Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Kamis, 19 Maret 2015

Sebuah Keyakinan Tak Bisa Dipaksakan

LDIISidoarjo.org - Hidayah adalah hak prerogatif Alloh, kita hanya bisa mengajak orang meyakini kebenaran yang kita yakini benar. Tapi,apakah orang yang kita ajak tersebut beranjak atau tidak, itu bukan ditangan kita, apabila dengan kasih sayang saja Rosululloh SAW tidak mampu memaksakan keyakinan kebenaran, bahkan kepada orang yang paling dekat, apalagi pemaksaan dengan dalih dianggap masih sesat.

Dalam Surat Qosos ayat 56 menyebutkan:

(إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ)


Artinya: Sungguh engkau tidak akan dapat memberi hidayah pada orang yang engkau sayangi, akan tetapi Alloh yang memberi hidayah kepada orang yang Ia kehendaki.

Sebagai orang Islam, kita wajib mengajak orang untuk meyakini kebenaran Islam, mengajak ke jalan Tuhan Yang Maha Esa, dan Alloh telah memberi arahan cara mengajak ke jalan-Nya. Yaitu dengan hikmah, bijaksana, dan nasehat yang baik, apabila berbantahan, berbantahlah dengan cara yang baik.

Tuhan lebih mengetahui tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya.
 
Kita tidak mungkin bisa mengajak dengan bijaksana apabila kita mengedepankan hawa nafsu, kita harus berpikir cermat agar ajakan kita tidak justru membuat orang lari dari jalan Alloh, karena orang tidak hanya mendengarkan tuturan kita, melainkan lebih melihat kelakuan kita, meski ajakan kita secara lisan benar dan baik, apabila perilaku kita tidak mendukung, apalagi berlawanan dengan ajakan kita, tentu malah cemohan yang akan kita dapatkan.


Bagi orang Islam, terutama yang ingin mengajak ke jalan Alloh dan memuliakan agama-Nya, tidak ada yang lebih baik daripada mengikuti jejak dan contoh Nabi Muhammad SAW. Kiranya tidak terlalu sulit bagi kita yang benar-benar mengerti manusia, dan yang memanusiakan manusia. 


Karena itu, seandainya pun - dalam menegakkan kebenaran, jangan pernah membenci manusia yang tidak benar, atau kebenciannya membawanya untuk berlaku tidak adil.

Nabi Muhammad pasti bersedih jika melihat umatnya yang mengaku sangat mencintainya, atau dengan dalih membelanya, tetapi melakukan tindakan-tindakan yang sama sekali tidak pernah beliau ajarkan serta contohkan. (gus yus)

Sebuah Keyakinan Tak Bisa Dipaksakan

LDIISidoarjo.org - Hidayah adalah hak prerogatif Alloh, kita hanya bisa mengajak orang meyakini kebenaran yang kita yakini benar. Tapi,apakah orang yang kita ajak tersebut beranjak atau tidak, itu bukan ditangan kita, apabila dengan kasih sayang saja Rosululloh SAW tidak mampu memaksakan keyakinan kebenaran, bahkan kepada orang yang paling dekat, apalagi pemaksaan dengan dalih dianggap masih sesat.

Dalam Surat Qosos ayat 56 menyebutkan:

(إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ)


Artinya: Sungguh engkau tidak akan dapat memberi hidayah pada orang yang engkau sayangi, akan tetapi Alloh yang memberi hidayah kepada orang yang Ia kehendaki.

Sebagai orang Islam, kita wajib mengajak orang untuk meyakini kebenaran Islam, mengajak ke jalan Tuhan Yang Maha Esa, dan Alloh telah memberi arahan cara mengajak ke jalan-Nya. Yaitu dengan hikmah, bijaksana, dan nasehat yang baik, apabila berbantahan, berbantahlah dengan cara yang baik.

Tuhan lebih mengetahui tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya.
 
Kita tidak mungkin bisa mengajak dengan bijaksana apabila kita mengedepankan hawa nafsu, kita harus berpikir cermat agar ajakan kita tidak justru membuat orang lari dari jalan Alloh, karena orang tidak hanya mendengarkan tuturan kita, melainkan lebih melihat kelakuan kita, meski ajakan kita secara lisan benar dan baik, apabila perilaku kita tidak mendukung, apalagi berlawanan dengan ajakan kita, tentu malah cemohan yang akan kita dapatkan.


Bagi orang Islam, terutama yang ingin mengajak ke jalan Alloh dan memuliakan agama-Nya, tidak ada yang lebih baik daripada mengikuti jejak dan contoh Nabi Muhammad SAW. Kiranya tidak terlalu sulit bagi kita yang benar-benar mengerti manusia, dan yang memanusiakan manusia. 


Karena itu, seandainya pun - dalam menegakkan kebenaran, jangan pernah membenci manusia yang tidak benar, atau kebenciannya membawanya untuk berlaku tidak adil.

Nabi Muhammad pasti bersedih jika melihat umatnya yang mengaku sangat mencintainya, atau dengan dalih membelanya, tetapi melakukan tindakan-tindakan yang sama sekali tidak pernah beliau ajarkan serta contohkan. (gus yus)