Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Senin, 16 November 2015

Remaja LDII Harus Punya Wawasan Kebangsaan dan Terhindar dari Narkoba

Pembinaan generasi penerus menjadi salah satu fokus utama dalam program kerja PC LDII kecamatan Sidoarjo. Dengan menggelar acara pengajian umum yang bertajuk Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Penyuluhan Bahaya Narkoba diharapkan dapat memberikan pengetahuan, wawasan serta dukungan moril bagi remaja LDII. Acara yang dilaksanakan pada hari Minggu (8/11) di Masjid A-Mu'minun Lemah Putro ini diisi oleh Forpimka dan BNNK Sidoarjo serta dihadiri oleh kurang lebih 100 orang remaja LDII se kecamatan Sidoarjo.
Acara dibagi dalam beberapa sesi. Sesi pertama berupa kajian Al-Qur'an oleh Ustadz Agus Maulana mengenai bahaya khomr, maisir, perjudian, dan lotre seperti yang tertuang dalam QS: Al Maidah 93-96. Sesi kedua diisi oleh Kapten Infanteri Ghopur Rohim dari DANRAMIL 0816/10 Sidoarjo yang memaparkan tentang wawasan kebangsaan. Dalam penyampaiannya, Ghopur menuturkan bahwa para pemuda harus memiliki paham kebangsaan yang kuat. Dimana setelah memiliki kepahaman yang kuat, akan muncul rasa memiliki dan semangat dalam berbangsa bertanah air.
Kapolsek Kota Sidoarjo, Komisaris Polisi (Kompol) Naufil Hartono yang turut hadir, ikut memberikan materi berupa etika berlalu lintas yang baik. Dalam penyampaiannya, Naufil juga memberi pesan kepada remaja LDII agar tidak terlibat menjadi pelaku maupun korban kejahatan. "Jadilah Polisi bagi diri sendiri. Dan saya yakin remaja LDII bisa melakukan hal tersebut." tuturnya.
Kemudian sesi berikutnya diisi materi kesadaran bahaya narkoba oleh Hermansyah selaku Perawat Seksi Rehabilitasi BNNK Sidoarjo. Program penyuluhan ini sudah kerap kali dilakukan sejak Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan bahwa 'Indonesia Darurat Narkoba'. Hermansyah memberikan pemaparan rinci tentang jenis-jenis NAPZA, kasus-kasus penyalahgunaan, dan faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA. Di akhir sesi, ditayangkan gambar-gambar para korban pengguna NAPZA. "Kalau Remaja LDII ingin sukses, jangan sedikitpun mencicipi Narkoba" himbaunya.
Acara ditutup oleh Ustadz Ahmadi Romli sebagai perwakilan dari MUI Kecamatan Sidoarjo. Dalam penutupannya, Romli menyampaikan mengenai pembinaan remaja masjid agar tidak hanyut dalam kerusakan zaman sekarang, dan berpesan agar remaja masjid harus benar-benar tertib berlalu lintas dan tidak menggunakan narkoba. (rizq/candra)

Remaja LDII Harus Punya Wawasan Kebangsaan dan Terhindar dari Narkoba

Pembinaan generasi penerus menjadi salah satu fokus utama dalam program kerja PC LDII kecamatan Sidoarjo. Dengan menggelar acara pengajian umum yang bertajuk Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Penyuluhan Bahaya Narkoba diharapkan dapat memberikan pengetahuan, wawasan serta dukungan moril bagi remaja LDII. Acara yang dilaksanakan pada hari Minggu (8/11) di Masjid A-Mu'minun Lemah Putro ini diisi oleh Forpimka dan BNNK Sidoarjo serta dihadiri oleh kurang lebih 100 orang remaja LDII se kecamatan Sidoarjo.
Acara dibagi dalam beberapa sesi. Sesi pertama berupa kajian Al-Qur'an oleh Ustadz Agus Maulana mengenai bahaya khomr, maisir, perjudian, dan lotre seperti yang tertuang dalam QS: Al Maidah 93-96. Sesi kedua diisi oleh Kapten Infanteri Ghopur Rohim dari DANRAMIL 0816/10 Sidoarjo yang memaparkan tentang wawasan kebangsaan. Dalam penyampaiannya, Ghopur menuturkan bahwa para pemuda harus memiliki paham kebangsaan yang kuat. Dimana setelah memiliki kepahaman yang kuat, akan muncul rasa memiliki dan semangat dalam berbangsa bertanah air.
Kapolsek Kota Sidoarjo, Komisaris Polisi (Kompol) Naufil Hartono yang turut hadir, ikut memberikan materi berupa etika berlalu lintas yang baik. Dalam penyampaiannya, Naufil juga memberi pesan kepada remaja LDII agar tidak terlibat menjadi pelaku maupun korban kejahatan. "Jadilah Polisi bagi diri sendiri. Dan saya yakin remaja LDII bisa melakukan hal tersebut." tuturnya.
Kemudian sesi berikutnya diisi materi kesadaran bahaya narkoba oleh Hermansyah selaku Perawat Seksi Rehabilitasi BNNK Sidoarjo. Program penyuluhan ini sudah kerap kali dilakukan sejak Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan bahwa 'Indonesia Darurat Narkoba'. Hermansyah memberikan pemaparan rinci tentang jenis-jenis NAPZA, kasus-kasus penyalahgunaan, dan faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA. Di akhir sesi, ditayangkan gambar-gambar para korban pengguna NAPZA. "Kalau Remaja LDII ingin sukses, jangan sedikitpun mencicipi Narkoba" himbaunya.
Acara ditutup oleh Ustadz Ahmadi Romli sebagai perwakilan dari MUI Kecamatan Sidoarjo. Dalam penutupannya, Romli menyampaikan mengenai pembinaan remaja masjid agar tidak hanyut dalam kerusakan zaman sekarang, dan berpesan agar remaja masjid harus benar-benar tertib berlalu lintas dan tidak menggunakan narkoba. (rizq/candra)