Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Sabtu, 06 Februari 2016

Al-Qur'an Bikin Hidup Sempit?

Semua orang mendambakan hidupnya bahagia, diberi kemudahan, dilonggarkan dari segala kesulitan dan keruwetan dalam hidupnya, Mauuuuuu.......?

Ini resepnya : Bagi orang muslim Allah memberikan kabar bahwa Jika kita merasa memiliki hidup yang selalu cenderung frustasi, tertekan dan kesempitan, maka Periksalah interaksi kita dengan Al-Quran.

Allah berfirman :

وَمَنْ  أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنك

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku (Al-Qur’an dan berdzikir), maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.” (QS. Thaha : 124)

Segera periksa sebagian waktu hidup kita dalam sehari, sudahkah kita sempatkan membaca atau belajar membaca Al-Qur’an minimal 3 ayat dalam sehari? Ataukah dalam sehari kita hanya sibuk dengan gadget atau Handphone kita, sibuk dengan Whatsup, Facebook, Tweeter, Line, dll...?

Simak kefadholan hadis Berikut ini :

<< عَنْ أَ بِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْ لُ الله , أَيُحِبُ أَحَدُكُمْ ، إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ ، أَنْ يَجِدَ فِيهِ ثَلَاثَ خَلِفَاتِ عِظَامِ سِمَانٍ؟ >> قُلْنَا : نَعَمْ . قَالَ << فَثَلَاثُ آيَاتِ يَقْرَؤُهُنَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلَاتِهِ ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلَاثِ خَلِفَاتٍ سِمَنٍ عِظَامٍ >>

Artinya : “Nabi bersabda : adakah salah satu dari kalian senang ketika pulang pada keluarga kalian , senang melihat 3 onta yang besar lagi Gemuk ?? Shohabat menjawab : ya Nabi (Kami senang), Nabi bersabda : Membaca 3 ayat dalam Al-Quran itu lebih Baik dan lebih Pol dari 3 onta yang besar dan gemuk tadi. (HR. Ibnu Majah Kitabul Adab , no Khadist 3782)

Dan sudakah kita selalu berdzikir kepada Allah dalam setiap kesempatan waktu yang ada? Agar hidup kita dijauhkan oleh Allah dari kehidupan yang sempit dan sulit.

اَلَا بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ

Artinya : “Ketahuilah dengan ingat (Pikiran dan Badan) pada Allah menyebabkan tenangnya hati” (QS. Ar’Ro’du 28)

Kita yang mungkin tidak bisa atau kurang lamcar dalam membaca Al-qur’an , jangan putus asa dalam mencari Rohmatnya Allah, Alloh maha pengasih dan penyayang, insya Alloh kita tetap mendapat pahala dari Alloh.

Kefadholan orang yang membaca Al-Qur’an dan bisa menghafalNya :

<<عَنْ أَ بِي سَعِدٍ الخُدْرِيِّ؛ قَالَ : قَالَ رَسُوْ لُ الله ، يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ ، إِذَ دَخَلَ الْجَنَّةَ : اقْرَأْ وَاصْعَدْ . فَيَقْرَأُ وَيَصْعَدُ ، بِكُلِّ آيَةِ ، دَرَجَةً . حَتَّى يَقْرَأَ آخِرَ شَىءِ مَعَهُ >> .

Dikatakan bagi orang Ahli Al-Qur’an ketika masuk ke dalam surga : “Membacalah kamu orang yang ahli Qur’an  dan naiklah , maka membaca orang yang ahli Quran dan naik disetiap ayatnya naik 1 derajat , sehingga membaca orang yang ahli surga hingga akhir.
(HR. Ibnu Majah Kitabul Adab No. Khadis 3780)

Ada seorang ulama Al Khotob menyimpulkan Derajat Ahli surga mengikuti sesuai ayat Al Qur'an yang di hafal, dalam kenyataan kalau ada orang yang hafal sampai 30 juz tentu sangat luar biasa dan tinggi sekali Derajat surganya.

