Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Rabu, 03 April 2013

Pernyataan “LDII Sesat” : Pernyataan Yang Menyesatkan

Foto: Ilustrasi
Banyak sekali pernyataan bahwasanya LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), adalah lembaga dakwah sesat, atau kegiatannya yang menyesatkan.

Kalau ditelisik, yang mana yang menyesatkan? apakah kegiatannya berseberangan dengan kaidah Al-Quran dan Sunnah Rosul?,  padahal dalam melakukan pembinaan kepada para simpatisannya LDII melakukan kegiatan yang berkesinambungan, dan dalam pengajiannya diisi dengan pemangqulan (transfers ilmu dari guru ke murid) Al-Quran dan Al-Hadits, layaknya anak sekolah yang belajar di sekolahan sedang diajar oleh ibu/ bapak guru. jadi maksudnya memangqulkan adalah guru mengajarkan kemudian murid mendengarkan. 



Baca juga : Rais Am PBNU dan LDII Jatim Bahas Ekonomi Umat
 
Di LDII semua kalangan diterima, diurusi dan diarahkan hanya semata-mata mencari pahala dari Alloh tidak lebih dari itu, sedangkan saat ini yang mengaji di LDII mulai orang miskin hingga orang kaya, petani hingga artis, prajurit hingga jendral, mahasiswa hingga profesor, masyarakat hingga anggota DPR RI semua ada di LDII, lalu kalau LDII masih dikatakan sesat, bagaimana dengan mereka? bukankah mereka adalah orang-orang intelek, berpendidikan dan punya kredibilitas?

Di LDII juga ada pembinaan lainnya mulai pembinaan Remas, (jika di LDII dinamakan Muda-mudi), PAUD (caberawit), Lansia (lanjut usia), ibu-ibu dan sebagainya yang isinya pembinaan berbasis keagamaan tanpa menyimpang (sekali lagi) dari ajaran islam, dan juga tidak menyimpang dari konstitusi negara kita, yaitu pancasila dan UUD1945, lalu mana yang dianggap sesat? sedangkan banyak dikabarkan bahwanya LDII sesat menyesatkan sehingga dapat merusak tatanan masyarakat.

Mari kami ajak kepada masyarakat untuk melihat kegiatan LDII dari dekat, langsung dan tanpa ada perantara, Anda akan lebih mengetahui dan dapat menilai bagaimana pengajian dan kegiatan yang lainnya.

Jika masih ada yang menyatakan isu bahwasanya LDII sesat maka itu adalah pernyataan yang menyesatkan.

Istilah-istilah yang digunakan di LDII seperti istilah jamaah, sebenarnya itu juga digunakan oleh khalayak umum contoh : Masjid Jamaah, apabedanya dengan Masjid Jami’ dan sebagainya, bahkan di TRans TV ada ustadz yang dengan serta merta meneriakkan kata “Jamaaaaaaah….” sambil memutar-mutar tangannya, yang ditonton ribuan mata.


Atau mungkin masjid LDII hanya khusus orang LDII, kalau ada tamu langsung dipel, itu juga tidak benar, masjid LDII bisa digunakan untuk solat, mengaji oleh siapapun, dalam penggunaan yang lebih besar bisa koordinasi kepada takmir masjid, adapun dipel sudah layaknya memang dipel, karena masjid LDII digunakan setiap hari, karena padatnya acara pembinaan. 


Jika Anda mampir ke masjid LDII dan hal tersebut terjadi tidak perlu syu’udhon, karena itu adalah rutinitas, di Mall saja setiap 3 jam sekali dipel agar terlihat bersih, masa kalau tempat ibadah tidak boleh, padahal kalau di masjid LDII mungkin hanya 1 kali sehari.

Pernah dalam suatu waktu warga LDII sholat di masjidnya warga selain LDII, sesaat setelah warga LDII selesai solat di masjid tsb juga dipel persis di tempat waktu solat, namun warga LDII tsb berbesar hati, tidak syu'udhon, berfikir positif mungkin saat itu waktunya ngepel/membersihkan masjid. Warga LDII tidak mempermasalahkan hal tsb.

Kami berharap kepada masyarakat untuk tidak terpancing banyaknya isu atau tanggapan miring tentang LDII. Lebih baik jika Anda ingin mengetahui lebih dalam atau hanya ingin mengetahui secara singkat, silahkan hubungi langsung pengurus LDII di kota Anda atau pengurus LDII terdekat karena LDII saat ini sudah ada hingga desa dan kelurahan seluruh Indonesia. (egrp)








sumber: daunsingkong.com

Pernyataan “LDII Sesat” : Pernyataan Yang Menyesatkan

Foto: Ilustrasi
Banyak sekali pernyataan bahwasanya LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), adalah lembaga dakwah sesat, atau kegiatannya yang menyesatkan.

