Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Minggu, 16 Mei 2010

Nasehat Pemantapan Agama bagi Jamaah Wanita LDII

Minggu, 16 Mei 2010, Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) menurunkan mubalighot dan daiyah-nya untuk memberikan pengajian Al Quran dan nasehat pemantapan agama khusus bagi jamaah ibu-ibu/wanita LDII Sidoarjo. Pengajian dan nasehat pemantapan ini sebagai upaya membina keimanan dan ketakwaan serta meningkatkan pengamalan jamaah wanita, mengingat kebanyakan penghuni neraka adalah kaum ibu/wanita. Sabda Rasulullah SAW:
أُرِيْتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ...الحدث* رواه البخاري في كتب الإيمان

Utusan DPP LDII kali ini adalah Ibu Hj. Suwarti Sucipto, kelahiran Lamongan 1949, dan Ibu Hj. Miftachul-ati (47 tahun). Keduanya adalah mubalighot senior LDII asal Jombang Jawa Timur.

Dalam nasehatnya kepada perempuan/ibu-ibu dan remaja putri LDII Sidoarjo Ibu Hj. Suwarti Sucipto memberikan 5 pokok:
  1. Ibu-ibu dan wanita LDII hendaknya bisa menjadi wanita yang sholihah, dengan definisi;
    • Taat kepada Allah sesuai peraturanNya dalam Al Quran, taat kepada Utusan Allah sebagaimana tertera dalam Al Hadist dan taat/patuh, ridho serta menghormati suami masing-masing.
    • Tertib, rajin, khusu', tawadhu', mutawari' dalam melaksanakan ibadah sehari-hari.
    • Mempunyai amalan andalan seperti; ahli shalat sunah, ahli puasa, ahli sodakoh, ahli sholat malam, ahli membaca Al Quran, ahli zikir dan doa.
    • Dapat menjaga diri dari perbuatan dosa, maksiat, pelanggaran, menjauhi yang haram-haram, bisa menjaga pergaulan dan tidak berbuat zina.
    Firman Allah dalam Al Quran Surat An Nisa' ayat 34
    الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ...الأ ية* القران سورة النساء ٣٤
    Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi istrinya sebab kefadholan-kefadholan yang Allah telah berikan kepadanya dan sebab apa-apa yang ia belanjakan untuk istrinya dari hartanya, adapun wanita yang sholihah adalah wanita yang tunduk dan menjaga dirinya ketika suaminya pergi, sesuai dengan peraturan-peraturan Allah.
    Hadist Rasulullah SAW
    إذَا صَلَّتِ الْمَرْأةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرجَهَا وَأَطَاعَت زَوْجَهَا قِيْلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ* رواه أحمد
    Ketika seorang wanita telah mengerjakan sholat lima waktu dan telah berpuasa di bulan Ramadhan dan mejaga farjinya dan thoat kepada suaminya dikatakan kepadanya (wanita) masuklah ke Surga dari pintu manapun yang engkau kehendaki.
    Hadist riwayat Ahmad
  2. Ibu-ibu dan wanita LDII hendaknya bisa membantu dan mendukung suami dalam urusan agama dan urusan bekerja, mencari maisah.
    Sabda Rasulullah SAW:
    قَلْبٌ شَاكِرٌ وَ لِسَانٌ ذَاكِرٌ وَ زَوْجَةٌ صَالِحَةٌ تُعِيْنُكَ عَلَى أَمْرِ دُنْيَاكَ وَدِيْنِكَ خَيْرُ مَااكْتَنَزَ النَّاسَ* رواه البيهقي
    Hati yang bersyukur, dan lisan yang berzikir, dan istri yang sholihah yang bisa membantu atas urusan dunia dan urusan agamamu adalah sebaik-baiknya simpanan manusia.
    Hadist riwayat Baihaki
  3. Bertanggungjawab Mengurus Rumah Tangga
    • Ibu-ibu jamaah LDII supaya taat, ta'dhim, ridho, dan bersyukur kepada suaminya dan melayani suaminya dan anak-anaknya dengan sebaik-baiknya
    • Menjaga dan memanfaatkan uang dan hartanya secara mujhid-muzhid'
    Hadist Rasulullah SAW:
    وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجَهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ ...الحدث *رواه البخاري في كتب الأحكم
    Seorang perempuan (istri) pengembala (penanggungjawab) atas keluarga, suami dan anak-anaknya, kelak (di sisi Allah) ia (istri) akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka (harta, suami dan anak anaknya)..
    Hadist Riwayat Al Bukhori dalam Kitabulahkam
    أيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِيْ تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيْعُهُ إذَا أَمَرَ وَلاَ تُخَالِفُهُ فِيْ نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهَا* رواه النسائى في كتب النكاح
    Manakah perempuan yang paling baik? Nabi menjawab,”Perempuan yang kalau dipandang suaminya bisa menyenangkan, kalau diperintah biasa taat, dan tidak menyelisihi suaminya dalam urusan diri dan hartanya dengan apa-apa yang dibenci oleh suaminya (tidak nyeleweng, tidak khianat dan tidak menghambur-hamburkan hartanya).
    Hadist Riwayat An Nasa'i dalam Kitabunikah
    قَدْ أَفْلَحَ الْمُزْهِدُ الْمُجْهِدُ ...الحدث* رواه احمد
    Sungguh beruntung orang yang berhemat dan yang bekerja keras.
    Hadist riwayat Ahmad
  4. Menjaga martabat dan kehormatan suami dan menutupi rahasia dan kekurangan rumah tangganya
    Dikisahkan bahwa nabi Ibrahim pernah meminta Ismail untuk menceraikan istrinya karena sang istri telah menceritakan kekurangan rumah tangganya kepada Nabi Ibrahim, sang mertua.
  5. Berwatak sabar, banyak mengalah, tidak mentang-mentang dan banyak bertaubat kepada Allah dan minta maaf kepada suaminya

