LDIISidoarjo.org - Kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk
pengabaian sosial. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat
secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile
court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Termasuk salah satu bentuk kenakalan
remaja yang sedang bergejolak saat ini adalah mengenai penyalahgunaan narkoba.
Kompol Eko Djoko, S.H. dari Kapolsek Kecamatan Candi,
Sidoarjo menyampaikan dalam kunjungannya di pengajian umum remaja LDII
Larangan, Candi (1/3/15) bahwa penyalahgunaan narkoba sekarang sudah sampai
pada tingkat yang mengkhawatirkan. Terutama bagi para remaja yang merupakan target
utama.
Kenakalan remaja yang sering terjadi seperti tawuran pelajar dan
penggunaan narkoba bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah
karena faktor internal meliputi krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Ada
juga faktor eksternal yaitu keadaan Keluarga
dan Teman sebaya yang kurang
baik, serta bisa pula dari lingkungan
tempat tinggal atau komunitas yang kurang baik.
Untuk mengatasi
semua itu kompol Eko menuturkan sebuah solusi tentang prinsip keteladanan dan motivasi dari
keluarga, guru, teman sebaya. Kemauan
orangtua untuk membenahi kondisi keluarga juga menjadi faktor penting selain
juga remaja harus pandai memilih teman
dan lingkungan yang baik. Remaja harus bisa
membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh.
Acara pengajian
yang dimulai sejak pagi pukul 08.30 WIB di masjid Imaduddin Larangan ini dihadiri pula oleh Forpimka (Forum Pimpinan Kecamatan) Candi
serta dari Danramil kapten INF. Abiding. Acara ini diadakan sebagai wujud kepedulian dan peramutan LDII terhadap
nasib generasi penerus bangsa. Hal ini pun telah menjadi bagian dari program
kerja LDII, Tutur H. Nur Muhammad, S.T dari PC LDII Candi.
Disamping penyampaian materi oleh kapolsek
tentang bahaya narkoba dan penyalahgunaannya, Kapten INF. Abiding Juga turut
memberikan materi tentang wawasan kebangsaan. Menurutnya para generasi muda LDII harus bisa menciptakan
harmoni dalam keberagaman. Para pemuda harus mempunyai cara pandang bersatu terhadap
segala dinamika yang terjadi dimasyarakat dengan cara pandang sebagai warga
Indonesia yang berdaulat.
Ada 3 unsur dalam wawasan kebangsaan yaitu rasa kebangsaan,
paham kebangsaan dan semangat kebangsaan. Rasa kebangsaan yaitu perasaan rakyat mengenai
lika-liku perjalan bangsa untuk mencapai cita-cita yaitu mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur. Paham kebangsaan merupakan pemahaman rakyat terhadap
bangsa dan Negara yang didasari perasaan rela berkorban.
Sedangkan semangat kebangsaan adalah merupakan perpaduan
antara rasa dan paham kebangsaan. Semangat gigih untuk mempertahankan keutuhan
NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Dari semangat kebangsaan akan
mengalir kesetiakawanan sosial, semangat rela berkorban dan akhirnya tumbuh
jiwa patriot.
Sebuah kalimat yang
dicuplik dari Jendral Soedirman, “ Waspadalah..! Jangan lengah karena kelengahan
akan membawa kehancuran, dan kehancuran akan membawa penderitaan” ,menjadi
suntikan bagi para peserta pengajian saat mendengarkan materi yang disampaikan.
(Aan/ari/Hav)