LDIISidoarjo.org - Pangdam
V/Brawijaya Eko Wiratmoko, S.Sos dalam sambutan yang disampaikan oleh
Kabintaldam V/Brawijaya Letkol Caj M. Rifai pada diklat kader yang diselenggarakan DPW (Dewan Perwakilan Wilayah) LDII Provinsi Jatim di Aula Pondok Pesantren Sabilurrosyidin
Surabaya Jalan Gayungan VII No.11 Surabaya, Sabtu (21/2), bahwa jika negara ini ingin maju maka
setiap generasi penerus termasuk generasi muda LDII harus dibekali dan
dipersiapkan untuk menggantikan dan memimpin Negara di masa depan.
Dikesempatan yang sama Danrem 084/BJ Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad melalui Kasrem 084/BJ Letkol Inf Agung Dwi Kuncoro menjelaskan bahwa membangun pemuda berkarakter Pancasila ibaratnya memupuk dan menyirami pohon yang gersang. Untuk ini sangat penting mempersiapkan dan membentuk pemuda berkarakter Pancasila sejak dini.
Dikesempatan yang sama Danrem 084/BJ Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad melalui Kasrem 084/BJ Letkol Inf Agung Dwi Kuncoro menjelaskan bahwa membangun pemuda berkarakter Pancasila ibaratnya memupuk dan menyirami pohon yang gersang. Untuk ini sangat penting mempersiapkan dan membentuk pemuda berkarakter Pancasila sejak dini.
Dari pengalaman sejarah, terbukti
betapa berat mencintai dan mempertahankan NKRI yang dimulai sejak jaman
kerajaan Mojopahit, Perang Kedaerahan melawan Penjajah 300 tahun,
Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908 dan 28 Oktober 1928 sampai akhirnya
berhasil merebut kemerdekaan dan mengusir penjajah dari bumi pertiwi
pada 17 Agustus 1945. Sementara itu, sejak lahir, TNI tidak didesain
untuk mampu berperang sendiri (artinya TNI senantiasa harus bersama-sama
berjuang dengan rakyat).
Danrem juga menjelaskan potensi
ancaman, posisi strategis dan keunggulan komparatif yang dihadapi bangsa
Indonesia. Ledakan pertumbuhan penduduk dunia menyebabkan kelangkaan
energi, pangan dan air sehingga menyebabkan kemiskinan, kelaparan dan
kondisi kesehatan yang buruk. Indonesia yang kaya sumber daya alam tidak
boleh maju dan menjadi incaran konsumen dan pasar dunia. Sehingga
Indonesia harus menghadapi ancaman perang asimetris dan perang hibrida
(kombinasi perang konvensional, asimetris dan perang informasi) atau
proxy war dimana salah satu pihak dapat menggunakan pihak ketiga atau
kelompok lain untuk berperang dan menguasai negara lain termasuk
Indonesia.
Indonesia saat ini sedang menghadapi krisis dan
ancaman serius terhadap disintegrasi NKRI yaitu adanya degradasi
nasionalisme, rendahnya kualitas SDM, militansi bangsa pada titik
kritis, jati diri & kultur bangsa terkikis. Untuk itu pemuda LDII
harus memahami dan memantapkan pilar-pilar kebangsaan : ideologi
Pancasila, UUD 1945, NKRI & Bhinneka Tunggal Ika sebagai bagian
kehidupan berbangsa dan bernegara sepanjang masa. Kemudian pemuda LDII
harus mantapkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme kita dengan
mewujudkan kebersamaan, kerukunan dan keharmonisan antar sesama komponen
bangsa. Untuk itu pemuda LDII jangan ingkari Sumpah Pemuda 1928, jangan
tinggalkan Pancasila, dan jangan alergi dengan Bhinneka Tunggal Ika.
TNI dan generasi muda bangsa termasuk pemuda LDII mempunyai visi yang sama tetap tegaknya ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Amalkan nilai-nilai karakter berlandaskan budaya bangsa. Lakukan yang terbaik, berani tulus dan ikhlas bagi Indonesia tercinta.
TNI dan generasi muda bangsa termasuk pemuda LDII mempunyai visi yang sama tetap tegaknya ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Amalkan nilai-nilai karakter berlandaskan budaya bangsa. Lakukan yang terbaik, berani tulus dan ikhlas bagi Indonesia tercinta.
Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Timur Ir. H. Chriswanto
Santoso, M.Sc dalam sambutannya, bahwa LDII mengetahui dan memahami bahwa negara Indonesia didirikan atas
dasar Pancasila dan UUD 1945 bukan negara agama. Dengan kegiatan Diklat
Pemuda LDII Provinsi Jawa Timur, para peserta sebagai generasi penerus
kepemimpinan bangsa diharapkan bisa memupuk lebih dalam rasa cinta tanah
air, nasionalisme patriotisme sehingga tidak mudah terprovokasi dari
pihak manapun yang sengaja untuk meruntuhkan keutuhan NKRI dan bangsa
tercinta Indonesia Raya.
Pemuda
LDII sangat mendukung slogan kuat TNI dan Pemerintah: mempertahankan
NKRI Harga Mati. Ancaman asing melalui kegiatan terorisme, komunisme,
narkoba, pornografi, penyelundupan dan perdagangan manusia, diskriminasi
dll sudah sangat nyata ingin menggoyahkan dan menghancurkan NKRI, tegas Chriswanto.
Oleh
karena itulah pemuda, Organisasi LDII atau Ormas LDII ingin bersama-sama
dengan TNI dan pemerintah tetap menjaga keutuhan wilayah NKRI, tanah
air Indonesia. Dengan landasan agama Islam yang kuat dengan disatukan
dengan 4 pilar kebangsaan yaitu ideologi Pancasila, UUD 1945, Bhinnneka
Tunggal Ika dan NKRI akan terciptalah kondisi yang aman, adil dan
sejahtera sehingga didalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT juga
bisa lebih khusyu’ dari pada harus ada konflik yang sebetulnya tidak
perlu terjadi. (yus)