Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Rabu, 20 Juli 2011

Baitul Ulum, Pondok LDII di Kaki Gunung Lawu

Pengajian Quran Hadist di dusun Klaten desa Puntukdoro Plaosan Kabupaten Magetan dimulai tahun 1969 yang dimotori oleh ulama setempat bernama KH. Muchsin yang lahir 1917 dan wafat tahun 2000. Saat ini di sana terdapat 270 (dua ratus tujuh puluh) keluarga tergabung dalam keluarga besar Lembaga Dakwah Islam Indonesia, yang merupakan 90% jumlah warga dusun Klaten.

Semula Pondok pesantren Baitul Ulum yang mulai beroperasi tahun 1977 bertujuan untuk mendidik generasi muda setempat yang jumlahnya terus meningkat. Namun saat ini lembaga pendidikan yang diresmikan oleh ketua DPR Agung Laksono ini membina 70 orang santri putra dan putri berasal dari berbagai daerah. Setiap bulan pondok ini meluluskan tidak kurang dari 5 orang mubaligh dan mubalighot. Kualifikasi umum mubaligh dan mubalighot LDII adalah: lulus bacaan / tajwid Quran 30 jus, khatam makna dan keterangan / tafsir Quran 30 jus, khatam 15 hadist himpunan dan berakhlak baik.

Berdiri di tengah pemukiman yang dikelilingi lahan sawah dan kebun, Pondok Pesantren Baitul Ulum hanya berjarak perjalanan kurang lebih lima menit ke Telaga Sarangan. Berada di kaki Gunung Lawu Pondok LDII ini dikelilingi panorama alam yang indah dengan hawa yang sejuk dan air sumber pegunungan yang jernih. Secara keselurahan Pondok Baitul Ulum memiliki keunggulan antara lain:
  • Biaya murah, hanya Rp 100.000 (seratus ribu rupiah) per bulan sudah termasuk biaya pondokan dan uang makan.
  • Para siswa bisa sambil melanjutkan sekolah umum tingkat SMP maupun SMU.
  • Berlokasi di kaki gunung Lawu dengan udara bersih, sejuk dan pemandangan alam yang indah.

Baitul Ulum, Pondok LDII di Kaki Gunung Lawu

Pengajian Quran Hadist di dusun Klaten desa Puntukdoro Plaosan Kabupaten Magetan dimulai tahun 1969 yang dimotori oleh ulama setempat bernama KH. Muchsin yang lahir 1917 dan wafat tahun 2000. Saat ini di sana terdapat 270 (dua ratus tujuh puluh) keluarga tergabung dalam keluarga besar Lembaga Dakwah Islam Indonesia, yang merupakan 90% jumlah warga dusun Klaten.

Semula Pondok pesantren Baitul Ulum yang mulai beroperasi tahun 1977 bertujuan untuk mendidik generasi muda setempat yang jumlahnya terus meningkat. Namun saat ini lembaga pendidikan yang diresmikan oleh ketua DPR Agung Laksono ini membina 70 orang santri putra dan putri berasal dari berbagai daerah. Setiap bulan pondok ini meluluskan tidak kurang dari 5 orang mubaligh dan mubalighot. Kualifikasi umum mubaligh dan mubalighot LDII adalah: lulus bacaan / tajwid Quran 30 jus, khatam makna dan keterangan / tafsir Quran 30 jus, khatam 15 hadist himpunan dan berakhlak baik.

Berdiri di tengah pemukiman yang dikelilingi lahan sawah dan kebun, Pondok Pesantren Baitul Ulum hanya berjarak perjalanan kurang lebih lima menit ke Telaga Sarangan. Berada di kaki Gunung Lawu Pondok LDII ini dikelilingi panorama alam yang indah dengan hawa yang sejuk dan air sumber pegunungan yang jernih. Secara keselurahan Pondok Baitul Ulum memiliki keunggulan antara lain:
  • Biaya murah, hanya Rp 100.000 (seratus ribu rupiah) per bulan sudah termasuk biaya pondokan dan uang makan.
  • Para siswa bisa sambil melanjutkan sekolah umum tingkat SMP maupun SMU.
  • Berlokasi di kaki gunung Lawu dengan udara bersih, sejuk dan pemandangan alam yang indah.