Jamaah ibu-ibu dan wanita LDII Sidoarjo meluber ke teras dan halaman masjid Baitul Makmur Pondok Pesantren Al Barokah Sruni Sidoarjo pada Pengajian Pemantapan Minggu 16 Mei 2010

Nasehat Pemantapan Agama bagi Jamaah Wanita LDII

Minggu, 16 Mei 2010, Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) menurunkan mubalighot dan daiyah-nya untuk memberikan pengajian Al Quran dan nasehat pemantapan agama khusus bagi jamaah ibu-ibu/wanita LDII Sidoarjo. Pengajian dan nasehat pemantapan ini sebagai upaya membina keimanan dan ketakwaan serta meningkatkan pengamalan jamaah wanita, mengingat kebanyakan penghuni neraka adalah kaum ibu/wanita. Sabda Rasulullah SAW:
أُرِيْتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ...الحدث* رواه البخاري في كتب الإيمان

Utusan DPP LDII kali ini adalah Ibu Hj. Suwarti Sucipto, kelahiran Lamongan 1949, dan Ibu Hj. Miftachul-ati (47 tahun). Keduanya adalah mubalighot senior LDII asal Jombang Jawa Timur.

Dalam nasehatnya kepada perempuan/ibu-ibu dan remaja putri LDII Sidoarjo Ibu Hj. Suwarti Sucipto memberikan 5 pokok:
  1. Ibu-ibu dan wanita LDII hendaknya bisa menjadi wanita yang sholihah, dengan definisi;
    • Taat kepada Allah sesuai peraturanNya dalam Al Quran, taat kepada Utusan Allah sebagaimana tertera dalam Al Hadist dan taat/patuh, ridho serta menghormati suami masing-masing.
    • Tertib, rajin, khusu', tawadhu', mutawari' dalam melaksanakan ibadah sehari-hari.
    • Mempunyai amalan andalan seperti; ahli shalat sunah, ahli puasa, ahli sodakoh, ahli sholat malam, ahli membaca Al Quran, ahli zikir dan doa.
    • Dapat menjaga diri dari perbuatan dosa, maksiat, pelanggaran, menjauhi yang haram-haram, bisa menjaga pergaulan dan tidak berbuat zina.
    Firman Allah dalam Al Quran Surat An Nisa' ayat 34
    الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ...الأ ية* القران سورة النساء ٣٤
    Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi istrinya sebab kefadholan-kefadholan yang Allah telah berikan kepadanya dan sebab apa-apa yang ia belanjakan untuk istrinya dari hartanya, adapun wanita yang sholihah adalah wanita yang tunduk dan menjaga dirinya ketika suaminya pergi, sesuai dengan peraturan-peraturan Allah.
    Hadist Rasulullah SAW
    إذَا صَلَّتِ الْمَرْأةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرجَهَا وَأَطَاعَت زَوْجَهَا قِيْلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ* رواه أحمد
    Ketika seorang wanita telah mengerjakan sholat lima waktu dan telah berpuasa di bulan Ramadhan dan mejaga farjinya dan thoat kepada suaminya dikatakan kepadanya (wanita) masuklah ke Surga dari pintu manapun yang engkau kehendaki.