Dan Ketika mendengar Al-Quran saat mengaji , atau berada di suatu tempat nikmatilah karena, Alloh berfirman:

 وَاِذَاقُرِئَ الْقُرْآنُ فَا سْتَمِعُوْ ا لَهُ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْححَمُوْنَ

Artinya : “Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat (disayangi)”

Di zaman Akhir ini sudah sepantasnya kita sebagai orang iman bersama-sama untuk zuhud untuk menahan Hawa nafsu , meninggalkan sesuatu hal yang Mudhorot dan tidak ada manfa'atnya. Dikhawatirkan , jika kita tidak bisa membatasinya dapat menjdikan hati kita keras sehingga tidak bisa menerima nasehati.

Rosululloh bersabda:

<< مَثَلُ الْقُرْآنِ مَثَلُ الْإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ . إِنْ تَعَاهَدَهَا صَاحِبُهَا . بِعُقُلِهَا أَمْسَكَهَا عَلَيْهِ . وَإِنْ أَطْلَقَ عُقُلَهَا ذَهَبَتْ >> .

Artinya : “Perumpamaan Al-Qur’an gambarannya seperti Onta yang diikat, seandainya pemilik onta meramut onta dengan talinya (Menjaga dan meramut sungguh pada onta) , maka tidak akan hilang . dan seandainya melepas dia pada talinya onta maka hilang.” (HR. Ibnu majah Kitabul Adab No. Khadist 3783)

Seperti halnya Orang yang hafal Al-Qur’an, apabila tidak dijaga dan tidak di deres maka akan pudar hafalan tersebut, terlebih sekarang banyak setan yang berusaha menggoda dengan memberi rasa Was-Was dan ragu-ragu terhadap Al Quran.

Kita harus berusaha yakin dan mantab karena semua problem solusi kehidupan kita sudah ada di dalam Al-Qur’an.

Sebaiknya kita Intropeksi diri sudah seberapa dekat Interaksi kita dengan Al-Qur’an, sudah benar-benar Continue/ Rutin-kah, atau kita membacaAl-Qur’an ketika mendapat musibah atau cobaan saja kah? Ingatlah Barang siapa yang mengenal dirinya maka dia mengenal Allah tuhannya.

Oleh : H. Rony Romandhawira. (Ketua DPD LDII Kab. Sidoarjo)




Al-Qur'an Bikin Hidup Sempit?

Semua orang mendambakan hidupnya bahagia, diberi kemudahan, dilonggarkan dari segala kesulitan dan keruwetan dalam hidupnya, Mauuuuuu.......?

Ini resepnya : Bagi orang muslim Allah memberikan kabar bahwa Jika kita merasa memiliki hidup yang selalu cenderung frustasi, tertekan dan kesempitan, maka Periksalah interaksi kita dengan Al-Quran.

Allah berfirman :

وَمَنْ  أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنك

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku (Al-Qur’an dan berdzikir), maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.” (QS. Thaha : 124)

Segera periksa sebagian waktu hidup kita dalam sehari, sudahkah kita sempatkan membaca atau belajar membaca Al-Qur’an minimal 3 ayat dalam sehari? Ataukah dalam sehari kita hanya sibuk dengan gadget atau Handphone kita, sibuk dengan Whatsup, Facebook, Tweeter, Line, dll...?

Simak kefadholan hadis Berikut ini :

<< عَنْ أَ بِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْ لُ الله , أَيُحِبُ أَحَدُكُمْ ، إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ ، أَنْ يَجِدَ فِيهِ ثَلَاثَ خَلِفَاتِ عِظَامِ سِمَانٍ؟ >> قُلْنَا : نَعَمْ . قَالَ << فَثَلَاثُ آيَاتِ يَقْرَؤُهُنَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلَاتِهِ ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلَاثِ خَلِفَاتٍ سِمَنٍ عِظَامٍ >>

Artinya : “Nabi bersabda : adakah salah satu dari kalian senang ketika pulang pada keluarga kalian , senang melihat 3 onta yang besar lagi Gemuk ?? Shohabat menjawab : ya Nabi (Kami senang), Nabi bersabda : Membaca 3 ayat dalam Al-Quran itu lebih Baik dan lebih Pol dari 3 onta yang besar dan gemuk tadi. (HR. Ibnu Majah Kitabul Adab , no Khadist 3782)

Dan sudakah kita selalu berdzikir kepada Allah dalam setiap kesempatan waktu yang ada? Agar hidup kita dijauhkan oleh Allah dari kehidupan yang sempit dan sulit.

