Upacara
ini diikuti oleh para pejabat Polres Sidoarjo, dan diikuti kurang lebih 500 pengungsi
dari beberapa negara yang didirikan oleh ONHCR (Badan PBB Dunia) yang
bekerjasama dengan Indonesia.
Warga pengungsi itu berasal dari 10 negara, yakni Myanmar, Afganistan, Iran, Iraq, Pakistan, Srilangka, Erritrea, Syiria ,Sudan dan Somalia
serta pengungsi Syiah asal Madura Jawa Timur. Mereka menempati kampung
pengungsian itu sudah 5 tahun lebih.
Kapolres Sidoarjo membacakan amanat Kapolri
Jendral Polisi Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, MA., Ph.D. yang dalam amanatnya
menyampaikan, “peringatan hari kemerdekaan pada hari ini, marilah kita jadikan
sebagai ajang perenungan kebangsaan, bukan hanya semata tentang pengorbanan
para pahlawan dalam merebut kemerdekaan, tetapi juga menjadi perenungan tentang
keadaan bangsa Indonesia pada saat ini. Kemerdekaan yang diperoleh bangsa
Indonesia bukanlah pemberian dari penjajah, tetapi melalui perjalanan panjang
dan perjuangan yang melelahkan dari para pejuang kemerdekaan dengan tetesan
darah, keringat dan air mata, hanya berbekal bambu runcing dan semangat membara
tak kenal padam,” ungkapnya.
“Polri sebagai bagian dari elemen negara
merupakan salah satu aktor yang dapat mendorong dan menumbuhkembangkan semangat
kebersamaan diantara masyarakat. Untuk itu, pada upacara hari ini, Kapolri
menghimbau kepada seluruh jajaran, untuk terus bekerja dengan sungguh-sungguh,
ikhlas dan tanggung jawab” lanjutnya.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, Polri tidak
bisa berkerja sendiri, Polri harus berkerja sama dengan seluruh stakeholders
terkait, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya”,
ungkap Kapolri.
Dalam upacara ini warga kampung Syi’ah
mengaku baru pertama kali mengikuti upacara bendera, karena di daerah asalnya
jauh dari kota.
“Salah satunya adalah program Indonesia
emas 2045. LDII telah dan terus menyiapkan Pembinaan kepada generasi penerus
agar menjadi generasi unggul yang profesional, sekaligus religius. Melalui
pencanangan tri sukses generus yaitu alim dan faqih, ber-akhlak mulia, mandiri.
Selain itu, setiap generus dibekali 6 tabiat luhur yang telah dicontohkan
Rasululloh SAW yaitu jujur, amanah, mujhid muzhid (giat bekerja dan berhemat),
rukun, kompak, bekerjasama yangg baik,” lanjut Hariman.
Di hari kemerdekaan ini semua elemen masyarakat diharapkan bersama-sama menjaga keutuhan dan membangun masa depan Indonesia menjadi lebih baik dan berguna bagi nusa dan bangsa. (erva)