Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Minggu, 22 Februari 2015

Apresiasi Wagub Jatim Terhadap Kaderisasi LDII


Wakil Gubenur Jatim, Drs. H. Syaifullah Yusuf memberikan apresiasi terhadap kaderisasi LDII
Dalam siklus perubahan  suatu organisasi sangat diperlukan kader yang mampu memegang tongkat estafet yang di emban oleh pengurus organisasi. Demi berlangsungnya kemajuan dan perkembangan suatu organisasi, DPW LDII Jawa Timur mempersiapkan kader-kadernya agar menjadi penerus yang nantinya mampu dan bisa melanjutkan eksistensi LDII dalam berdakwah dan membantu dalam kemajuan bangsa Indonesia.
 
Bertempat di aula Ponpes Sabilurrosyidin, Jalan Gayungan VII/11 Surabaya, acara Diklat Kader LDII itu digelar (20-22/2) Drs. H. Syaifullah Yusuf, Wakil Gubenur Jatim memberikan pengarahan dan mengapresiasi terhadap LDII yang secara rutin melaksanakan diklat seperti ini kepada kader-kadernya yang nantinya akan menjadi pemimpin LDII di masa depan maupun yang pada akhirnya nanti menjadi pemimpin di tingkat yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara.

Gus Ipul (sapaan akrab wakil Gubenur Jatim) juga menjelaskan dalam sambutannya, ada 3 hal yang diperlukan dalam diri kita agar nanti menjadi pemenang di dalam menghadapai era globalisasi, yang pertama adalah aqidah ( iman ) atau dalam bahasa jawa “cekelane urip” sehingga dengan adanya iman itu akan membuat diri kita tidak mudah terombang-ambing dengan segala kondisi yang ada. Yang kedua adalah ilmu, iman saja tidak ada gunanya kalau tidak punya ilmu, ada pepatah mengatakan “ dengan agama hidup kita terarah, dengan ilmu hidup kita menjadi mudah ” . Dengah ilmu kita bisa melakukan apa saja, dan akan diangkat derajatnya karena mempunyai ilmu. Yang ketiga adalah terampil, kita harus terampil sesuai bidang dan minat bakatnya.  Keterampilan harus diasah dan dilakukan berulang-ulang.

Acara diklat kader ini diikuti oleh beberapa utusan dari masing-masing DPD LDII dan beberapa organisasi kemahasiswaan yang dikelola oleh pemuda LDII. Sekitar 200 orang mengikuti acara tersebut, dan peserta yang mengikuti acara tersebut rata – rata berumur di bawah 25 tahun.

Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc menjelaskan dalam sambutannya bahwa dalam diklat kali ini bekerjasama dengan beberapa pihak sebagai narasumber antara lain, KODAM V Barawijaya, Dispora, Kesbangpol dan beberapa pakar dari DPP LDII yang memberikan materi dalam acara diklat. Kegiatan ini merupakan bagian dari mencegah terjadinya radikalisasi, mencegah terorisme sehingga kader-kader LDII kedepannya bisa memiliki wawasan kebangsaan yang kuat.


Generasi muda  harus memahami bahwa dirinya adalah warga negara Indonesia yang memiliki UUD 1945 dan Pancasila, meningkatkan pemahaman akan hak dan kewajibannya, mempunyai rasa bangga dan cinta tanah air serta rela berkorban demi kepentingan Negara dan bangsa agar terciptanya bangsa yang lebih baik.
Pemuda LDII juga dididik untuk memiliki tri sukses generasi muda, yaitu Faqih ( faham agama ), Berakhlakuk karimah dan Mandiri. Sehingga ke depannya bisa menjadi putra bangsa yang professional dan religius.