اَلَا بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ

Artinya : “Ketahuilah dengan ingat (Pikiran dan Badan) pada Allah menyebabkan tenangnya hati” (QS. Ar’Ro’du 28)

Kita yang mungkin tidak bisa atau kurang lamcar dalam membaca Al-qur’an , jangan putus asa dalam mencari Rohmatnya Allah, Alloh maha pengasih dan penyayang, insya Alloh kita tetap mendapat pahala dari Alloh.

Kefadholan orang yang membaca Al-Qur’an dan bisa menghafalNya :

<<عَنْ أَ بِي سَعِدٍ الخُدْرِيِّ؛ قَالَ : قَالَ رَسُوْ لُ الله ، يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ ، إِذَ دَخَلَ الْجَنَّةَ : اقْرَأْ وَاصْعَدْ . فَيَقْرَأُ وَيَصْعَدُ ، بِكُلِّ آيَةِ ، دَرَجَةً . حَتَّى يَقْرَأَ آخِرَ شَىءِ مَعَهُ >> .

Dikatakan bagi orang Ahli Al-Qur’an ketika masuk ke dalam surga : “Membacalah kamu orang yang ahli Qur’an  dan naiklah , maka membaca orang yang ahli Quran dan naik disetiap ayatnya naik 1 derajat , sehingga membaca orang yang ahli surga hingga akhir.
(HR. Ibnu Majah Kitabul Adab No. Khadis 3780)

Ada seorang ulama Al Khotob menyimpulkan Derajat Ahli surga mengikuti sesuai ayat Al Qur'an yang di hafal, dalam kenyataan kalau ada orang yang hafal sampai 30 juz tentu sangat luar biasa dan tinggi sekali Derajat surganya.

Dan Ketika mendengar Al-Quran saat mengaji , atau berada di suatu tempat nikmatilah karena, Alloh berfirman:

 وَاِذَاقُرِئَ الْقُرْآنُ فَا سْتَمِعُوْ ا لَهُ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْححَمُوْنَ

Artinya : “Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat (disayangi)”

Di zaman Akhir ini sudah sepantasnya kita sebagai orang iman bersama-sama untuk zuhud untuk menahan Hawa nafsu , meninggalkan sesuatu hal yang Mudhorot dan tidak ada manfa'atnya. Dikhawatirkan , jika kita tidak bisa membatasinya dapat menjdikan hati kita keras sehingga tidak bisa menerima nasehati.

Rosululloh bersabda:

<< مَثَلُ الْقُرْآنِ مَثَلُ الْإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ . إِنْ تَعَاهَدَهَا صَاحِبُهَا . بِعُقُلِهَا أَمْسَكَهَا عَلَيْهِ . وَإِنْ أَطْلَقَ عُقُلَهَا ذَهَبَتْ >> .

Artinya : “Perumpamaan Al-Qur’an gambarannya seperti Onta yang diikat, seandainya pemilik onta meramut onta dengan talinya (Menjaga dan meramut sungguh pada onta) , maka tidak akan hilang . dan seandainya melepas dia pada talinya onta maka hilang.” (HR. Ibnu majah Kitabul Adab No. Khadist 3783)

Seperti halnya Orang yang hafal Al-Qur’an, apabila tidak dijaga dan tidak di deres maka akan pudar hafalan tersebut, terlebih sekarang banyak setan yang berusaha menggoda dengan memberi rasa Was-Was dan ragu-ragu terhadap Al Quran.

Kita harus berusaha yakin dan mantab karena semua problem solusi kehidupan kita sudah ada di dalam Al-Qur’an.

Sebaiknya kita Intropeksi diri sudah seberapa dekat Interaksi kita dengan Al-Qur’an, sudah benar-benar Continue/ Rutin-kah, atau kita membacaAl-Qur’an ketika mendapat musibah atau cobaan saja kah? Ingatlah Barang siapa yang mengenal dirinya maka dia mengenal Allah tuhannya.

Oleh : H. Rony Romandhawira. (Ketua DPD LDII Kab. Sidoarjo)