Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Senin, 08 November 2010

Pembentukan Tim Jurnalis Masjid

Berhati-hatilah menggunakan kata-kata. Sebab, di dalam setiap kata ada dunia. Ketika salah menggunakan kata, maka anda sedang mengguncang dunia (Heinrich Boll, pemenang Nobel 1972). Tulisan dapat begitu berpengaruh, tentunya jika pengaruhnya positif maka akan dapat membawa dampak yang luar biasa.

Hal inilah yang menjadi dasar pembentukan tim jurnalis masjid Sidoarjo Utara yang diadakan Minggu, 7 Nopember di Masjid Baitul Manshuurin Tawangsari, Taman, Sidoarjo, Jawa Timur. “Remaja masjid perlu memiliki ilmu jurnalistik, sehingga mereka bisa menyebarkan info kegiatan masjidnya. Kebetulan, hal ini senada dengan DPP LDII sebagaimana yang tertulis di Nuansa edisi Agustus 2010 tentang jurnalis masjid” ujar Aghie, penanggung jawab acara. “Acara ini masih dalam tahap uji coba, targetnya para muda-mudi. Generasi muda punya banyak potensi, sayang jika potensi itu tidak berkembang karena wadahnya tidak ada. Ke depan kita akan berusaha membangun kerjasama dengan ICT DPD LDII Kab Sidoarjo sehingga kegiatan ini bisa terus berkesinambungan” lanjutnya.

Kegiatan ini mengundang para remas yang tertarik bergabung dengan tanpa paksaan sedikitpun. Materi yang diberikan adalah dasar-dasar menulis berita dan teknis kinerja para jurnalis tersebut. Diharapkan dengan dibentuk tim, informasi kegiatan di tiap masjid bisa dipublikasikan dengan cepat ke daerah lain. Selain itu akan terjadi interaksi antar remas.

Sebagai awal, peserta dibebaskan membuat kreatifitas tulisan, artikel, atau berita kegiatan masjidnya. Kemudian tulisan tersebut akan dipublikasikan ke siduta.co.cc, website yang dijadikan mading online. Sehingga peserta bebas mempublikasikan karyanya dan pengurus jurnalis akan mengarahkan serta memberikan pelatihan secara berkala. “Daya tahan kita benar-benar diuji dalam pembentukan tim ini. Karena tidak mudah mengumpulkan mereka semua” ujar Aghie. Panitia sampai mendatangi tiap masjid untuk menawarkan program ini. Total 15 dari 26 masjid yang sudah berhasil ditawari. Sedikit yang merespon positif, namun dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah akhirnya dapt terkumpul juga peminatnya. “Akan terus kita tingkatkan, insya Allah semua masjid kita usahakan ada perwakilannya” kata Rifa, koordinator jurnalis.

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (QS Ali Imran: 104).



Pembentukan Tim Jurnalis Masjid

Berhati-hatilah menggunakan kata-kata. Sebab, di dalam setiap kata ada dunia. Ketika salah menggunakan kata, maka anda sedang mengguncang dunia (Heinrich Boll, pemenang Nobel 1972). Tulisan dapat begitu berpengaruh, tentunya jika pengaruhnya positif maka akan dapat membawa dampak yang luar biasa.

Hal inilah yang menjadi dasar pembentukan tim jurnalis masjid Sidoarjo Utara yang diadakan Minggu, 7 Nopember di Masjid Baitul Manshuurin Tawangsari, Taman, Sidoarjo, Jawa Timur. “Remaja masjid perlu memiliki ilmu jurnalistik, sehingga mereka bisa menyebarkan info kegiatan masjidnya. Kebetulan, hal ini senada dengan DPP LDII sebagaimana yang tertulis di Nuansa edisi Agustus 2010 tentang jurnalis masjid” ujar Aghie, penanggung jawab acara. “Acara ini masih dalam tahap uji coba, targetnya para muda-mudi. Generasi muda punya banyak potensi, sayang jika potensi itu tidak berkembang karena wadahnya tidak ada. Ke depan kita akan berusaha membangun kerjasama dengan ICT DPD LDII Kab Sidoarjo sehingga kegiatan ini bisa terus berkesinambungan” lanjutnya.

Kegiatan ini mengundang para remas yang tertarik bergabung dengan tanpa paksaan sedikitpun. Materi yang diberikan adalah dasar-dasar menulis berita dan teknis kinerja para jurnalis tersebut. Diharapkan dengan dibentuk tim, informasi kegiatan di tiap masjid bisa dipublikasikan dengan cepat ke daerah lain. Selain itu akan terjadi interaksi antar remas.

Sebagai awal, peserta dibebaskan membuat kreatifitas tulisan, artikel, atau berita kegiatan masjidnya. Kemudian tulisan tersebut akan dipublikasikan ke siduta.co.cc, website yang dijadikan mading online. Sehingga peserta bebas mempublikasikan karyanya dan pengurus jurnalis akan mengarahkan serta memberikan pelatihan secara berkala. “Daya tahan kita benar-benar diuji dalam pembentukan tim ini. Karena tidak mudah mengumpulkan mereka semua” ujar Aghie. Panitia sampai mendatangi tiap masjid untuk menawarkan program ini. Total 15 dari 26 masjid yang sudah berhasil ditawari. Sedikit yang merespon positif, namun dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah akhirnya dapt terkumpul juga peminatnya. “Akan terus kita tingkatkan, insya Allah semua masjid kita usahakan ada perwakilannya” kata Rifa, koordinator jurnalis.

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (QS Ali Imran: 104).