Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Minggu, 14 November 2010

QURBAN

LDII-Sda. Qurban adalah salah satu dari sekian banyak hal yang disyari’atkan Alloh swt. Kepada hambanya, agar mereka dapat semakin mendekatkan diri kepada Tuhannya.
Hal positif yang timbul dari qurban ini adalah disamping sebagai syiar Agama Alloh, juga dapat memberikan kesan yang baik bagi ummatnya.

Kriteria binatang Qurban

Kriteria binatang yang boleh dijadikan qurban adalah, sehat, tidak cacat dan yang baik.
Criteria ini kita dasarkan pada dalil-dalil berikut :

قَالَ سَأَلْتُ الْبَرَاءَ بْنَ عَزب قَالَ قَامَ فِينَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَرْبَعٌ لاَ تَجُوزُ فِى الضَّحَايَا الْعَوْرَاءُ الْبَيِّنُ عَوَرُهَا وَالْمَرِيضَةُ الْبَيِّنُ مَرَضُهَا وَالْعَرْجَاءُ الْبَيِّنُ عَرَجُهَا وَالْكَسِيرُ الَّتِى لاَ تُنْقِ
Artinya :
Bertanya albaro bin azib dia berkata : Rosululloh saw berdiri diantara kami lalu bersabda : empat macam (bimatang) yang tidak boleh dijadikan qurban ; buta sebelah yang nyata butanya, yang sakit dan nyata sakitnya, yang pincang dan nyata pincangnya, serta yang tua yang tidak bersumsum (HR Ahmad)

Pada riwayat lain :

عَنْ عَلِىٍّ قَالَ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ نَسْتَشْرِفَ الْعَيْنَ وَالأُذُنَ وَأَنْ لاَ نُضَحِّىَ بِعَوْرَاءَ وَلاَ مُقَابَلَةٍ وَلاَ مُدَابَرَةٍ وَلاَ شَرْقَاءَ وَلاَ خَرْقَاءَ.
Artinya :
Dari Ali ra. Dia berkata, Rosululloh saw perintah pada kami agar memperhatikan mata dan kuping, agar kami tidak berqurban dengan yang buta sebelah, tidak yang muqobalah, tidak yang yang mudabaroh, dan yang terbelah kupingnya dan tidak rompal giginya depan. (HR Ahmad )

Keterangan
muqobalah adalah kambing yang digunting sebelah depan kupingnya dan dibiarkan terkulai
mudabaroh adalah yang digunting sebelah belakangnya.

Kesimpulannya yang dapat ditarik adalah, bahwa binatang yang tidak boleh dijadikan qurban ialah
Yang buta sebe;ah, sakit, pincang, tua, muqobalah, mudabaroh, yang terbelah kupingnya, dan yang rompal giginya.


Bentuk berqurban

Boleh berqurban secara kolektif dan tidak terbatas, artinya satu ekor sapi tidak mesti maksimal untuk 7 orang, lebih dari 7 orang boleh patungan untuk membeli seekor sapi.
Dasar boleh qurban kolektif adalah sebagai berikut :

عَنْ جَابِربْنِ عَبْدِالله قَالَ نَحَرْنَامَعَ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلم عَامَ الْحُدَيْبِية البَدَنَةَ عَنْ سَبْعَةٍ وَالبَقَرَةَ عَنْ سَبْعَةٍ : مسلم

Artinya
Dari jabir b Abdillah, ia berkata : Kami pernah berqurban bersama Rosululloh saw pada tahun peperangan Hudaibiyah, yaitu seekor onta untuk 7 orang dan seekor sapi untuk 7 orang.
Riwayat ini tidak bersifat membeatasi, karena bersifat kejadian, sesuatu yang bersifat kejadian tidak dapat dipakai sebagai pembatas.
Begitu pula halnya dengan seekor kambing boleh untuk orang banyak ( lebih dari 7 orang). Hal ini dapat didasarkan pada kejadian Nabi,saw. Berqurban seekor kambing yang oleh beliau dinyatakan juga sebagai qurban dari ummatnya.

ثم قال ( باسم الله اللهم تقبل من محمد وآل محمد ومن أمة محمد ) ثم ضحى
Artinya :
Kemudian berkata Nabi : Bismillah, wahai Tuhanku, terimalah qurban ini dari Muhammad dan keluarga Muhammad dan dari ummat Muhammad.... lalu disembelih.

