Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Kamis, 27 Maret 2014

Memilih Wakil Rakyat dan Pemimpin Islami yang Berkarakter

  
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa untuk menjadi pemimpin birokrasi pemerintahan di Indonesia ini, diperlukan pengorbanan. Salah satunya adalah pengorbanan uang. Kabarnya, jika ingin duduk sebagai caleg, minimal dibutuhkan biaya 1 milyard lebih. Bahkan, untuk menjadi lurah saja, harus siap sedia dana ratusan juta.

      Fakta tentang mahalnya biaya demokrasi dan politik di negeri ini, makin jelas dan meluas seiring dengan digelarnya Pileg, Pilkada, baik pada pemilihan gubernur, walikota dan bupati. Para calon pimpinan daerah harus merogoh koceknya dalam-dalam. Bila kehabisan, wajib patungan dari para kolega dan partai pengusungnya.

Jika memang wajah politik di Indonesia telah sedemikian mahalnya, dan itu merupakan fardlu ain, maka syarat yang tak boleh diabaikan, dia harus orang kaya, jika hal ini terus terjadi di negara Indonesia tentunya menjadikan suatu Bom waktu tersendiri bagi demokrasi negara kita menuju kehancuran dan menjadi negara yang mengarah Demokrasi Kapitalis, orang-orang yang sebenarnya tidak memenuhi syarat menjadi seorang wakil rakyat atau pemimpin pemerintahan dalam memimpin rakyatnya tetapi karena bermodal dan berkantong tebal maka jadilah mereka menjadi wakil rakyat atau kepala pemerintahan.



     
Oleh karenanya, rakyat harus bergerak semangat dan cerdas memilih calon wakil dan pemimpinnya. Jika kita buta tentang status wakil dan pemimpin yang harus kaya ide dan kaya hati dan bermodal 6 tobiat luhur, maka kita harus bersiap-siap menyesal .

Calon pemimpin yang hanya cerdas dan pintar akalnya, untuk saat ini, stoknya sudah banyak di Indonesia. Curriculum Vitae-nya juga bagus-bagus. Dedikasi, loyalitas dan idealisme mereka juga menjanjikan. Apalagi casing luar alias performance-nya juga tidak mengecewakan.

Karenanya, sebelum terlambat karena penyesalan selalu berada di garis finish, maka tentukan pilihan kita kepada wakil rakyat dan pemimpin yang, transparan, cerdas, kaya hati, kaya ide dan yang tak pentingnya adalah bermodal 6 tobiat luhur. 



   6 (Enam) Tobiat Luhur modal seorang wakil rakyat dan pemimpin yang Berkarakter:
 
   1.   Rukun: Wakil Rakyat dan Pemimpin yang tidak punya uneg-uneg jelek,drengki, srei, iri hati, harus saling mengasihi, saling memaafkan, bantu membantu, dan tolong menolong dalam kebaikan, kuat memperkuat saling mendo’akan yang baik dan kalau bertemu rakyatnya bisa dengan wajah yang ceria dan memberi salam.

  2. Kompak: Wakil Rakyat dan Pemimpin dapat bersama rakyatnya bersama-sama dengan giat, senang,gembira, holobis kuntul baris, saiyek saeko proyo, seia sekata dalam menjalankan program-program negara.

3. Kerjasama yang baik: Wakil Rakyat dan Pemimpin Rakyat bersama rakyatnya bisa saling peduli, saling mendukung, saling melancarkan, tidak jegal menjegal, tidak jatuh menjatuhkan, tidak rugi merugikan, dan tidak fitnah menfitnah

4. Jujur: Wakil Rakyat dan Pemimpin Rakyat yang bisa berkata benar, tidak dusta, tidak menipu, polos apa adanya.

5. Amanah: Wakil Rakyat dan Pemimpin Rakyat yang bisa dipercaya dan menjaga kepercayaan dari rakyat, tidak berkhianat (tidak merusak kepercayaan ) dan menyampaikan hak kepada yang berhak menerima.

