Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Jumat, 20 Desember 2013

Muhammadiyah Silaturrohim LDII

Merupakan sebuah penghormatan dan kemajuan yang luar biasa atas perkembangan perwujudan cita-cita kita bersama dan cita-cita serta kewajiban semua orang islam untuk mewujudkan ukhuwah islamiah. Para pengurus tokoh Muhammadiyah dan NU yang sekaligus tokoh muslim NTB mengadakan silaturrohim ke DPD LDII Sidoarjo bertempat di Pondok Al Barokah Sruni Gedangan Sidoarjo.

Dengan kita ber-silaturrohim selain merupakan sunnah rosul juga sangat bermanfaat untuk bertabayun hal-hal yang telah beredar isu-isu miring tentang LDII, alhamdulillah dengan silaturrohim ini saya merasa terjawab dan menyaksikan betul ternyata isu-isu yang ada di luar tentang LDII semuanya hanya fitnah saja, saya termasuk orang yang akan menjelaskan dan meluruskan isu-isu itu di masyarakat, LDII adalah saudara kita, yang diajarkan juga sama dengan kita pelajari bersama yaitu Al Qur'an dan Al Hadits. Sambut beliau setelah acara sholat jum'at bersama.

Hal senada juga pernah disampaikan oleh Bapak H Himam yang merupakan ketua PD Muhammadiyah Sidoarjo yang pada saat juga pernah silaturrohim di Pengajian Umum LDII di Pondok Al Barokah, bahkan beliau berpesan dan mengajak kepada Ketua LDII Sidoarjo Bpk. H Rony Romandhawira untuk terus menguatkan ukhuwah islamiah di Sidoarjo yang sudah baik ini, jangan sampai kita tergoda dan terhasut hal-hal yang tidak jelas sumbernya dari mana datangnya.

Organisasi Masyarakat (ormas) hanya merupakan wadah berserikat dan berkumpul. Pada dasarnya semuanya Islam. Tuhannya sama (Alloh SWT), Nabinya sama (Nabi Muhammad SAW), ibadah hajinya sama (ke Baitullah), arah kiblatnya sama, Rukun Imannya sama, Rukun Islamnya sama, dst. Andaikan semua ormas pada persepsi yang sama bahwa kita sama-sama muslim dan sama-sama merupakan bagian dari anak bangsa maka insyaAllah akan saling mendukung, akan saling menghormati, akan saling memperkuat. Bukan malah saling serang, saling hujat, mengatakan sesat kepada pihak lain, dst. Tidak ada satu ajaran agama pun yang mengajarkan untuk menghina pemeluk agama lain. Di dalam Islam di ajarkan berakhlaqul karimah, berbudi luhur baik kepada seisi rumah, kepada tetangga, dst. Rasulullah SAW sendiri mempraktekkan berbudi yang luhur, bahkan menanyakan orang yang setiap hari meludahinya karena suatu ketika kok tidak kelihatan batang hidungnya, beliau tidak membalas meludahi orang tersebut.

Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia. Berbagai ormas Islam pun berkembang dengan baik di Indonesia, kita kenal Nahdlotul Ulama (NU), Muhammadiah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Persatuan Islam (Persis), Al Washliyah,Al Irsyad Al Islamiyah (Al Irsyad), Wahdah Islamiyah, Front Pembela Islam (FPI), Hidayatulloh, Harakah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami (Hasmi), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Majelis Az Zikra, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), dll.

Merujuk Ajakan Wakil Ketua Umum Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Prof. Dr. H. Dien Syamsuddin yang juga Ketua PP Muhammadiyah dalam pembukaan Rakernas MUI 2013 di Twin Plaza Hotel, Jakarta Barat, Jumat (13/9) malam, beliau mengatakan bahwa perlunya menggalang kekuatan dan kebersatuan yang utuh tanpa terpecah satu sama lain. Umat Islam harus bersatu. Pasti kita akan kokoh dan kuat. Syaratnya hanya satu yaitu kebersamaan dan kekompakan. Ini kata kunci dari semua itu, tegas Dien Syamsuddin. Seluruh kekuatan Ormas Islam harus membuat koalisi atas dasar taqwa, bukan koalisi basa basi. Untuk peningkatan kinerja, susun program unggulan dengan nilai dasar saling menolong atas kebaikan dan taqwa dan bukan dengan cara kebencian dan permusuhan. Persatuan dan kebersamaan, inilah syarat penanggulangan umat dan syarat kebangkitan Islam di Indonesia, demikian dikatakan Dien Syamsuddin.




