Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Minggu, 26 Juni 2016

Kades Jumputrejo Kagum Tahfid Cilik LDII


ldii-sidoarjo.org | Ada yang menarik dari Safari Ramadan perangkat Desa Jumputrejo di Masjid Baitul Mukminin, Sabtu (25/6). Kades Jumputrejo, Drs. Maksum Sugianto kagum atas kemampuan tahfid cilik LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia). Kunjungan tersebut merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan kepala desa sejak awal masa jabatannya.

Diawali dengan Salat Tarawih berjamaah, kemudian acara dibuka oleh penampilan dua hafid cilik binaan PAC LDII Jumputrejo. Tampil apik membawakan surah An-Naba` yang telah dihafalnya, Zhieffa Affini Putri Azzahra masih berumur 9 tahun. Dengan usia yang sama, Azzura Zherian Elbaitar dengan fasih melantunkan Surah Al-Lail. Keduanya telah memiliki hafalan lebih dari satu juz.

Kades Drs. Maksum Sugianto sangat mengapresiasi generasi penerus LDII yang telah tampil apik melantunkan hafalan Al-Quran yang dimilikinya. “Saya salut dengan penampilan dua adik kecil tadi. Masih umur sembilan tahun sudah hafal Al-Quran,” kata Maksum yang sejak 2011 menjabat sebagai Kades.

Tidak hanya itu, dirinya juga mengakui di desanya hanya LDII yang memiliki program hafalan Al-Quran. “Selama saya melakukan kegiatan safari ke semua masjid, di desa ini hanya LDII yang punya program Hafalan Al-Quran. Di masjid lain belum ada,” jelasnya.

Ketika ditanya, Syfaen Syafik, S.Pd yang juga pembina generasi penerus LDII membenarkan bahwa di TPQ binaan PAC Jumputrejo ada pendidikan khusus untuk santri yang berniat menghafal Al-Quran. “Di sini alhamdulillah yang berminat mengikuti program tahfid juga banyak. Jadi di sini yang membina di antaranya Nur Halim, muballigh muda kita, dan juga bersama saya,” ungkapnya di akhir acara.

Acara yang bertajuk ‘Safari Ramadan’ ini tak hanya dihadiri Kades,  namun juga sejumlah tokoh Nahdatul Ulama (NU), Modin (Kaur Kesra), Banser (Bantuan Serbaguna) , GP Anshor, BPD (Badan Perwakilan Desa), LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa), RT, dan RW setempat.

Ketua Ranting GP Anshor Jumputrejo, Winarto, S.HI yang turut dalam rombongan juga mengapresiasi generasi penerus LDII. “Sampai saat ini, remaja LDII khususnya yang di Jumputrejo bisa bekerja sama dalam hal kebaikan dengan remaja Nahdatul Ulama. Apalagi semakin banyaknya bibit unggul yang berkualitas seperti yang hafal ayat Al-Quran tadi.”


Tak hanya menampilkan dua hafid ciliknya, pejabat desa juga diajak mengaji Sarah Asmaul Husna yang di sampaikan oleh Nur Halim, muballigh muda LDII Jumputrejo.

Kades Jumputrejo juga kagum dengan materi pengajian yang disampaikan. “Di luar sana banyak sekali yang tahu dan hafal Asmaul Husna. Namun hanya di sinilah yang tahu dan mengerti sangat jelas dan terperinci tentang arti dan maknanya,” ungkap Maksum.

Turut memberikan kultum, Ustad Qosim yang berpesan agar saling menjaga kerukunan antarumat. “Dengan acara seperti ini, kita dapat sama-sama menjaga hablumminannas, hubungan baik dengan sesama manusia. Dengan baiknya hubungan ini, kita bisa menjalankan ibadah dengan senang hati, rukun, dan sesuai dengan syari`at Islam,” pesannya yang juga sebagai Seksi Kerohanian LPMD Desa Jumputrejo.

Ustadz Qosim saat memberikan Kultum. (dari kiri, M. Syfaen bersama Modin Jumputrejo)
Acara diakhiri dengan penyerahan tali asih dari Kepala desa kepada Gus Herin,  takmir Masjid Baitul Mukminin. Tak hanya itu, LDII sebagai tuan rumah juga memberikan bingkisan kepada tim Safari Ramadan pemerintahan Desa Jumputrejo.