6. Mujhid muzhid:    
    mujhid  artinya Wakil Rakyat dan Pemimpin Rakyat yang sanggup dan bisa kerja giat, semangat, berhasil dan qurup.
    muzhid  artinya Wakil Rakyat yang sanggup dan bisa tirakat banter, hidup hemat, gemi setiti, ati - ati


Memilih Wakil Rakyat dan Pemimpin Islami yang Berkarakter

  
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa untuk menjadi pemimpin birokrasi pemerintahan di Indonesia ini, diperlukan pengorbanan. Salah satunya adalah pengorbanan uang. Kabarnya, jika ingin duduk sebagai caleg, minimal dibutuhkan biaya 1 milyard lebih. Bahkan, untuk menjadi lurah saja, harus siap sedia dana ratusan juta.

      Fakta tentang mahalnya biaya demokrasi dan politik di negeri ini, makin jelas dan meluas seiring dengan digelarnya Pileg, Pilkada, baik pada pemilihan gubernur, walikota dan bupati. Para calon pimpinan daerah harus merogoh koceknya dalam-dalam. Bila kehabisan, wajib patungan dari para kolega dan partai pengusungnya.

Jika memang wajah politik di Indonesia telah sedemikian mahalnya, dan itu merupakan fardlu ain, maka syarat yang tak boleh diabaikan, dia harus orang kaya, jika hal ini terus terjadi di negara Indonesia tentunya menjadikan suatu Bom waktu tersendiri bagi demokrasi negara kita menuju kehancuran dan menjadi negara yang mengarah Demokrasi Kapitalis, orang-orang yang sebenarnya tidak memenuhi syarat menjadi seorang wakil rakyat atau pemimpin pemerintahan dalam memimpin rakyatnya tetapi karena bermodal dan berkantong tebal maka jadilah mereka menjadi wakil rakyat atau kepala pemerintahan.



     
Oleh karenanya, rakyat harus bergerak semangat dan cerdas memilih calon wakil dan pemimpinnya. Jika kita buta tentang status wakil dan pemimpin yang harus kaya ide dan kaya hati dan bermodal 6 tobiat luhur, maka kita harus bersiap-siap menyesal .

Calon pemimpin yang hanya cerdas dan pintar akalnya, untuk saat ini, stoknya sudah banyak di Indonesia. Curriculum Vitae-nya juga bagus-bagus. Dedikasi, loyalitas dan idealisme mereka juga menjanjikan. Apalagi casing luar alias performance-nya juga tidak mengecewakan.

Karenanya, sebelum terlambat karena penyesalan selalu berada di garis finish, maka tentukan pilihan kita kepada wakil rakyat dan pemimpin yang, transparan, cerdas, kaya hati, kaya ide dan yang tak pentingnya adalah bermodal 6 tobiat luhur. 



   6 (Enam) Tobiat Luhur modal seorang wakil rakyat dan pemimpin yang Berkarakter:
 
   1.   Rukun: Wakil Rakyat dan Pemimpin yang tidak punya uneg-uneg jelek,drengki, srei, iri hati, harus saling mengasihi, saling memaafkan, bantu membantu, dan tolong menolong dalam kebaikan, kuat memperkuat saling mendo’akan yang baik dan kalau bertemu rakyatnya bisa dengan wajah yang ceria dan memberi salam.

  2. Kompak: Wakil Rakyat dan Pemimpin dapat bersama rakyatnya bersama-sama dengan giat, senang,gembira, holobis kuntul baris, saiyek saeko proyo, seia sekata dalam menjalankan program-program negara.

3. Kerjasama yang baik: Wakil Rakyat dan Pemimpin Rakyat bersama rakyatnya bisa saling peduli, saling mendukung, saling melancarkan, tidak jegal menjegal, tidak jatuh menjatuhkan, tidak rugi merugikan, dan tidak fitnah menfitnah

4. Jujur: Wakil Rakyat dan Pemimpin Rakyat yang bisa berkata benar, tidak dusta, tidak menipu, polos apa adanya.

5. Amanah: Wakil Rakyat dan Pemimpin Rakyat yang bisa dipercaya dan menjaga kepercayaan dari rakyat, tidak berkhianat (tidak merusak kepercayaan ) dan menyampaikan hak kepada yang berhak menerima.

6. Mujhid muzhid:    
    mujhid  artinya Wakil Rakyat dan Pemimpin Rakyat yang sanggup dan bisa kerja giat, semangat, berhasil dan qurup.
    muzhid  artinya Wakil Rakyat yang sanggup dan bisa tirakat banter, hidup hemat, gemi setiti, ati - ati