Muhammadiyah Silaturrohim LDII

Merupakan sebuah penghormatan dan kemajuan yang luar biasa atas perkembangan perwujudan cita-cita kita bersama dan cita-cita serta kewajiban semua orang islam untuk mewujudkan ukhuwah islamiah. Para pengurus tokoh Muhammadiyah dan NU yang sekaligus tokoh muslim NTB mengadakan silaturrohim ke DPD LDII Sidoarjo bertempat di Pondok Al Barokah Sruni Gedangan Sidoarjo.

Dengan kita ber-silaturrohim selain merupakan sunnah rosul juga sangat bermanfaat untuk bertabayun hal-hal yang telah beredar isu-isu miring tentang LDII, alhamdulillah dengan silaturrohim ini saya merasa terjawab dan menyaksikan betul ternyata isu-isu yang ada di luar tentang LDII semuanya hanya fitnah saja, saya termasuk orang yang akan menjelaskan dan meluruskan isu-isu itu di masyarakat, LDII adalah saudara kita, yang diajarkan juga sama dengan kita pelajari bersama yaitu Al Qur'an dan Al Hadits. Sambut beliau setelah acara sholat jum'at bersama.

Hal senada juga pernah disampaikan oleh Bapak H Himam yang merupakan ketua PD Muhammadiyah Sidoarjo yang pada saat juga pernah silaturrohim di Pengajian Umum LDII di Pondok Al Barokah, bahkan beliau berpesan dan mengajak kepada Ketua LDII Sidoarjo Bpk. H Rony Romandhawira untuk terus menguatkan ukhuwah islamiah di Sidoarjo yang sudah baik ini, jangan sampai kita tergoda dan terhasut hal-hal yang tidak jelas sumbernya dari mana datangnya.

Organisasi Masyarakat (ormas) hanya merupakan wadah berserikat dan berkumpul. Pada dasarnya semuanya Islam. Tuhannya sama (Alloh SWT), Nabinya sama (Nabi Muhammad SAW), ibadah hajinya sama (ke Baitullah), arah kiblatnya sama, Rukun Imannya sama, Rukun Islamnya sama, dst. Andaikan semua ormas pada persepsi yang sama bahwa kita sama-sama muslim dan sama-sama merupakan bagian dari anak bangsa maka insyaAllah akan saling mendukung, akan saling menghormati, akan saling memperkuat. Bukan malah saling serang, saling hujat, mengatakan sesat kepada pihak lain, dst. Tidak ada satu ajaran agama pun yang mengajarkan untuk menghina pemeluk agama lain. Di dalam Islam di ajarkan berakhlaqul karimah, berbudi luhur baik kepada seisi rumah, kepada tetangga, dst. Rasulullah SAW sendiri mempraktekkan berbudi yang luhur, bahkan menanyakan orang yang setiap hari meludahinya karena suatu ketika kok tidak kelihatan batang hidungnya, beliau tidak membalas meludahi orang tersebut.

Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia. Berbagai ormas Islam pun berkembang dengan baik di Indonesia, kita kenal Nahdlotul Ulama (NU), Muhammadiah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Persatuan Islam (Persis), Al Washliyah,Al Irsyad Al Islamiyah (Al Irsyad), Wahdah Islamiyah, Front Pembela Islam (FPI), Hidayatulloh, Harakah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami (Hasmi), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Majelis Az Zikra, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), dll.

Merujuk Ajakan Wakil Ketua Umum Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Prof. Dr. H. Dien Syamsuddin yang juga Ketua PP Muhammadiyah dalam pembukaan Rakernas MUI 2013 di Twin Plaza Hotel, Jakarta Barat, Jumat (13/9) malam, beliau mengatakan bahwa perlunya menggalang kekuatan dan kebersatuan yang utuh tanpa terpecah satu sama lain. Umat Islam harus bersatu. Pasti kita akan kokoh dan kuat. Syaratnya hanya satu yaitu kebersamaan dan kekompakan. Ini kata kunci dari semua itu, tegas Dien Syamsuddin. Seluruh kekuatan Ormas Islam harus membuat koalisi atas dasar taqwa, bukan koalisi basa basi. Untuk peningkatan kinerja, susun program unggulan dengan nilai dasar saling menolong atas kebaikan dan taqwa dan bukan dengan cara kebencian dan permusuhan. Persatuan dan kebersamaan, inilah syarat penanggulangan umat dan syarat kebangkitan Islam di Indonesia, demikian dikatakan Dien Syamsuddin.