Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Senin, 12 Desember 2011

Larangan Mencaci Agama Lain

ditulis: Al-Mukarrom Ustad KH. Shobirun Ahkam,
pimpinan Pondok LDII Mulyo Abadi, Sleman, Yogyakarta

Kajian Ayat 108 dari Surat Al-An'am

Ketika Rasulullah masih di Makkah, melalui beliau SAW Allah melarang orang-orang iman mencaci berhala-berhala yang disembah oleh orang-orang kafir. Karena para penyembahnya pasti akan membalas mencaci Allah dengan marah dan tanpa dasar ilmu. Allah juga menjelaskan bahwa tiap umat pasti meyakini faham dan amalan mereka masing-masing, karena Allah menghias-hiaskan faham dan amalan semua itu pada mereka semua. Dan mereka semua pasti kembali pada Tuhan mereka untuk diberi tahu mengenai yang telah mereka amalkan. Larangan itu tertulis di dalam Al-Qur’an:
وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ كَذَلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ [الأنعام/ج108]
Artinya:
Dan kalian jangan mencaci orang-orang yang menyembah selain Allah, karena mereka akan mencaci Allah dengan sengit dengan tanpa ilmu. Demikian itulah Kami telah menghias-hiaskan amalan pada tiap-tiap umat. Lalu tempat kembali mereka pada Tuhan mereka. Maka Dia akan menceritakan yang telah mereka amalkan pada mereka (semuanya).
[Qs Al-An’am 108]


Akhir-akhir ini banyak kaum Nashrani mencaci-maki Nabi Muhammad SAW; kaum Muslimiin mencaci-maki Yesus AS. Sebetulnya Nabi Muhammad sangat tidak setuju dengan perbuatan seperti ini, karena merujuk Firman Allah di atas. Yesus dulu pernah kagum pada Nabi Muhammad SAW yang akan muncul setelahnya, maka beliau (Isa AS) berdoa agar Allah menjadikan beliau sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Allah mengabulkan doanya dengan cara beliau diangkat ke langit kedua. Jika telah hampir kiamat beliau akan diturunkan lagi ke bumi untuk menjadi umat Nabi Muhammad SAW. Bahkan beliau nantinya akan menjadi imam mahdi atau pendamping imam mahdi. Sementara orang-orang yang mencaci Nabi Muhammad SAW akan menyesal di hari kiamat nanti. Allah menguntai Fiman yang Maha Indah mengenai penyesalan orang-orang yang menentang Nabi Muhammad SAW di hari kiamat nanti:
Lalu apa yang akan mereka perbuat
Jika Kami telah mendatangkan saksi dari tiap-tiap umat
Dan Kami juga mendatangkan anta
Sebagai saksi untuk mereka ini semua
Di hari itu orang-orang yang telah kufur dan menentang pada
Ini Rasula
Akan berkeinginan jikalau mereka
Diratakan dengan tanah
Dan mereka takkan mampu menyembunyikan cerita pada Allah[1]

Perlu diketahui bahwa ketika Ibnu Masud membacakan surat Annisa hingga ayat yang diartikan di atas ini, nabi SAW di depannya berlinang air matanya hingga Ibnu Masud terkejut. Tentunya karena nabi terlalu tersanjung di dalam ayat itu. Al-Baghawi menjelaskan mengenai keinginan mereka diratakan dengan tanah di hari kiamat nanti: Qatadah (murid Anas bin Malik RA) dan Abu Ubaidah berkata, “Yakni (mereka nantinya akan berkeinginan) kalau bumi nantinya dibelah lalu mereka masuk di dalamnya untuk kembali menjadi tanah lagi, lalu tanah ditimbunkan atas mereka hingga rata.”[2]

[1] Rujukan tulisan itu di:
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا يَوْمَئِذٍ يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَعَصَوُا الرَّسُولَ لَوْ تُسَوَّى بِهِمُ الْأَرْضُ وَلَا يَكْتُمُونَ اللَّهَ حَدِيثًا [النساء/41،42]
[2] تفسير البغوي - (ج 2 / ص 217) قال قتادة وأبو عبيدة: يعني لو تخرقت الأرض فساخوا فيها وعادوا إليها ثم تسوى بهم، أي: عليهم الأرض