Cara menyembelih

Dalam menyembelih wajib membaca Bismillah kemudian membaca Takbir dasarnya adalah :

وَيَقُوْلُ : بِسْمِ الله وَالله اكْبَر : مسلم
Artinya :
Dan beliau membaca, Bismillah Wallohu Akbar.

Pembagian Daging

Agama memerintahkan agar qurban itu dibagikan kepada masakin (termasuk faqir) Dasarnya :

أمَرَنِى رسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم أنْ أقُومَ على بُدْنِهِ وَأنْ أقَسِمَ لُحُومَهَا وَجُلُوْ دَهَاوَجِلاَلَهَاعَلَى الْمَسَاكِيْنِ
Artinya :
Saya (Ali bin Abi Thalib) diperintah oleh Rosululloh saw. Untuk engurus qurban-qurbannya, supaya saya bagikan daging-dagingnya dan kulitnya dan pakaiannya kepada orang-orang miskin.

Yang qurbanpun juga dibenarkan menikmati (makan) daging qurban.
Dasarnya :

كُنالاَنَأكُلُ مِنْ لُحُومِ بُدْنِنَافَوقَ ثَلاَثٍ مِنًى فَأ رْخَصَ لَنَا رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم فَقَا لَ : كُلُواوَتَزَوَدُوا : مسلم
Artinya :
Adalah kami tidak biasa makan daging qurban kami lebih dari tiga hari Mina.
Lalu Rosululloh saw memberi kelonggaran kepada kami , yaitu beliau bersabda : Makanlah daging qurban kamu dan jadikanlah bekal.

Adapun orang yang mampu (yang tidak berqurban) juga dibenarkan untuk diberi bagian
Dasarnya adalah keumumman perintah Nabi saw berikut ini :

كُلُوْا وَاطْعِمُواوَاحْبِسُوْا وَادَّخِرُوْا : رواه مسلم
Artinya :
Makanlah dan berilah makan (Kepada) orang dan tahanlah serta simpanlah.
Perintah “ ath’imu” pada riwayat tersebut sifatnya umum, jadi baik kepada yang mampu apalagi yang miskin. Artinya orang yang mampu termasuk dalam keumuman perintah itu.

Diposting : Hasan Yuswadi.

QURBAN

LDII-Sda. Qurban adalah salah satu dari sekian banyak hal yang disyari’atkan Alloh swt. Kepada hambanya, agar mereka dapat semakin mendekatkan diri kepada Tuhannya.
Hal positif yang timbul dari qurban ini adalah disamping sebagai syiar Agama Alloh, juga dapat memberikan kesan yang baik bagi ummatnya.

Kriteria binatang Qurban

Kriteria binatang yang boleh dijadikan qurban adalah, sehat, tidak cacat dan yang baik.
Criteria ini kita dasarkan pada dalil-dalil berikut :

قَالَ سَأَلْتُ الْبَرَاءَ بْنَ عَزب قَالَ قَامَ فِينَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَرْبَعٌ لاَ تَجُوزُ فِى الضَّحَايَا الْعَوْرَاءُ الْبَيِّنُ عَوَرُهَا وَالْمَرِيضَةُ الْبَيِّنُ مَرَضُهَا وَالْعَرْجَاءُ الْبَيِّنُ عَرَجُهَا وَالْكَسِيرُ الَّتِى لاَ تُنْقِ
Artinya :
Bertanya albaro bin azib dia berkata : Rosululloh saw berdiri diantara kami lalu bersabda : empat macam (bimatang) yang tidak boleh dijadikan qurban ; buta sebelah yang nyata butanya, yang sakit dan nyata sakitnya, yang pincang dan nyata pincangnya, serta yang tua yang tidak bersumsum (HR Ahmad)

Pada riwayat lain :

عَنْ عَلِىٍّ قَالَ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ نَسْتَشْرِفَ الْعَيْنَ وَالأُذُنَ وَأَنْ لاَ نُضَحِّىَ بِعَوْرَاءَ وَلاَ مُقَابَلَةٍ وَلاَ مُدَابَرَةٍ وَلاَ شَرْقَاءَ وَلاَ خَرْقَاءَ.
Artinya :
Dari Ali ra. Dia berkata, Rosululloh saw perintah pada kami agar memperhatikan mata dan kuping, agar kami tidak berqurban dengan yang buta sebelah, tidak yang muqobalah, tidak yang yang mudabaroh, dan yang terbelah kupingnya dan tidak rompal giginya depan. (HR Ahmad )

Keterangan
muqobalah adalah kambing yang digunting sebelah depan kupingnya dan dibiarkan terkulai
mudabaroh adalah yang digunting sebelah belakangnya.

