Ada suatu cerita dari suatu sumber: Seorang guru di
Australia pernah berkata: “Kami tidak terlalu khawatir
jika anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai MATEMATIKA. Tetapi kami
jauh
lebih khawatir jika mereka tidak pandai MENGANTRI. Sewaktu ditanya:
"Mengapa? (Karena yang terjadi di negara Indonesia justru sebaliknya).
Inilah jawabannya:
1. Karena hanya perlu waktu 3 bulan secara intensif untuk melatih anak bisa matematika. Sementara perlu waktu 12 tahun atau lebih untuk melatih anak agar bisa mengantri dgn baik & benar;
1. Karena hanya perlu waktu 3 bulan secara intensif untuk melatih anak bisa matematika. Sementara perlu waktu 12 tahun atau lebih untuk melatih anak agar bisa mengantri dgn baik & benar;
2. Karena tidak
semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika, kecuali
TAMBAH, KALI, KURANG dan BAGI yang akan dipakai.
3. Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari siswa yang kelak
akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan matematika.
Sementara. SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ini pasti akan membutuhkan
"Etika Moral" & Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup
mereka kelak.
“Memangnya ada pelajaran berharga dari MENGANTRI?”
“Ya! Banyak sekali pelajaran berharganya, yakni :
1. Anak belajar manajemen waktu.
1. Anak belajar manajemen waktu.
Jika ingin mengantri paling depan, harus datang lebih awal dan itu butuh persiapan lebih awal;
2. Anak belajar bersabar.
Menunggu giliran tiba, terutama jika ia di antrian paling belakang;
Menunggu giliran tiba, terutama jika ia di antrian paling belakang;
3. Anak belajar menghormati hak orang lain.
Yang datang lebih awal dapat giliran lebih dulu dan tidak merasa dirinya yang paling penting;
Yang datang lebih awal dapat giliran lebih dulu dan tidak merasa dirinya yang paling penting;
4. Anak belajar berdisiplin.
Aturan mengantri adalah tidak menyerobot dan itu berarti tidak mengambil hak orang lain;
Aturan mengantri adalah tidak menyerobot dan itu berarti tidak mengambil hak orang lain;
5. Anak belajar kreatif.
Untuk mengatasi kebosanan saat mengantri merangsang berpikir untuk melakukan suatu aktivitas (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri);
Untuk mengatasi kebosanan saat mengantri merangsang berpikir untuk melakukan suatu aktivitas (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri);
6. Anak bisa belajar bersosialisasi.
Menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian;
7. Anak belajar tabah.
Menjalani proses dalam mencapai tujuannya, sehingga tidak melegalkan cara-cara kotor dalam mencapai tujuan.
Menjalani proses dalam mencapai tujuannya, sehingga tidak melegalkan cara-cara kotor dalam mencapai tujuan.
Kemudian ada yg menanggapi seperti berikut, beliau adalah
seorang manager di suatu perusahaan ternama, dan mempunyai gelar Doctor.
Berikut kutipan tanggapannya:
"Secara fundamental cerita itu mengandung penyesatan dan
cacat historis. Kemajuan satu peradaban hanya mungkin terjadi jika
bangsa tersebut menguasai Ilmu dasar. Tengoklah semuanya kembali,
Peradaban lembah Indus, Peradaban Yunani Klasik, Peradaban, Tiongkok
Kuno ( dan juga Tiongkok Modern ), Peradaban Islam, Peradaban Barat
masa kini, semua bertumpu pada Penemuan dan pengembangan Ilmu
dasar.
Matematika adalah Ilmu dasar. Disiplin dapat dicapai dengan
hukum yang keras. Jepang mencapainya dengan Hukum yang keras,
demikian juga bangsa Eropa dan tentu saja mereka mereka juga bertumpu
pada Ilmu Dasar untuk membuat Kapal Terbang, Roket, Komputer dan obat-
obatan.
Bangsa Mongol memiliki disiplin tinggi, mereka hebat, tetapi
tanpa Ilmu dasar, mereka hilang tanpa hampir- hampir jejak.
Guru
Australia boleh cerita semanis apapun, tapi mereka selalu lupa cerita
tentang rasisme dan diskriminasi yang kental terasa di Negeri
mereka, termasuk dalam kebijakan- kebijakan luar negerinya.
Kawan-
kawan Akademisi, jangan mudah menjadi bias hanya karena cerita- cerita
kecil, yang cuma selucu cerita kancil, 3 Bulan cukup untuk belajar
Matematika adalah Dusta yang luar biasa dan Matematika tidak hanya
untuk bekerja Aritmetika (+-x/), anda ingin melihat Matematika dipakai
untuk bekerja ?
Lihatlah sebuah Jumbo Jet yang sedang terbang, ada
ahli matematika di belakangnya sedang bekerja, Belajar Matematika butuh
dedikasi seumur hidup, sama seperti Ilmu- Ilmu yang lain."
Pada dasarnya, apa yang di tulis di artikel ini ada nilai positifnya, begitu pula pendapat dari manager tsb.
Kita semua perlu memahami bagaimana kita menangkap suatu makna disetiap tulisan dan mengambil sisi positifnya.
Kita semua perlu memahami bagaimana kita menangkap suatu makna disetiap tulisan dan mengambil sisi positifnya.
Bahkan orang tua sering terpengaruh lingkungan agar anak-anaknya mendapat pengakuan di dalam perkumpulannya.
Sbg contoh, orang tua lebih bangga kalau anaknya punya pacar yg hampir setiap hari di datangi kemudian di ajak keluar, pulang malam dan tidak mengetahui apa saja yg dilakukan dengan pacarnya tsb.
Mungkin orang tua malu klo anaknya tdk punya pacar, merasa tdk laku anaknya, jaman sekarang kok nggak punya pacar...!!!.
Itu mungkin yg menjadikan salah satu penyebab pergaulan bebas merajalela. Orang tua terlalu sibuk untuk mncukupi kebutuhan keluarga, tetapi lupa utk mencukupi pendidikan moral kpd anak2nya, karena pendidikan anak dimulai dari sebuah keluarga.
Ditulis oleh: Bambang Setyabudi (Pengurus Bidang Seni dan Olah Raga DPD LDII Kab. Sidoarjo)