Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Rabu, 18 Februari 2015

Rintihan Doa Ibu Pengejar Status

Ilustrasi
LDIISidoarjo.org - Mendekati zaman akhir, jumlah wanita lebih banyak dari pria, sehingga banyak wanita yang menyaingi pria dalam berkarier, melupakan kodrat sebagai seorang wanita yang bertugas menjaga kehormatan saat ditinggal suami, menjaga harta di rumah, mengasuh dan membimbing anak-anak titipan Illahi.

Ibu-ibu lebih asyik dengan karier dan jabatan, mengejar prestasi sampai lupa diri, wanita lebih suka menulis status dari pada anak-anak yang diurus.

Tingkah laku anak-anak tidak terlepas dari bimbingan seorang ibu, yang setiap saat rela mendampingi menasehati buah hati. Bukan sibuk dengan gadget untuk menulis status dan mengejar karier serta jabatan.

Berikut doa ibu akibat lebih asyik dengan statusnya:

Ya Ghoffar, ya Rokhim
Kau letakkan di rahim kami anak anak negeri ini
kau amanatkn diri-diri mereka pada lindungan kasih sayang kami.
Kau percayakan jiwa-jiwa mereka pada bimbingan ruhani kami.
Kau hangatkn tubuh tubuh mereka dengan dekapan cinta kami.
Kau besarkan badan mereka dengan aliran air susu kami.

Tuhan, kami telah sia-siakan kepercayaanmu.
Kesibukan telah menyebabkan Kami melupakan amanatmu.
Hawa nafsu telah menyeret kami untuk menelantarkan buah hati kami.
Tidak sempat kami gerakkan mereka untuk berzikir kepadamu.
Tidak sempat kami tuntut mereka untuk membesarkan asmamu.
Tidak sempat kami tanamkan dalam hati mereka kecintaan kepada Nabimu.


Kami berlomba mengejar status dan kebanggaan.
Meninggalkan anak anak kami dalam kekosongan dan kesepian.
Kami memoles wajah-wajah kami dengan kepalsuan.
Membiarkan anak anak kami meronta dalam kebisuan.
Kami terlena memburu kesenangan.

Dosa-dosa kami telah membuat anak-anak kami menjadi pemberang,
pembangkang,dan menentangmu,
Dosa-dosa kami telah membuat hati mereka keras, kasar, kejam, 
dan tidak tahu berterima kasih.

Sebelum engkau ampuni mereka, 
ya Alloh ampunilah lebih dahulu dosa-dosa kami
ya Alloh, berilah kesempatan kami waktu untuk melantunkan 
pada telinga mereka ayat ayat Alquran dan sunnah nabimu.

Berilah kami kesempatan untuk memohon kepadamu 
seusai sholat kami untuk keselamatan,kesejahteraan, 
dan kebarokahan anak anak kami. -

(gus yus)

Rintihan Doa Ibu Pengejar Status

Ilustrasi
LDIISidoarjo.org - Mendekati zaman akhir, jumlah wanita lebih banyak dari pria, sehingga banyak wanita yang menyaingi pria dalam berkarier, melupakan kodrat sebagai seorang wanita yang bertugas menjaga kehormatan saat ditinggal suami, menjaga harta di rumah, mengasuh dan membimbing anak-anak titipan Illahi.

Ibu-ibu lebih asyik dengan karier dan jabatan, mengejar prestasi sampai lupa diri, wanita lebih suka menulis status dari pada anak-anak yang diurus.

Tingkah laku anak-anak tidak terlepas dari bimbingan seorang ibu, yang setiap saat rela mendampingi menasehati buah hati. Bukan sibuk dengan gadget untuk menulis status dan mengejar karier serta jabatan.

Berikut doa ibu akibat lebih asyik dengan statusnya:

Ya Ghoffar, ya Rokhim
Kau letakkan di rahim kami anak anak negeri ini
kau amanatkn diri-diri mereka pada lindungan kasih sayang kami.
Kau percayakan jiwa-jiwa mereka pada bimbingan ruhani kami.
Kau hangatkn tubuh tubuh mereka dengan dekapan cinta kami.
Kau besarkan badan mereka dengan aliran air susu kami.

Tuhan, kami telah sia-siakan kepercayaanmu.
Kesibukan telah menyebabkan Kami melupakan amanatmu.
Hawa nafsu telah menyeret kami untuk menelantarkan buah hati kami.
Tidak sempat kami gerakkan mereka untuk berzikir kepadamu.
Tidak sempat kami tuntut mereka untuk membesarkan asmamu.
Tidak sempat kami tanamkan dalam hati mereka kecintaan kepada Nabimu.


Kami berlomba mengejar status dan kebanggaan.
Meninggalkan anak anak kami dalam kekosongan dan kesepian.
Kami memoles wajah-wajah kami dengan kepalsuan.
Membiarkan anak anak kami meronta dalam kebisuan.
Kami terlena memburu kesenangan.

Dosa-dosa kami telah membuat anak-anak kami menjadi pemberang,
pembangkang,dan menentangmu,
Dosa-dosa kami telah membuat hati mereka keras, kasar, kejam, 
dan tidak tahu berterima kasih.

Sebelum engkau ampuni mereka, 
ya Alloh ampunilah lebih dahulu dosa-dosa kami
ya Alloh, berilah kesempatan kami waktu untuk melantunkan 
pada telinga mereka ayat ayat Alquran dan sunnah nabimu.

Berilah kami kesempatan untuk memohon kepadamu 
seusai sholat kami untuk keselamatan,kesejahteraan, 
dan kebarokahan anak anak kami. -

(gus yus)