Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Kamis, 18 April 2013

Siapkan Generasi Unggul, DPD LDII Sidoarjo Gelar Workshop Parenting Skill

LDII Sidarjo : Bidang pemberdayaan wanita DPD LDII Sidoarjo gelar Workshop di Gedung Barokah Sruni Gedangan Sidoarjo (28-29/3) dibuka oleh Ketua DPD LDII Kabupaten Sidoarjo Ir. H. Rony Romandhawira, MM.

168 peserta mengikuti workshop selama 2 hari ini dengan serius memperhatikan setiap materi yang diberikan oleh Hj. Linda Eriani, SE. agar bisa mendidik dan merawat anak usia dini dengan benar.

Workshop ini merupakan kelanjutan dari TOT Parenting Skill yang diadakan oleh DPD LDII Kabupaten Sidoarjo yang telah dilaksanakan selama 3 kali.

Sesuai dengan temanya, Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini pada Tumbuh Kembang Anak, peserta diberi materi bagaimana disaat anak tumbuh kembang (usia 1 sd 4 tahun) orang tua bisa memberi stimulasi, jika dalam perkembangan anak ada yang kurang baik maka orang tua bisa memberi intervensi.

Anak merupakan aset dunia dan akhirat yang tak ternilai harganya. Dari didikan orangtua pola pikir anak terbentuk. Orangtua yang memiliki peran sangat besar dalam mengoptimalkan kecerdasan anak, baik kecerdasan intelektual, emotional dan spiritual terutama pada anak yang masih berada dalam usia emas (golden age).



Pada masa ini, anak akan cenderung cepat belajar, menghapal dan meniru, sehingga sebagai orangtua harus pintar dalam menyeleksi hal yang positif dalam bertutur kata, bersikap dan berperilaku serta menghindari hal-hal negatif yang dapat ditiru oleh anak.

Anak akan cepat merekam sesuatu yang dilihat dan didengar kemudian akan meniru tanpa mengetahui hal tersebut baik atau buruk. Seperti ungkapan pepatah ”Apa yang ditanam itulah yang tumbuh”, ketika orangtua mengajarkan anak kebaikan maka yang akan terekam di memori anak adalah kebaikan demikian jika orangtua mengajarkan keburukan maka yang akan terekam di memori anak adalah keburukan.

Pada pendidikan informal seperti PAUD ini anak usia emas akan mulai berinteraksi dengan lingkup yang lebih luas, yang tadinya hanya berinteraksi dengan keluarga dan tetangga saja. Anak akan mengenal teman baru, guru baru, mainan baru dan hal-hal baru lainnya.

Belajar bersosialisasi pada anak usia emas sangat diperlukan untuk kehidupannya yang akan datang, agar terhindar dari sifat individu. Permainan yang ada pada pendidikan informal akan semakin melatih motorik anak usia emas. Pendidikan informal ini juga mampu menggali potensi dan kreatifitas anak dengan menulis, menggambar, mewarnai, menyanyi, membuat origami dan aneka keterampilan lainnya.

Dengan workhsop ini diharapkan kedepannya mempunyai generasi yang unggul cerdas, mandiri, berakhlakul karimah, kata Linda. (Al Qowiyyu)

Siapkan Generasi Unggul, DPD LDII Sidoarjo Gelar Workshop Parenting Skill

LDII Sidarjo : Bidang pemberdayaan wanita DPD LDII Sidoarjo gelar Workshop di Gedung Barokah Sruni Gedangan Sidoarjo (28-29/3) dibuka oleh Ketua DPD LDII Kabupaten Sidoarjo Ir. H. Rony Romandhawira, MM.

168 peserta mengikuti workshop selama 2 hari ini dengan serius memperhatikan setiap materi yang diberikan oleh Hj. Linda Eriani, SE. agar bisa mendidik dan merawat anak usia dini dengan benar.

Workshop ini merupakan kelanjutan dari TOT Parenting Skill yang diadakan oleh DPD LDII Kabupaten Sidoarjo yang telah dilaksanakan selama 3 kali.

Sesuai dengan temanya, Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini pada Tumbuh Kembang Anak, peserta diberi materi bagaimana disaat anak tumbuh kembang (usia 1 sd 4 tahun) orang tua bisa memberi stimulasi, jika dalam perkembangan anak ada yang kurang baik maka orang tua bisa memberi intervensi.

Anak merupakan aset dunia dan akhirat yang tak ternilai harganya. Dari didikan orangtua pola pikir anak terbentuk. Orangtua yang memiliki peran sangat besar dalam mengoptimalkan kecerdasan anak, baik kecerdasan intelektual, emotional dan spiritual terutama pada anak yang masih berada dalam usia emas (golden age).



Pada masa ini, anak akan cenderung cepat belajar, menghapal dan meniru, sehingga sebagai orangtua harus pintar dalam menyeleksi hal yang positif dalam bertutur kata, bersikap dan berperilaku serta menghindari hal-hal negatif yang dapat ditiru oleh anak.

Anak akan cepat merekam sesuatu yang dilihat dan didengar kemudian akan meniru tanpa mengetahui hal tersebut baik atau buruk. Seperti ungkapan pepatah ”Apa yang ditanam itulah yang tumbuh”, ketika orangtua mengajarkan anak kebaikan maka yang akan terekam di memori anak adalah kebaikan demikian jika orangtua mengajarkan keburukan maka yang akan terekam di memori anak adalah keburukan.

Pada pendidikan informal seperti PAUD ini anak usia emas akan mulai berinteraksi dengan lingkup yang lebih luas, yang tadinya hanya berinteraksi dengan keluarga dan tetangga saja. Anak akan mengenal teman baru, guru baru, mainan baru dan hal-hal baru lainnya.

Belajar bersosialisasi pada anak usia emas sangat diperlukan untuk kehidupannya yang akan datang, agar terhindar dari sifat individu. Permainan yang ada pada pendidikan informal akan semakin melatih motorik anak usia emas. Pendidikan informal ini juga mampu menggali potensi dan kreatifitas anak dengan menulis, menggambar, mewarnai, menyanyi, membuat origami dan aneka keterampilan lainnya.

Dengan workhsop ini diharapkan kedepannya mempunyai generasi yang unggul cerdas, mandiri, berakhlakul karimah, kata Linda. (Al Qowiyyu)