    Hadist riwayat Ahmad
  2. Ibu-ibu dan wanita LDII hendaknya bisa membantu dan mendukung suami dalam urusan agama dan urusan bekerja, mencari maisah.
    Sabda Rasulullah SAW:
    قَلْبٌ شَاكِرٌ وَ لِسَانٌ ذَاكِرٌ وَ زَوْجَةٌ صَالِحَةٌ تُعِيْنُكَ عَلَى أَمْرِ دُنْيَاكَ وَدِيْنِكَ خَيْرُ مَااكْتَنَزَ النَّاسَ* رواه البيهقي
    Hati yang bersyukur, dan lisan yang berzikir, dan istri yang sholihah yang bisa membantu atas urusan dunia dan urusan agamamu adalah sebaik-baiknya simpanan manusia.
    Hadist riwayat Baihaki
  3. Bertanggungjawab Mengurus Rumah Tangga
    • Ibu-ibu jamaah LDII supaya taat, ta'dhim, ridho, dan bersyukur kepada suaminya dan melayani suaminya dan anak-anaknya dengan sebaik-baiknya
    • Menjaga dan memanfaatkan uang dan hartanya secara mujhid-muzhid'
    Hadist Rasulullah SAW:
    وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجَهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ ...الحدث *رواه البخاري في كتب الأحكم
    Seorang perempuan (istri) pengembala (penanggungjawab) atas keluarga, suami dan anak-anaknya, kelak (di sisi Allah) ia (istri) akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka (harta, suami dan anak anaknya)..
    Hadist Riwayat Al Bukhori dalam Kitabulahkam
    أيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِيْ تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيْعُهُ إذَا أَمَرَ وَلاَ تُخَالِفُهُ فِيْ نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهَا* رواه النسائى في كتب النكاح
    Manakah perempuan yang paling baik? Nabi menjawab,”Perempuan yang kalau dipandang suaminya bisa menyenangkan, kalau diperintah biasa taat, dan tidak menyelisihi suaminya dalam urusan diri dan hartanya dengan apa-apa yang dibenci oleh suaminya (tidak nyeleweng, tidak khianat dan tidak menghambur-hamburkan hartanya).
    Hadist Riwayat An Nasa'i dalam Kitabunikah
    قَدْ أَفْلَحَ الْمُزْهِدُ الْمُجْهِدُ ...الحدث* رواه احمد
    Sungguh beruntung orang yang berhemat dan yang bekerja keras.
    Hadist riwayat Ahmad
  4. Menjaga martabat dan kehormatan suami dan menutupi rahasia dan kekurangan rumah tangganya
    Dikisahkan bahwa nabi Ibrahim pernah meminta Ismail untuk menceraikan istrinya karena sang istri telah menceritakan kekurangan rumah tangganya kepada Nabi Ibrahim, sang mertua.
  5. Berwatak sabar, banyak mengalah, tidak mentang-mentang dan banyak bertaubat kepada Allah dan minta maaf kepada suaminya

Jamaah ibu-ibu dan wanita LDII Sidoarjo meluber ke teras dan halaman masjid Baitul Makmur Pondok Pesantren Al Barokah Sruni Sidoarjo pada Pengajian Pemantapan Minggu 16 Mei 2010