikuti lomba rangking 1.
Demi mewujudkan tercapainya target dalam program PPG ini, selain pakar pendidik, orang tua juga dilibatkan penuh. Termasuk dalam hal mendidik putra-putrinya ketika di rumah, dan dalam hal agama sekalipun. Dengan adanya kolaborasi antara pakar pendidik dan orang tua diharapkan putra-putri LDII menjadi generasi yang berilmu, berakhlakul karimah, mandiri, dan berprestasi.

“Walaupun persiapannya sangat singkat, hanya 2 minggu, alhamdulillah bisa berjalan lancar.”, sambut salah satu panitia. “Untuk program dalam waktu dekat, Insyaallah akan diadakan Kompass se-Sidoarjo,” lanjutnya.

Saat acara doorprize, seluruh peserta saling berlomba menjawab pertanyaan. Tidak hanya santri, bahkan pengurus LDII dan pakar pendidik pun juga ikut menjawab pertanyaan yang dilontarkan panitia.
Di penghujung acara diumumkan juara dari masing-masing kategori lomba. Sebagai juara umum dalam Kompass 4 kali ini disabet oleh PC Gedangan.

“Dalam suatu perlombaan, menang kalah itu hal yang wajar. Walaupun kita tidak mendapatkan medali sekalipun itu tidak menjadi masalah. Sebab setiap detail pembinaan agama yang kita dapat itu nilainya lebih berharga dari pada hadiah dan medali. Itu yang kami tanamkan pada anak didik kami,” tutur Hadi selaku pakar pendidik LDII PC Sukodono. (Ita/Lian/Frano/Adam)