Kesimpulannya yang dapat ditarik adalah, bahwa binatang yang tidak boleh dijadikan qurban ialah
Yang buta sebe;ah, sakit, pincang, tua, muqobalah, mudabaroh, yang terbelah kupingnya, dan yang rompal giginya.


Bentuk berqurban

Boleh berqurban secara kolektif dan tidak terbatas, artinya satu ekor sapi tidak mesti maksimal untuk 7 orang, lebih dari 7 orang boleh patungan untuk membeli seekor sapi.
Dasar boleh qurban kolektif adalah sebagai berikut :

عَنْ جَابِربْنِ عَبْدِالله قَالَ نَحَرْنَامَعَ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلم عَامَ الْحُدَيْبِية البَدَنَةَ عَنْ سَبْعَةٍ وَالبَقَرَةَ عَنْ سَبْعَةٍ : مسلم

Artinya
Dari jabir b Abdillah, ia berkata : Kami pernah berqurban bersama Rosululloh saw pada tahun peperangan Hudaibiyah, yaitu seekor onta untuk 7 orang dan seekor sapi untuk 7 orang.
Riwayat ini tidak bersifat membeatasi, karena bersifat kejadian, sesuatu yang bersifat kejadian tidak dapat dipakai sebagai pembatas.
Begitu pula halnya dengan seekor kambing boleh untuk orang banyak ( lebih dari 7 orang). Hal ini dapat didasarkan pada kejadian Nabi,saw. Berqurban seekor kambing yang oleh beliau dinyatakan juga sebagai qurban dari ummatnya.

ثم قال ( باسم الله اللهم تقبل من محمد وآل محمد ومن أمة محمد ) ثم ضحى
Artinya :
Kemudian berkata Nabi : Bismillah, wahai Tuhanku, terimalah qurban ini dari Muhammad dan keluarga Muhammad dan dari ummat Muhammad.... lalu disembelih.

Cara menyembelih

Dalam menyembelih wajib membaca Bismillah kemudian membaca Takbir dasarnya adalah :

وَيَقُوْلُ : بِسْمِ الله وَالله اكْبَر : مسلم
Artinya :
Dan beliau membaca, Bismillah Wallohu Akbar.

Pembagian Daging

Agama memerintahkan agar qurban itu dibagikan kepada masakin (termasuk faqir) Dasarnya :

أمَرَنِى رسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم أنْ أقُومَ على بُدْنِهِ وَأنْ أقَسِمَ لُحُومَهَا وَجُلُوْ دَهَاوَجِلاَلَهَاعَلَى الْمَسَاكِيْنِ
Artinya :
Saya (Ali bin Abi Thalib) diperintah oleh Rosululloh saw. Untuk engurus qurban-qurbannya, supaya saya bagikan daging-dagingnya dan kulitnya dan pakaiannya kepada orang-orang miskin.

Yang qurbanpun juga dibenarkan menikmati (makan) daging qurban.
Dasarnya :

كُنالاَنَأكُلُ مِنْ لُحُومِ بُدْنِنَافَوقَ ثَلاَثٍ مِنًى فَأ رْخَصَ لَنَا رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم فَقَا لَ : كُلُواوَتَزَوَدُوا : مسلم
Artinya :
Adalah kami tidak biasa makan daging qurban kami lebih dari tiga hari Mina.
Lalu Rosululloh saw memberi kelonggaran kepada kami , yaitu beliau bersabda : Makanlah daging qurban kamu dan jadikanlah bekal.

Adapun orang yang mampu (yang tidak berqurban) juga dibenarkan untuk diberi bagian
Dasarnya adalah keumumman perintah Nabi saw berikut ini :

كُلُوْا وَاطْعِمُواوَاحْبِسُوْا وَادَّخِرُوْا : رواه مسلم
Artinya :
Makanlah dan berilah makan (Kepada) orang dan tahanlah serta simpanlah.
Perintah “ ath’imu” pada riwayat tersebut sifatnya umum, jadi baik kepada yang mampu apalagi yang miskin. Artinya orang yang mampu termasuk dalam keumuman perintah itu.

Diposting : Hasan Yuswadi.