Motto

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* القران سورة آل عمران ١٠٤
“Dan jadilah kamu sekalian bagian dari umat yang menyerukan kebajikan dan mengajak yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung [Quran Surat Ali Imron, ayat 104]

News

Senin, 23 Februari 2015

LDII Bersama TNI Siap Jaga Keutuhan NKRI

LDIISidoarjo.org - Pangdam V/Brawijaya  Eko Wiratmoko, S.Sos dalam sambutan yang disampaikan oleh Kabintaldam V/Brawijaya Letkol Caj M. Rifai pada diklat kader yang diselenggarakan DPW (Dewan Perwakilan Wilayah) LDII Provinsi Jatim di Aula Pondok Pesantren Sabilurrosyidin Surabaya Jalan Gayungan VII No.11 Surabaya, Sabtu (21/2), bahwa jika negara ini ingin maju maka setiap generasi penerus termasuk generasi muda LDII harus dibekali dan dipersiapkan untuk menggantikan dan memimpin Negara di masa depan.

Dikesempatan yang sama Danrem 084/BJ Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad melalui Kasrem 084/BJ Letkol Inf Agung Dwi Kuncoro menjelaskan bahwa membangun pemuda berkarakter Pancasila ibaratnya memupuk dan menyirami pohon yang gersang. Untuk ini sangat penting mempersiapkan dan membentuk pemuda berkarakter Pancasila sejak dini. 
Dari pengalaman sejarah, terbukti betapa berat mencintai dan mempertahankan NKRI yang dimulai sejak jaman kerajaan Mojopahit, Perang Kedaerahan melawan Penjajah 300 tahun, Kebangkitan Nasional  20 Mei 1908 dan 28 Oktober 1928 sampai akhirnya berhasil merebut kemerdekaan dan mengusir penjajah dari bumi pertiwi pada 17 Agustus 1945. Sementara itu, sejak lahir, TNI tidak didesain untuk mampu berperang sendiri (artinya TNI senantiasa harus bersama-sama berjuang dengan rakyat).

 
Danrem juga menjelaskan potensi ancaman, posisi strategis dan keunggulan komparatif yang dihadapi bangsa Indonesia. Ledakan pertumbuhan penduduk dunia menyebabkan kelangkaan energi, pangan dan air sehingga menyebabkan kemiskinan, kelaparan dan kondisi kesehatan yang buruk. Indonesia yang kaya sumber daya alam tidak boleh maju dan menjadi incaran konsumen dan pasar dunia. Sehingga Indonesia harus menghadapi ancaman perang asimetris dan perang hibrida (kombinasi perang konvensional, asimetris dan perang informasi) atau proxy war dimana salah satu pihak dapat menggunakan pihak ketiga atau kelompok lain untuk berperang dan menguasai negara lain termasuk Indonesia.
 
Indonesia saat ini sedang menghadapi krisis dan ancaman serius terhadap disintegrasi NKRI yaitu adanya degradasi nasionalisme, rendahnya kualitas SDM, militansi bangsa pada titik kritis, jati diri & kultur bangsa terkikis. Untuk itu pemuda LDII harus memahami dan memantapkan pilar-pilar kebangsaan : ideologi Pancasila, UUD 1945,  NKRI &  Bhinneka Tunggal Ika sebagai bagian kehidupan berbangsa dan bernegara sepanjang masa. Kemudian pemuda LDII harus mantapkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme kita dengan mewujudkan kebersamaan, kerukunan dan keharmonisan antar sesama komponen bangsa. Untuk itu pemuda LDII jangan ingkari Sumpah Pemuda 1928, jangan tinggalkan Pancasila, dan jangan alergi dengan Bhinneka Tunggal Ika.

TNI dan generasi muda bangsa termasuk pemuda LDII mempunyai visi yang sama tetap tegaknya ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Amalkan nilai-nilai karakter berlandaskan budaya bangsa. Lakukan yang terbaik, berani tulus dan ikhlas bagi Indonesia tercinta.


Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Timur Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc dalam sambutannya, bahwa LDII mengetahui dan memahami bahwa negara Indonesia didirikan atas dasar Pancasila dan UUD 1945 bukan negara agama. Dengan kegiatan Diklat Pemuda LDII Provinsi Jawa Timur, para peserta sebagai generasi penerus kepemimpinan bangsa diharapkan bisa memupuk lebih dalam rasa cinta tanah air, nasionalisme  patriotisme sehingga tidak mudah terprovokasi dari pihak manapun yang sengaja untuk meruntuhkan keutuhan NKRI dan bangsa tercinta Indonesia Raya.

Pemuda LDII sangat mendukung slogan kuat TNI dan Pemerintah: mempertahankan NKRI Harga Mati. Ancaman asing melalui kegiatan terorisme, komunisme, narkoba, pornografi, penyelundupan dan perdagangan manusia, diskriminasi dll sudah sangat nyata ingin menggoyahkan dan menghancurkan NKRI, tegas Chriswanto.