Kalau ditelisik, yang mana yang menyesatkan? apakah kegiatannya berseberangan dengan kaidah Al-Quran dan Sunnah Rosul?,  padahal dalam melakukan pembinaan kepada para simpatisannya LDII melakukan kegiatan yang berkesinambungan, dan dalam pengajiannya diisi dengan pemangqulan (transfers ilmu dari guru ke murid) Al-Quran dan Al-Hadits, layaknya anak sekolah yang belajar di sekolahan sedang diajar oleh ibu/ bapak guru. jadi maksudnya memangqulkan adalah guru mengajarkan kemudian murid mendengarkan. 



Baca juga : Rais Am PBNU dan LDII Jatim Bahas Ekonomi Umat
 
Di LDII semua kalangan diterima, diurusi dan diarahkan hanya semata-mata mencari pahala dari Alloh tidak lebih dari itu, sedangkan saat ini yang mengaji di LDII mulai orang miskin hingga orang kaya, petani hingga artis, prajurit hingga jendral, mahasiswa hingga profesor, masyarakat hingga anggota DPR RI semua ada di LDII, lalu kalau LDII masih dikatakan sesat, bagaimana dengan mereka? bukankah mereka adalah orang-orang intelek, berpendidikan dan punya kredibilitas?

Di LDII juga ada pembinaan lainnya mulai pembinaan Remas, (jika di LDII dinamakan Muda-mudi), PAUD (caberawit), Lansia (lanjut usia), ibu-ibu dan sebagainya yang isinya pembinaan berbasis keagamaan tanpa menyimpang (sekali lagi) dari ajaran islam, dan juga tidak menyimpang dari konstitusi negara kita, yaitu pancasila dan UUD1945, lalu mana yang dianggap sesat? sedangkan banyak dikabarkan bahwanya LDII sesat menyesatkan sehingga dapat merusak tatanan masyarakat.

Mari kami ajak kepada masyarakat untuk melihat kegiatan LDII dari dekat, langsung dan tanpa ada perantara, Anda akan lebih mengetahui dan dapat menilai bagaimana pengajian dan kegiatan yang lainnya.

Jika masih ada yang menyatakan isu bahwasanya LDII sesat maka itu adalah pernyataan yang menyesatkan.

Istilah-istilah yang digunakan di LDII seperti istilah jamaah, sebenarnya itu juga digunakan oleh khalayak umum contoh : Masjid Jamaah, apabedanya dengan Masjid Jami’ dan sebagainya, bahkan di TRans TV ada ustadz yang dengan serta merta meneriakkan kata “Jamaaaaaaah….” sambil memutar-mutar tangannya, yang ditonton ribuan mata.


Atau mungkin masjid LDII hanya khusus orang LDII, kalau ada tamu langsung dipel, itu juga tidak benar, masjid LDII bisa digunakan untuk solat, mengaji oleh siapapun, dalam penggunaan yang lebih besar bisa koordinasi kepada takmir masjid, adapun dipel sudah layaknya memang dipel, karena masjid LDII digunakan setiap hari, karena padatnya acara pembinaan. 


Jika Anda mampir ke masjid LDII dan hal tersebut terjadi tidak perlu syu’udhon, karena itu adalah rutinitas, di Mall saja setiap 3 jam sekali dipel agar terlihat bersih, masa kalau tempat ibadah tidak boleh, padahal kalau di masjid LDII mungkin hanya 1 kali sehari.

Pernah dalam suatu waktu warga LDII sholat di masjidnya warga selain LDII, sesaat setelah warga LDII selesai solat di masjid tsb juga dipel persis di tempat waktu solat, namun warga LDII tsb berbesar hati, tidak syu'udhon, berfikir positif mungkin saat itu waktunya ngepel/membersihkan masjid. Warga LDII tidak mempermasalahkan hal tsb.

Kami berharap kepada masyarakat untuk tidak terpancing banyaknya isu atau tanggapan miring tentang LDII. Lebih baik jika Anda ingin mengetahui lebih dalam atau hanya ingin mengetahui secara singkat, silahkan hubungi langsung pengurus LDII di kota Anda atau pengurus LDII terdekat karena LDII saat ini sudah ada hingga desa dan kelurahan seluruh Indonesia. (egrp)








sumber: daunsingkong.com