Peranan pemuda sangat penting dalam kesinambungan suatu bangsa, wawasan kebangsaan juga memberikan peran dalam menjawab tantangan dunia di era globalisasi ini agar nilai – nilai yang mengikat persatuan bangsa tidak tergeser atau luntur karena pengaruh budaya yang tidak sesuai dengan bangsa Indonesia.
( Bambang Setyabudi)



Apresiasi Wagub Jatim Terhadap Kaderisasi LDII


Wakil Gubenur Jatim, Drs. H. Syaifullah Yusuf memberikan apresiasi terhadap kaderisasi LDII
Dalam siklus perubahan  suatu organisasi sangat diperlukan kader yang mampu memegang tongkat estafet yang di emban oleh pengurus organisasi. Demi berlangsungnya kemajuan dan perkembangan suatu organisasi, DPW LDII Jawa Timur mempersiapkan kader-kadernya agar menjadi penerus yang nantinya mampu dan bisa melanjutkan eksistensi LDII dalam berdakwah dan membantu dalam kemajuan bangsa Indonesia.
 
Bertempat di aula Ponpes Sabilurrosyidin, Jalan Gayungan VII/11 Surabaya, acara Diklat Kader LDII itu digelar (20-22/2) Drs. H. Syaifullah Yusuf, Wakil Gubenur Jatim memberikan pengarahan dan mengapresiasi terhadap LDII yang secara rutin melaksanakan diklat seperti ini kepada kader-kadernya yang nantinya akan menjadi pemimpin LDII di masa depan maupun yang pada akhirnya nanti menjadi pemimpin di tingkat yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara.

Gus Ipul (sapaan akrab wakil Gubenur Jatim) juga menjelaskan dalam sambutannya, ada 3 hal yang diperlukan dalam diri kita agar nanti menjadi pemenang di dalam menghadapai era globalisasi, yang pertama adalah aqidah ( iman ) atau dalam bahasa jawa “cekelane urip” sehingga dengan adanya iman itu akan membuat diri kita tidak mudah terombang-ambing dengan segala kondisi yang ada. Yang kedua adalah ilmu, iman saja tidak ada gunanya kalau tidak punya ilmu, ada pepatah mengatakan “ dengan agama hidup kita terarah, dengan ilmu hidup kita menjadi mudah ” . Dengah ilmu kita bisa melakukan apa saja, dan akan diangkat derajatnya karena mempunyai ilmu. Yang ketiga adalah terampil, kita harus terampil sesuai bidang dan minat bakatnya.  Keterampilan harus diasah dan dilakukan berulang-ulang.

Acara diklat kader ini diikuti oleh beberapa utusan dari masing-masing DPD LDII dan beberapa organisasi kemahasiswaan yang dikelola oleh pemuda LDII. Sekitar 200 orang mengikuti acara tersebut, dan peserta yang mengikuti acara tersebut rata – rata berumur di bawah 25 tahun.

Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc menjelaskan dalam sambutannya bahwa dalam diklat kali ini bekerjasama dengan beberapa pihak sebagai narasumber antara lain, KODAM V Barawijaya, Dispora, Kesbangpol dan beberapa pakar dari DPP LDII yang memberikan materi dalam acara diklat. Kegiatan ini merupakan bagian dari mencegah terjadinya radikalisasi, mencegah terorisme sehingga kader-kader LDII kedepannya bisa memiliki wawasan kebangsaan yang kuat.


Generasi muda  harus memahami bahwa dirinya adalah warga negara Indonesia yang memiliki UUD 1945 dan Pancasila, meningkatkan pemahaman akan hak dan kewajibannya, mempunyai rasa bangga dan cinta tanah air serta rela berkorban demi kepentingan Negara dan bangsa agar terciptanya bangsa yang lebih baik.
Pemuda LDII juga dididik untuk memiliki tri sukses generasi muda, yaitu Faqih ( faham agama ), Berakhlakuk karimah dan Mandiri. Sehingga ke depannya bisa menjadi putra bangsa yang professional dan religius.

Peranan pemuda sangat penting dalam kesinambungan suatu bangsa, wawasan kebangsaan juga memberikan peran dalam menjawab tantangan dunia di era globalisasi ini agar nilai – nilai yang mengikat persatuan bangsa tidak tergeser atau luntur karena pengaruh budaya yang tidak sesuai dengan bangsa Indonesia.
( Bambang Setyabudi)