LDIISidoarjo.org - Pemuda merupakan
aset bangsa yang harus diberdayakan semaksimal mungkin. Mereka adalah warga
negara yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan
yang berusia 16 ( enam belas ) sampai dengan 30 ( tiga puluh) tahun. Kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan
dengan potensi , tanggung jawab, hak,
karakter, kapasitas, aktualisasi diri dan cita-cita pemuda. Hal ini tertuang dalam undang – undang kepemudaan no. 40 tahun 2009.
Vitri Rahmawati, Kasie kepemudaan Dispora Jatim menjadi salah satu pemateri
dalam diklat kader LDII (20-22/2). Vitri
memaparkan tentang program dari Dispora yaitu membangun paradigma pemuda.
Pemuda sebagai agen perubahan dalam sejarah bangsa, semenjak tahun 1908 adanya
kebangkitan nasional, 1928 adanya sumpah pemuda, 1945 adanya proklamasi
kemerdekaan, 1966 adanya order lama dan orde baru, 1998 adanya reformasi dan
demokratisasi. Perubahan demi perubahan adalah peran sertanya pemuda bangsa.
Maka dari itu pemuda adalah agen perubahan.
" Pemuda ideal sesuai dengan UU no.40 /2009 adalah pemuda yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif,
inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing dan mempunyai
jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan dan kebangsaan. Kesemuanya itu
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam kerangka NKRI", tambahnya.
Peserta Diklat Kader DPW LDII Jatim |
Diklat kader Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Jawa Timur yang dilaksanakan di aula Ponpes Sabilurrosyidin, Surabaya ( 20-22
februari ). Diikuti sekitar 200 orang pemuda LDII dari seluruh plosok Jawa Timur, yang rata-rata berumur di
bawah 25 tahun. Masing-masing DPD LDII mengirimkan utusannya, PPM ( Pondok
Pesantren Mahasiswa) dan beberapa komunitas / organisasi kemahasiswaan LDII
juga turut ikut serta dalam diklat kali ini. Salah satu peserta dari Sidoarjo,
merasa bangga menjadi utusan dari unsur kemahasiswaan Sidoarjo. " diharapkan
kegiatan seperti ini bisa ditingkatkan ke level yang lebih tinggi semisal
tingkat nasional. Karena dengan adanya kegiatan seperti ini, bisa menambah
wawasan dan pengetahuan para pemuda terutama dalam keorganisasian", ujar pemuda
yang biasa di sapa dengan panggilan Eki.
Selaras dengan pemaparan dari Dispora, pemuda LDII
juga dididik
untuk memiliki tri sukses generasi muda, yaitu Faqih ( faham agama ),
Berakhlakuk karimah dan Mandiri.
Serta memiliki 6 tabiat luhur yaitu Rukun, Kompak, Kerjasama yang baik, Jujur,
Amanah dan Mujhid Muzhid ( kerja keras dan ibadah yang sungguh-sungguh ). Sehingga
diharapkan bisa menjadi putra bangsa yang profresional religius dan bisa
menjadi bagian dalam perubahan bangsa kearah yang lebih baik.
Pemuda Indonesia diharapkan mempunyai perak aktif sebagai kekuatan moral
yang bisa diwujudkan dengan menumbuh kembangkan aspek etik dan moralitas dalam
bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan, memperkuat iman dan takwa
serta ketahanan mental spiritual, meningkatkan kesadaran hukum. Peran aktif
pemuda sebagai kontrol social bisa diwujudkan dengan memperkuat wawan
kebangsaan, membangkitkan kesadaran atas tanggungjawab, hak dan kewajiban
sebagai warga Negara, membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan
penegakan hukum, meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik,
menjamin transparansi dan akuntablitas publik, memberikan kemudahan akses
informasi. Peran katif pemuda sebagai agen perubahan bisa diwujudkan dengan
mengembangkan pendidikan politik dan demokratis, sumber daya ekonomi,
kepedulian terhadap masyarakat, IPTEK, olahraga, seni dan budaya, kepedulian
terhadap lingkungan hidup, pendidikan kewirusahaan, kepmudaan dan kepeloporan
pemuda.
Sejarah mencatat bahwa peran pemuda dalam kehidupan kebangsaan dan
kenegaraan senantiasa dilakukan melalui media organisasi. Oleh karena itu,
utusan dari masing-masing DPD LDII, PPM dan organisasi kemahasiswaan LDII yang
sudah berkecimpung dalam organisasi bisa mengambil pelajaran berharga dengan
mengikuti diklat ini dan bisa agen perubahan yang lebih baik kedepannya baik
untuk LDII maupun untuk bangsa dan negara Indonesia.( Bambang Setyabudi )