Oleh karena itulah pemuda, Organisasi LDII atau Ormas LDII ingin bersama-sama dengan TNI dan pemerintah tetap menjaga keutuhan wilayah NKRI,  tanah air Indonesia. Dengan landasan agama Islam yang kuat dengan disatukan dengan 4 pilar kebangsaan yaitu ideologi Pancasila,  UUD 1945, Bhinnneka Tunggal Ika dan NKRI akan terciptalah kondisi yang aman, adil dan sejahtera sehingga didalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT juga bisa lebih khusyu’ dari pada harus ada konflik yang sebetulnya tidak perlu terjadi. (yus)

LDII Bersama TNI Siap Jaga Keutuhan NKRI

LDIISidoarjo.org - Pangdam V/Brawijaya  Eko Wiratmoko, S.Sos dalam sambutan yang disampaikan oleh Kabintaldam V/Brawijaya Letkol Caj M. Rifai pada diklat kader yang diselenggarakan DPW (Dewan Perwakilan Wilayah) LDII Provinsi Jatim di Aula Pondok Pesantren Sabilurrosyidin Surabaya Jalan Gayungan VII No.11 Surabaya, Sabtu (21/2), bahwa jika negara ini ingin maju maka setiap generasi penerus termasuk generasi muda LDII harus dibekali dan dipersiapkan untuk menggantikan dan memimpin Negara di masa depan.

Dikesempatan yang sama Danrem 084/BJ Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad melalui Kasrem 084/BJ Letkol Inf Agung Dwi Kuncoro menjelaskan bahwa membangun pemuda berkarakter Pancasila ibaratnya memupuk dan menyirami pohon yang gersang. Untuk ini sangat penting mempersiapkan dan membentuk pemuda berkarakter Pancasila sejak dini. 
Dari pengalaman sejarah, terbukti betapa berat mencintai dan mempertahankan NKRI yang dimulai sejak jaman kerajaan Mojopahit, Perang Kedaerahan melawan Penjajah 300 tahun, Kebangkitan Nasional  20 Mei 1908 dan 28 Oktober 1928 sampai akhirnya berhasil merebut kemerdekaan dan mengusir penjajah dari bumi pertiwi pada 17 Agustus 1945. Sementara itu, sejak lahir, TNI tidak didesain untuk mampu berperang sendiri (artinya TNI senantiasa harus bersama-sama berjuang dengan rakyat).

 
Danrem juga menjelaskan potensi ancaman, posisi strategis dan keunggulan komparatif yang dihadapi bangsa Indonesia. Ledakan pertumbuhan penduduk dunia menyebabkan kelangkaan energi, pangan dan air sehingga menyebabkan kemiskinan, kelaparan dan kondisi kesehatan yang buruk. Indonesia yang kaya sumber daya alam tidak boleh maju dan menjadi incaran konsumen dan pasar dunia. Sehingga Indonesia harus menghadapi ancaman perang asimetris dan perang hibrida (kombinasi perang konvensional, asimetris dan perang informasi) atau proxy war dimana salah satu pihak dapat menggunakan pihak ketiga atau kelompok lain untuk berperang dan menguasai negara lain termasuk Indonesia.
 
Indonesia saat ini sedang menghadapi krisis dan ancaman serius terhadap disintegrasi NKRI yaitu adanya degradasi nasionalisme, rendahnya kualitas SDM, militansi bangsa pada titik kritis, jati diri & kultur bangsa terkikis. Untuk itu pemuda LDII harus memahami dan memantapkan pilar-pilar kebangsaan : ideologi Pancasila, UUD 1945,  NKRI &  Bhinneka Tunggal Ika sebagai bagian kehidupan berbangsa dan bernegara sepanjang masa. Kemudian pemuda LDII harus mantapkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme kita dengan mewujudkan kebersamaan, kerukunan dan keharmonisan antar sesama komponen bangsa. Untuk itu pemuda LDII jangan ingkari Sumpah Pemuda 1928, jangan tinggalkan Pancasila, dan jangan alergi dengan Bhinneka Tunggal Ika.

TNI dan generasi muda bangsa termasuk pemuda LDII mempunyai visi yang sama tetap tegaknya ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Amalkan nilai-nilai karakter berlandaskan budaya bangsa. Lakukan yang terbaik, berani tulus dan ikhlas bagi Indonesia tercinta.


Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Timur Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc dalam sambutannya, bahwa LDII mengetahui dan memahami bahwa negara Indonesia didirikan atas dasar Pancasila dan UUD 1945 bukan negara agama. Dengan kegiatan Diklat Pemuda LDII Provinsi Jawa Timur, para peserta sebagai generasi penerus kepemimpinan bangsa diharapkan bisa memupuk lebih dalam rasa cinta tanah air, nasionalisme  patriotisme sehingga tidak mudah terprovokasi dari pihak manapun yang sengaja untuk meruntuhkan keutuhan NKRI dan bangsa tercinta Indonesia Raya.

Pemuda LDII sangat mendukung slogan kuat TNI dan Pemerintah: mempertahankan NKRI Harga Mati. Ancaman asing melalui kegiatan terorisme, komunisme, narkoba, pornografi, penyelundupan dan perdagangan manusia, diskriminasi dll sudah sangat nyata ingin menggoyahkan dan menghancurkan NKRI, tegas Chriswanto.

Oleh karena itulah pemuda, Organisasi LDII atau Ormas LDII ingin bersama-sama dengan TNI dan pemerintah tetap menjaga keutuhan wilayah NKRI,  tanah air Indonesia. Dengan landasan agama Islam yang kuat dengan disatukan dengan 4 pilar kebangsaan yaitu ideologi Pancasila,  UUD 1945, Bhinnneka Tunggal Ika dan NKRI akan terciptalah kondisi yang aman, adil dan sejahtera sehingga didalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT juga bisa lebih khusyu’ dari pada harus ada konflik yang sebetulnya tidak perlu terjadi. (yus)