LDIISIDOARJO.org | Liputan Rapimnas, JAKARTA - Ketua KPK Abraham Samad pada Rapimnas DPP LDII (15/5) menegaskan
Indonesia adalah sebuah negeri paradoksal. “Negeri ini kaya tapi
kemiskinan masih di mana-mana. Kaya dari sisi Sumber Daya Alam tapi
miskin dari produk dan penghasilan,” ujar Abraham Samad.
Menurut Abraham Samad secara geografi, Indonesia adalah negeri yang
besar tapi kerdil dari segi produktif dan daya saing. Indonesia negara
merdeka tapi juga negara yang terjajah. Dari segi politik merdeka tapi
juga terjajah dari segi ekonomi oleh kapitalisme. Repotnya lagi, korupsi
kian hari kian canggih.
“Sifat korupsi sangat masif, luas dan memprihatinkan serta mengalami
evolusi. Menjadi kejahatan yang canggih atau white collar crime. Salah
satu evolusi itu adalah tindak pidana pencucian uang. Juga mengalami
regenerasi karena hampir sebagian pelaku korup saat ini adalah para
generasi muda,” ujar Abraham Samad. Menurut Abraham Samad, KPK tidak
dapat bekerja sendiri. Butuh dukungan berbagai lapisan masyarakat
termasuk LDII. Korupsi mengakibatkan tingginya kemiskinan, pengangguran,
utang luar negeri.
Menurut Abraham Samad korupsi adalah bentuk penyimpangan moral yang
didorong oleh ketamakan. Seseorang melakukan korupsi ketikan tak bisa
memenuhi kebutuhan, disebut sebagai Corruption By Need (kebutuhan),
perasaan tak bisa berpuas diri mendorong orang untuk berprilaku korup,
atau disebut Corruption By Greed (ketamakan). “Ironisnya korupsi banyak
dilakukan oleh penyelenggara negara, yang kebutuhan mereka sudah
diasilitasi negara dan telah diberikan gaji terbaik. Saya mendukung
koruptor harus dihukum mati,” papar Abraham Samad.
Prestasi KPK
Menurut Abraham Samad, KPK telah menyelamatkan Rp 212,84 triliun dari
sektor migas dan Rp 1,193 triliun dari sektor lain. Padahal
infrastruktur KPK tidak begitu besar dibanding yang lain seperti Polri
ataupun lembaga penegak hokum yang lain. Tidak akan mungkin KPK
memberantas korupsi dengan penyidik yang hanya berjumlah sekitar 70-80
orang.
“Dengan keterbatasannya, KPK menggunakan skala prioritas dalam
pemberantasan korupsi. Setiap harinya, unit pengaduan menerima laporan
hampir 30 kasus. Selain itu, KPK menangani kasus-kasus tertentu yang
dikategorikan sebagai grand korupsi, yaitu indikator pelaku seperti
pejabat negara dan aparat penegak hukum dan yang kedua indikator
kerugian negara yang cukup signifikan,” papar Abraham Samad.
KPK menyerahkan korupsi yang nominalnya kecil kepada kepolisian atau
kejaksaan, namun terus diawasi oleh KPK, sehinga pemberantasan korupsi
bisa berjalan dengan baik. Menurut Abraham Samad ada area-area tertentu
yang dilakukan pemberantasan, yang pertama konsentrasi melakukan
pemberantasan menyangkut hajat hidup orang banyak seperti ketahanan
pangan, karena hampir sebagian besar mengandalkan pertanian, perkebunan
dan perikanan. Kedua, ketahanan energi karena Indonesia punya sumber
daya alam yang kaya. Ketiga, sektor revenue (pajak) yaitu dari
pendapatan negara. Inilah konsentrasi yang ditangani KPK.
"Pertanyaannya, kenapa kita harus mengimpor beras, daging dari negara
lain? Setelah dilakukan observasi, ada regulasi yang dibuat sedemikian
rupa, sehingga seolah-olah produksi dalam negeri tidak bisa memenuhi
kebutuhan dalam negeri sendiri. Ada permainan antara penyelenggara
negara dengan mafia yang menguasai sektor-sektor ini. Bila tidak
diproteksi, maka petani-petani akan rugi. Pemerintah harus mempunyai
keinginan yang penuh agar sektor penting negara tidak boleh
diliberalisasi", paparnya dalam Rapimnas LDII 2014 hari ketiga di Balai
Kartini, Jakarta (15/05).
KPK juga membuat kurikulum pendidikan anti korupsi di berbagai
lembaga pendidikan. Sebab generasi muda sudah terjangkit korupsi. Jika
para orangtua tidak mendidik anaknya anti korupsi, maka di masa depan
akan menjadi generasi hedonis, konsumeristik, pragmatis. Padahal bangsa
Indonesia bukan seperti itu. Yang menjadi nilai-nilai moral Indonesia,
haruslah ditumbuh kembangkan dan dipertahankan. "Kejujuran, Kepedulian,
Kemandirian, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerja Keras, Sederhana,
Keberanian, Keadilan. Inilah nilai-nilai anti korupsi yang juga disebut
nilai-nilai integritas," tutupnya mengakhiri presentasi.
Sumber: ldii.or.id
Sumber: ldii.or.id
Download foto foto Rapimnas LDII KLIK DISINI