Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Jumat, 18 Oktober 2013

RENUNGAN JASA IBU



RENUNGKANLAH........

Ketika kita lapar, tangan ibu yang menyuapi. 

Ketika kita haus, tangan ibu yang memberi minuman. 
Ketika kita menangis, tangan ibu yang mengusap air mata. 
Ketika kita gembira, tangan ibu yang menadah syukur, memeluk kita erat dengan deraian air mata bahagia.

 


Ketika kita mandi, tangan ibu yang meratakan air ke seluruh badan, membersihkan segala kotoran. 
Ketika kita dilanda masalah, tangan ibu yang membelai duka sambil berkata, "Sabar nak, sabar ya sayang."

 

NAMUN.......

Ketika ibu sudah tua dan kelaparan, tiada tangan dari anak yang menyuapi. 

Dengan tangan yang gemetar, ibu menyuapkan sendiri makanan ke mulutnya dengan linangan air mata.
Ketika ibu sakit, dimana tangan anak yang ibu harapkan dapat merawat ibu yang sedang sakit?

Ketika nyawa ibu terpisah dari jasad. 

Ketika jenazah ibu hendak dimandikan, 
Dimana tangan anak yang ibu harapkan untuk menyirami jenazah ibu untuk terakhir kali.

Tangan ibu, tangan ajaib. 

Sentuhan ibu, sentuhan kasih, dapat membawa ke Surga Firdaus.
Lewat berbakti kepadamu lah jalan menuju surga Tuhanku.
 

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
 

« رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ »
 

"Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina." Ada yang bertanya, "Siapa, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga."(HR. Muslim)

Dari Abdullah bin ’Umar, ia berkata,

 
رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ وَ سَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
 

"Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua." ( Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan jika sampai pada sahabat, namun shahih jika sampai pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam)


Mari kita berbakti sebesar-besarnya untuk orang tua kita jika orang tua kita masih hidup, jangan sampai kita menyakitinya.

Dan Mari kita do'akan orang tua kita setinggi-tingginya semoga beliaunya mendapat ampunan sebesar-besarnya dari Alloh SWT atas segala dosa-dosanya, diterima amalan-amalan baiknya dan mendapatkan surga setinggi-tingginya di sisi Alloh SWT. 
Amin....amin......Ya robbal 'alamiin.

Mau lihat detail nasehatnya? Yuk... kita klik disini....




 

RENUNGAN JASA IBU



RENUNGKANLAH........

Ketika kita lapar, tangan ibu yang menyuapi. 

Ketika kita haus, tangan ibu yang memberi minuman. 
Ketika kita menangis, tangan ibu yang mengusap air mata. 
Ketika kita gembira, tangan ibu yang menadah syukur, memeluk kita erat dengan deraian air mata bahagia.

 


Ketika kita mandi, tangan ibu yang meratakan air ke seluruh badan, membersihkan segala kotoran. 
Ketika kita dilanda masalah, tangan ibu yang membelai duka sambil berkata, "Sabar nak, sabar ya sayang."

 

NAMUN.......

Ketika ibu sudah tua dan kelaparan, tiada tangan dari anak yang menyuapi. 

Dengan tangan yang gemetar, ibu menyuapkan sendiri makanan ke mulutnya dengan linangan air mata.
Ketika ibu sakit, dimana tangan anak yang ibu harapkan dapat merawat ibu yang sedang sakit?

Ketika nyawa ibu terpisah dari jasad. 

Ketika jenazah ibu hendak dimandikan, 
Dimana tangan anak yang ibu harapkan untuk menyirami jenazah ibu untuk terakhir kali.

Tangan ibu, tangan ajaib. 

Sentuhan ibu, sentuhan kasih, dapat membawa ke Surga Firdaus.
Lewat berbakti kepadamu lah jalan menuju surga Tuhanku.
 

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
 

« رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ »
 

"Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina." Ada yang bertanya, "Siapa, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga."(HR. Muslim)

Dari Abdullah bin ’Umar, ia berkata,

 
رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ وَ سَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
 

"Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua." ( Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan jika sampai pada sahabat, namun shahih jika sampai pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam)


Mari kita berbakti sebesar-besarnya untuk orang tua kita jika orang tua kita masih hidup, jangan sampai kita menyakitinya.

Dan Mari kita do'akan orang tua kita setinggi-tingginya semoga beliaunya mendapat ampunan sebesar-besarnya dari Alloh SWT atas segala dosa-dosanya, diterima amalan-amalan baiknya dan mendapatkan surga setinggi-tingginya di sisi Alloh SWT. 
Amin....amin......Ya robbal 'alamiin.

Mau lihat detail nasehatnya? Yuk... kita klik disini....