Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Jumat, 21 Juli 2017

Lewat Halal bi Halal, LDII Ajak Umat Islam Bersatu


LDIISidoarjo.org (LDII Jatim)- Melihat persatuan bangsa yang terancam, dengan adanya umat Islam yang saling diadu membuat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) merasa prihatin. Oleh karena itu, dalam acara halal bi halal dan pengajian umum PC LDII Waru yang diadakan Selasa,(18/7/2017), LDII Mengajak NU dan Muhammadiyah  untuk bersama meredam kondisi ini.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPW LDII Jatim, H. Hasan Yuswadi, S.H, jika LDII sering dituduh sebagai Islam dengam faham agama yang salah dan eksklusif. Padahal kenyataannya LDII telah diakui oleh MUI dan tidak termasuk dalam 10 kriteria aliras sesat yang telah diterbitkan oleh MUI. Begitu juga dengan rumor - rumor tidak masuk akal yang sering dikaitkan dengan LDII. Seperti rumor masjid akan dipel jika ada orang luar LDII yang sholat di masjid LDII, padahal hal-hal tersebut tidak benar dan tidak pernah ditabayunkan dulu kepada LDII.

"Karenanya, dengan adanya halal bi halal ini, kami akan menunjukkan ke masyarakat jika tuduhan itu tidak benar, dan LDII sangat menghormati organisasi Islam lainnya, termasuk NU dan Muhammadiyah. Juga soal tuduhan jika orang selain LDII sholat dimasjid LDII disiram air dan tidak mau berjabat tangan, saya jlentrehkan semua disana, dan mereka memahami semuanya." Tegas Yuswadi.

Sepaham dengan pernyataan Yuswadi, Tokoh Nadhatul Ulama (NU), Ustadz Ibrahim mengatakan bahwa saat ini bukan lagi saatnya memperdebatkan dimana tempat sholatmu, golongan apa kamu, namun saatnya bersatu memerangi terorisme yang kini marak dikaitkan dengan orang islam. "Ayo dadi NU sing temenan, Muhammadiyah sing temenan, LDII sing temenan” seperti itu celetukan Ustadz NU ini yang mengundang riuh tepuk tangan warga yang hadir.
Terlepas dari itu, Yuswadi sangat mendukung acarah mudakaroh yang digagas oleh MUI, yang mana menurutnya, acara tersebut menginspirasi PC LDII Waru untuk mengadakan halal bi halal dengan mengumpulkan ormas Islam se-Kecamatan Waru. "Dari sini kita bisa mendengar Curhat mereka dan saling mengingatkan. Kami berharap ini bisa dilakukan ditingkat kecamatan. Dengan begitu perpecahan umat Islam dapat dihindari sekecil mungkin," harapnya.

Acara halal bi halal yang berlangsung di Masjid Baiturrahim, Medaeng, Sidoarjo ini mendatangkan Ulama kondang NU, KH. Abdul Mutholib (Kyai Kerah Sakti) sebagai penceramah. Pengajian diikuti oleh sekitar 1000 orang warga LDII, NU dan Muhammadiyah. Mereka semua membaur dalam satu tempat tanpa membedakan golongan. (Vita/hav)

Lewat Halal bi Halal, LDII Ajak Umat Islam Bersatu


LDIISidoarjo.org (LDII Jatim)- Melihat persatuan bangsa yang terancam, dengan adanya umat Islam yang saling diadu membuat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) merasa prihatin. Oleh karena itu, dalam acara halal bi halal dan pengajian umum PC LDII Waru yang diadakan Selasa,(18/7/2017), LDII Mengajak NU dan Muhammadiyah  untuk bersama meredam kondisi ini.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPW LDII Jatim, H. Hasan Yuswadi, S.H, jika LDII sering dituduh sebagai Islam dengam faham agama yang salah dan eksklusif. Padahal kenyataannya LDII telah diakui oleh MUI dan tidak termasuk dalam 10 kriteria aliras sesat yang telah diterbitkan oleh MUI. Begitu juga dengan rumor - rumor tidak masuk akal yang sering dikaitkan dengan LDII. Seperti rumor masjid akan dipel jika ada orang luar LDII yang sholat di masjid LDII, padahal hal-hal tersebut tidak benar dan tidak pernah ditabayunkan dulu kepada LDII.

"Karenanya, dengan adanya halal bi halal ini, kami akan menunjukkan ke masyarakat jika tuduhan itu tidak benar, dan LDII sangat menghormati organisasi Islam lainnya, termasuk NU dan Muhammadiyah. Juga soal tuduhan jika orang selain LDII sholat dimasjid LDII disiram air dan tidak mau berjabat tangan, saya jlentrehkan semua disana, dan mereka memahami semuanya." Tegas Yuswadi.

Sepaham dengan pernyataan Yuswadi, Tokoh Nadhatul Ulama (NU), Ustadz Ibrahim mengatakan bahwa saat ini bukan lagi saatnya memperdebatkan dimana tempat sholatmu, golongan apa kamu, namun saatnya bersatu memerangi terorisme yang kini marak dikaitkan dengan orang islam. "Ayo dadi NU sing temenan, Muhammadiyah sing temenan, LDII sing temenan” seperti itu celetukan Ustadz NU ini yang mengundang riuh tepuk tangan warga yang hadir.
Terlepas dari itu, Yuswadi sangat mendukung acarah mudakaroh yang digagas oleh MUI, yang mana menurutnya, acara tersebut menginspirasi PC LDII Waru untuk mengadakan halal bi halal dengan mengumpulkan ormas Islam se-Kecamatan Waru. "Dari sini kita bisa mendengar Curhat mereka dan saling mengingatkan. Kami berharap ini bisa dilakukan ditingkat kecamatan. Dengan begitu perpecahan umat Islam dapat dihindari sekecil mungkin," harapnya.

Acara halal bi halal yang berlangsung di Masjid Baiturrahim, Medaeng, Sidoarjo ini mendatangkan Ulama kondang NU, KH. Abdul Mutholib (Kyai Kerah Sakti) sebagai penceramah. Pengajian diikuti oleh sekitar 1000 orang warga LDII, NU dan Muhammadiyah. Mereka semua membaur dalam satu tempat tanpa membedakan golongan. (Vita/hav)