Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Sabtu, 14 Maret 2015

Kepedulian PC LDII Candi Tentang Wawasan Kebangsaan dan Bahaya Narkoba Bagi Remaja



LDIISidoarjo.org - Kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Termasuk salah satu bentuk kenakalan remaja yang sedang bergejolak saat ini adalah mengenai penyalahgunaan narkoba.

Kompol Eko Djoko, S.H. dari Kapolsek Kecamatan Candi, Sidoarjo menyampaikan dalam kunjungannya di pengajian umum remaja LDII Larangan, Candi (1/3/15) bahwa penyalahgunaan narkoba sekarang sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Terutama bagi para remaja yang merupakan target utama.

Kenakalan remaja yang sering terjadi seperti tawuran pelajar dan penggunaan narkoba bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah karena faktor internal meliputi krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Ada juga faktor eksternal yaitu keadaan Keluarga dan Teman sebaya yang kurang baik, serta bisa pula dari lingkungan tempat tinggal atau komunitas yang kurang baik.

Untuk mengatasi semua itu kompol Eko menuturkan sebuah solusi tentang  prinsip keteladanan dan motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga juga menjadi faktor penting selain juga  remaja harus pandai memilih teman dan lingkungan yang baik. Remaja harus bisa membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh.

Acara pengajian yang dimulai sejak pagi pukul 08.30 WIB di masjid Imaduddin Larangan ini dihadiri pula oleh Forpimka (Forum Pimpinan Kecamatan) Candi serta dari Danramil kapten INF. Abiding. Acara ini diadakan sebagai  wujud kepedulian dan peramutan LDII terhadap nasib generasi penerus bangsa. Hal ini pun telah menjadi bagian dari program kerja LDII, Tutur H. Nur Muhammad, S.T dari PC LDII Candi. 


Disamping penyampaian materi oleh kapolsek tentang bahaya narkoba dan penyalahgunaannya, Kapten INF. Abiding Juga turut memberikan materi tentang wawasan kebangsaan. Menurutnya para generasi muda LDII harus bisa menciptakan harmoni dalam keberagaman. Para pemuda harus mempunyai cara pandang bersatu terhadap segala dinamika yang terjadi dimasyarakat dengan cara pandang sebagai warga Indonesia yang berdaulat. 

Ada 3 unsur dalam wawasan kebangsaan yaitu rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan.  Rasa kebangsaan yaitu perasaan rakyat mengenai lika-liku perjalan bangsa untuk mencapai cita-cita yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Paham kebangsaan merupakan pemahaman rakyat terhadap bangsa dan Negara yang didasari perasaan rela berkorban.

Sedangkan semangat kebangsaan adalah merupakan perpaduan antara rasa dan paham kebangsaan. Semangat gigih untuk mempertahankan keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Dari semangat kebangsaan akan mengalir kesetiakawanan sosial, semangat rela berkorban dan akhirnya tumbuh jiwa patriot.

Sebuah kalimat yang dicuplik dari Jendral Soedirman, “ Waspadalah..! Jangan lengah karena kelengahan akan membawa kehancuran, dan kehancuran akan membawa penderitaan” ,menjadi suntikan bagi para peserta pengajian saat mendengarkan materi yang disampaikan. (Aan/ari/Hav)




Kepedulian PC LDII Candi Tentang Wawasan Kebangsaan dan Bahaya Narkoba Bagi Remaja



LDIISidoarjo.org - Kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Termasuk salah satu bentuk kenakalan remaja yang sedang bergejolak saat ini adalah mengenai penyalahgunaan narkoba.

Kompol Eko Djoko, S.H. dari Kapolsek Kecamatan Candi, Sidoarjo menyampaikan dalam kunjungannya di pengajian umum remaja LDII Larangan, Candi (1/3/15) bahwa penyalahgunaan narkoba sekarang sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Terutama bagi para remaja yang merupakan target utama.

Kenakalan remaja yang sering terjadi seperti tawuran pelajar dan penggunaan narkoba bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah karena faktor internal meliputi krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Ada juga faktor eksternal yaitu keadaan Keluarga dan Teman sebaya yang kurang baik, serta bisa pula dari lingkungan tempat tinggal atau komunitas yang kurang baik.

Untuk mengatasi semua itu kompol Eko menuturkan sebuah solusi tentang  prinsip keteladanan dan motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga juga menjadi faktor penting selain juga  remaja harus pandai memilih teman dan lingkungan yang baik. Remaja harus bisa membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh.

Acara pengajian yang dimulai sejak pagi pukul 08.30 WIB di masjid Imaduddin Larangan ini dihadiri pula oleh Forpimka (Forum Pimpinan Kecamatan) Candi serta dari Danramil kapten INF. Abiding. Acara ini diadakan sebagai  wujud kepedulian dan peramutan LDII terhadap nasib generasi penerus bangsa. Hal ini pun telah menjadi bagian dari program kerja LDII, Tutur H. Nur Muhammad, S.T dari PC LDII Candi. 


Disamping penyampaian materi oleh kapolsek tentang bahaya narkoba dan penyalahgunaannya, Kapten INF. Abiding Juga turut memberikan materi tentang wawasan kebangsaan. Menurutnya para generasi muda LDII harus bisa menciptakan harmoni dalam keberagaman. Para pemuda harus mempunyai cara pandang bersatu terhadap segala dinamika yang terjadi dimasyarakat dengan cara pandang sebagai warga Indonesia yang berdaulat. 

Ada 3 unsur dalam wawasan kebangsaan yaitu rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan.  Rasa kebangsaan yaitu perasaan rakyat mengenai lika-liku perjalan bangsa untuk mencapai cita-cita yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Paham kebangsaan merupakan pemahaman rakyat terhadap bangsa dan Negara yang didasari perasaan rela berkorban.

Sedangkan semangat kebangsaan adalah merupakan perpaduan antara rasa dan paham kebangsaan. Semangat gigih untuk mempertahankan keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Dari semangat kebangsaan akan mengalir kesetiakawanan sosial, semangat rela berkorban dan akhirnya tumbuh jiwa patriot.

Sebuah kalimat yang dicuplik dari Jendral Soedirman, “ Waspadalah..! Jangan lengah karena kelengahan akan membawa kehancuran, dan kehancuran akan membawa penderitaan” ,menjadi suntikan bagi para peserta pengajian saat mendengarkan materi yang disampaikan. (Aan/ari/Hav)