Sumber: http://mulya-abadi.blogspot.com/

Larangan Mencaci Agama Lain

ditulis: Al-Mukarrom Ustad KH. Shobirun Ahkam,
pimpinan Pondok LDII Mulyo Abadi, Sleman, Yogyakarta

Kajian Ayat 108 dari Surat Al-An'am

Ketika Rasulullah masih di Makkah, melalui beliau SAW Allah melarang orang-orang iman mencaci berhala-berhala yang disembah oleh orang-orang kafir. Karena para penyembahnya pasti akan membalas mencaci Allah dengan marah dan tanpa dasar ilmu. Allah juga menjelaskan bahwa tiap umat pasti meyakini faham dan amalan mereka masing-masing, karena Allah menghias-hiaskan faham dan amalan semua itu pada mereka semua. Dan mereka semua pasti kembali pada Tuhan mereka untuk diberi tahu mengenai yang telah mereka amalkan. Larangan itu tertulis di dalam Al-Qur’an:
وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ كَذَلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ [الأنعام/ج108]
Artinya:
Dan kalian jangan mencaci orang-orang yang menyembah selain Allah, karena mereka akan mencaci Allah dengan sengit dengan tanpa ilmu. Demikian itulah Kami telah menghias-hiaskan amalan pada tiap-tiap umat. Lalu tempat kembali mereka pada Tuhan mereka. Maka Dia akan menceritakan yang telah mereka amalkan pada mereka (semuanya).
[Qs Al-An’am 108]


Akhir-akhir ini banyak kaum Nashrani mencaci-maki Nabi Muhammad SAW; kaum Muslimiin mencaci-maki Yesus AS. Sebetulnya Nabi Muhammad sangat tidak setuju dengan perbuatan seperti ini, karena merujuk Firman Allah di atas. Yesus dulu pernah kagum pada Nabi Muhammad SAW yang akan muncul setelahnya, maka beliau (Isa AS) berdoa agar Allah menjadikan beliau sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Allah mengabulkan doanya dengan cara beliau diangkat ke langit kedua. Jika telah hampir kiamat beliau akan diturunkan lagi ke bumi untuk menjadi umat Nabi Muhammad SAW. Bahkan beliau nantinya akan menjadi imam mahdi atau pendamping imam mahdi. Sementara orang-orang yang mencaci Nabi Muhammad SAW akan menyesal di hari kiamat nanti. Allah menguntai Fiman yang Maha Indah mengenai penyesalan orang-orang yang menentang Nabi Muhammad SAW di hari kiamat nanti:
Lalu apa yang akan mereka perbuat
Jika Kami telah mendatangkan saksi dari tiap-tiap umat
Dan Kami juga mendatangkan anta
Sebagai saksi untuk mereka ini semua
Di hari itu orang-orang yang telah kufur dan menentang pada
Ini Rasula
Akan berkeinginan jikalau mereka
Diratakan dengan tanah
Dan mereka takkan mampu menyembunyikan cerita pada Allah[1]

Perlu diketahui bahwa ketika Ibnu Masud membacakan surat Annisa hingga ayat yang diartikan di atas ini, nabi SAW di depannya berlinang air matanya hingga Ibnu Masud terkejut. Tentunya karena nabi terlalu tersanjung di dalam ayat itu. Al-Baghawi menjelaskan mengenai keinginan mereka diratakan dengan tanah di hari kiamat nanti: Qatadah (murid Anas bin Malik RA) dan Abu Ubaidah berkata, “Yakni (mereka nantinya akan berkeinginan) kalau bumi nantinya dibelah lalu mereka masuk di dalamnya untuk kembali menjadi tanah lagi, lalu tanah ditimbunkan atas mereka hingga rata.”[2]

[1] Rujukan tulisan itu di:
فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا يَوْمَئِذٍ يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَعَصَوُا الرَّسُولَ لَوْ تُسَوَّى بِهِمُ الْأَرْضُ وَلَا يَكْتُمُونَ اللَّهَ حَدِيثًا [النساء/41،42]
[2] تفسير البغوي - (ج 2 / ص 217) قال قتادة وأبو عبيدة: يعني لو تخرقت الأرض فساخوا فيها وعادوا إليها ثم تسوى بهم، أي: عليهم الأرض

Sumber: http://mulya-abadi.blogspot.com/