2445 - حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ حَفْصُ بْنُ عَمْرٍو قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ قَالَ: حَدَّثَنَا سَلِيمُ بْنُ حَيَّانَ قَالَ: سَمِعْتُ أَبِي، يَقُولُ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ: «نَشَأْتُ يَتِيمًا، وَهَاجَرْتُ مِسْكِينًا، وَكُنْتُ أَجِيرًا لِابْنَةِ غَزْوَانَ بِطَعَامِ بَطْنِي، وَعُقْبَةِ رِجْلِي، أَحْطِبُ لَهُمْ إِذَا نَزَلُوا، وَأَحْدُو لَهُمْ إِذَا رَكِبُوا، فَالْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ الدِّينَ قِوَامًا، وَجَعَلَ أَبَا هُرَيْرَةَ إِمَامًا»
... Salim bin Haiyin meriwayatkan, saya mendengar ayahku bercerita: Aku mendengar Aba Hurairoh bercerita:"Aku dilahirkan dalam keadaan yatim, dan aku hijrah saat kondisi miskin, saya pernah menjadi buruh pada anak perempuan 'Azwan dengan upah makan perutku dan aku berjalan dengan kakiku. Aku mencari kayu untuk majikanku ketika ia istirahat, dan aku menuntun kendaraan yang ia tumpangi. Maka Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang menjadikan agama yang tegak, dan menjadikan Aba Hurairah sebagai panutan.