“Dengan adanya tim safari Ramadan dari desa ini dapat menjalin hubungan silaturrahim yang baik antara pejabat tingkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan para ulama. Saya sebagai takmir masjid sekaligus tuan rumah sangat berterima kasih,” kata Gus Herin. (Wawan)

Kades Jumputrejo Kagum Tahfid Cilik LDII


ldii-sidoarjo.org | Ada yang menarik dari Safari Ramadan perangkat Desa Jumputrejo di Masjid Baitul Mukminin, Sabtu (25/6). Kades Jumputrejo, Drs. Maksum Sugianto kagum atas kemampuan tahfid cilik LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia). Kunjungan tersebut merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan kepala desa sejak awal masa jabatannya.

Diawali dengan Salat Tarawih berjamaah, kemudian acara dibuka oleh penampilan dua hafid cilik binaan PAC LDII Jumputrejo. Tampil apik membawakan surah An-Naba` yang telah dihafalnya, Zhieffa Affini Putri Azzahra masih berumur 9 tahun. Dengan usia yang sama, Azzura Zherian Elbaitar dengan fasih melantunkan Surah Al-Lail. Keduanya telah memiliki hafalan lebih dari satu juz.

Kades Drs. Maksum Sugianto sangat mengapresiasi generasi penerus LDII yang telah tampil apik melantunkan hafalan Al-Quran yang dimilikinya. “Saya salut dengan penampilan dua adik kecil tadi. Masih umur sembilan tahun sudah hafal Al-Quran,” kata Maksum yang sejak 2011 menjabat sebagai Kades.

Tidak hanya itu, dirinya juga mengakui di desanya hanya LDII yang memiliki program hafalan Al-Quran. “Selama saya melakukan kegiatan safari ke semua masjid, di desa ini hanya LDII yang punya program Hafalan Al-Quran. Di masjid lain belum ada,” jelasnya.

Ketika ditanya, Syfaen Syafik, S.Pd yang juga pembina generasi penerus LDII membenarkan bahwa di TPQ binaan PAC Jumputrejo ada pendidikan khusus untuk santri yang berniat menghafal Al-Quran. “Di sini alhamdulillah yang berminat mengikuti program tahfid juga banyak. Jadi di sini yang membina di antaranya Nur Halim, muballigh muda kita, dan juga bersama saya,” ungkapnya di akhir acara.

Acara yang bertajuk ‘Safari Ramadan’ ini tak hanya dihadiri Kades,  namun juga sejumlah tokoh Nahdatul Ulama (NU), Modin (Kaur Kesra), Banser (Bantuan Serbaguna) , GP Anshor, BPD (Badan Perwakilan Desa), LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa), RT, dan RW setempat.

Ketua Ranting GP Anshor Jumputrejo, Winarto, S.HI yang turut dalam rombongan juga mengapresiasi generasi penerus LDII. “Sampai saat ini, remaja LDII khususnya yang di Jumputrejo bisa bekerja sama dalam hal kebaikan dengan remaja Nahdatul Ulama. Apalagi semakin banyaknya bibit unggul yang berkualitas seperti yang hafal ayat Al-Quran tadi.”


Tak hanya menampilkan dua hafid ciliknya, pejabat desa juga diajak mengaji Sarah Asmaul Husna yang di sampaikan oleh Nur Halim, muballigh muda LDII Jumputrejo.

Kades Jumputrejo juga kagum dengan materi pengajian yang disampaikan. “Di luar sana banyak sekali yang tahu dan hafal Asmaul Husna. Namun hanya di sinilah yang tahu dan mengerti sangat jelas dan terperinci tentang arti dan maknanya,” ungkap Maksum.

Turut memberikan kultum, Ustad Qosim yang berpesan agar saling menjaga kerukunan antarumat. “Dengan acara seperti ini, kita dapat sama-sama menjaga hablumminannas, hubungan baik dengan sesama manusia. Dengan baiknya hubungan ini, kita bisa menjalankan ibadah dengan senang hati, rukun, dan sesuai dengan syari`at Islam,” pesannya yang juga sebagai Seksi Kerohanian LPMD Desa Jumputrejo.

Ustadz Qosim saat memberikan Kultum. (dari kiri, M. Syfaen bersama Modin Jumputrejo)
Acara diakhiri dengan penyerahan tali asih dari Kepala desa kepada Gus Herin,  takmir Masjid Baitul Mukminin. Tak hanya itu, LDII sebagai tuan rumah juga memberikan bingkisan kepada tim Safari Ramadan pemerintahan Desa Jumputrejo.

“Dengan adanya tim safari Ramadan dari desa ini dapat menjalin hubungan silaturrahim yang baik antara pejabat tingkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan para ulama. Saya sebagai takmir masjid sekaligus tuan rumah sangat berterima kasih,” kata Gus Herin. (Wawan)